ketika aku menjadi berada disini,
benarkah aku adalah cinta yang kau dambakan selama ini?ketika aku setiap hari menyiapkan sarapan, dan tiap malam tentu saja rebah disampingmu, sambil seringkali menggerutu,
benarkah aku adalah bagian dari cita-citamu?meski begini katamu,
atau begitu menurutku,
aku tetap manusia yang berbeda darimu,
tak mengerti sedikitpun tentang apa saja yang ada dihatimu,
atau, apakah aku benar-benar ada dalam pikirmu?dalam perjalanan panjang,
seberapapun indah, tak mungkin tak sesekali aku akan bertanya-tanya;
mengapa takdir menjadi seperti ini;
mengapa cinta menjadi serupa perasaan yang membingungkan, menyulitkan, dan tak kunjung usai?barangkali ada cara yang lebih sederhana,
meski kini seringkali kau meninggikan nada bicara,
dapatkah kau memberitahuku;
sungguhkah itu kau?