HappyReading ☕
"Aku nggak nyangka, yang benci orang munafik ternyata sendirinya munafik."
Miguel menutup kembali pintu mobil lalu berbalik menatap Clara.
"Gue cuma ngungkap kebenaran," sangkal Miguel.
"Dengan merelakan aku di D.O dari sekolah? Gitu?" Clara terkekeh tak percaya, "sejak kapan kamu se tega ini sama aku?"
"Clar-"
"Sejak kamu kenal Railey. Cewek murahan itu bikin kamu banyak berubah," Clara berapi-api, "kamu bukan Miguel yang aku kenal."
"Gue cuma mau lo belajar dari kesalahan. Jangan ulangi lagi," kata Miguel, "dari dulu gue udah bilang untuk stop ngebully. Tapi lo masih terus aja."
"Karena gue punya ODD!" Bentak Clara.
"TERUS SEMUA ORANG HARUS MAKLUMIN ODD LO GITU?!" Jawab Miguel tak kalah keras, "berapa kali gue udah berusaha untuk ikut nyembuhin penyakit lo. Tapi lo nggak ada niatan sedikitpun untuk sembuh."
Clara menggeleng tak percaya, "kamu jahat!"
"Terserah."
Gadis itu mendekat, "nanti juga kamu bakal tau, kalau nggak ada yang bisa nerima kamu apa adanya kecuali aku."
Miguel diam.
"Railey belum tau kalau kamu juga punya self injure," Clara membingungkan Miguel, "gimana kira-kira kalau dia tau? Apa dia masih mau sama cowok yang suka ngelukai diri sendiri? Apa dia juga tau kalau self injure itu bisa berkembang... yang awalnya menyakiti diri sendiri lama kelamaan akan menyakiti orang lain?"
"Apa setelah tau itu... Dia tetep mau sama kamu?" Clara tersenyum miring, "lagipula, dia punya keluarga yang harmonis. Nggak mungkin keluarga baik-baik aja mau nerima orang berpenyakit mental yang berpotensi tinggi buat hancurin ketenangan keluarga mereka. Lagipula... Dia juga deket kan sama Zidan..."
"... Zidan dari keluarga baik-baik, sehat secara mental, kaya, ganteng, adiknya juga ngedukung hubungan Zidan sama Railey," Clara merasa menang saat air muka Miguel berubah, "apa kira-kira Railey lebih milih cowok kelainan mental dibanding cowok normal? Gue kira sih enggak mungkin."
Clara menjauh lalu tertawa, "jangan berharap terlalu tinggi, Mig. Di akhir cerita nanti, kamu bakal kembali ke aku."
Gadis angkuh itu pergi meninggalkan Miguel yang mencerna mentah-mentah semua ucapannya.
* * *
Railey sudah siap dengan sling bag-nya tengah memakai sepatu dengan ponsel terhimpit antara bahu dan telinga.
Sejak tadi gadis itu berusaha menghubungi Miguel namun tidak ada jawaban.
Railey berdecak lalu menelpon Aiden.
"Halo." Sapa Aiden di sebrang sana
"Halo, Den. Lagi sama Miguel?"
"Enggak. Kenapa?"
"Ouh," jawab Railey, "gue daritadi nelponin Miguel nggak diangkat. Kira-kira dia kemana ya? Lo tau nggak?"
"Gue juga tadi abis dari rumahnya tapi nggak ada," kata Aiden, "coba lo cari ke appartnya."
"Oke. Lo kirim lokasinya ke gue ya."
"Ya."
"Thanks."
* * *
Miguel memasuki gedung tinggi milik ayah Clara. Disana, Ia menemui om Henry selaku paman Clara yang menanggung segala kebutuhan dan masalah gadis itu selama ayah Clara menyelesaikan urusan bisnisnya di luar negri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasa Boga✔️
Teen Fiction"SMK itu terdiri dari tiga hal; ujian, praktek dan cinta."