POSTULATE

95 12 4
                                        

Unus Testis Nullus Testis ('one witness, no witness')


Pintu bercat putih tulang terbuka menampakan badan tinggi menjulang seorang pemuda yang kini menunduk dan mempersilakan seorang pria dan gadis untuk masuk ke dalam rumah.

"silakan duduk, akan aku panggilkan pemilik rumah" ucap pemuda itu pada Ruka dan Mino.

Mark berjalan ke arah salah satu pintu di ruang tengah dan masuk ke ruang penghubung antara share house dan kediaman utama.

"Kau bilang tempat ini hanya untuk penyewa perempuan, siapa pemuda itu?" ucap Mino seraya duduk di sofa.

"sepupu pemilik rumah, aku sudah mengatakannya kemarin" balas Ruka lalu duduk di samping Mino.

.

.

Irene tengah berjalan menuruni tangga ketika suara sepupunya menggema.

"penyewanya sudah datang, aku pergi dulu" ucap Mark.

"Wait....wait...wait, kau baru bisa keluar jika urusan di share house sudah selesai. Ayo kembali lagi ke sana, kau ambil alih tugas Rita" ucap Irene seraya mendorong punggung sepupunya.

Mark membuka pintu penghubung di ruang tengah diikuti oleh Irene di belakangnya, begitu perempuan itu masuk ke ruang tamu, ia cukup terkejut dengan penyewa barunya. Dunia ini memang sempit sekali. Mino otomatis berdiri dan Ruka masih membeku di tempat duduknya. Ia masih merasa malu dengan apa yang terjadi di kantor polisi.

"Bukankah dunia ini sempit sekali" celetuk Mino, membuat Irene sedikit menyunggingkan senyum walau sebenarnya kecanggungan terasa pekat di ruangan itu.

"Memang tampaknya seperti itu" balas Irene_duduk di sofa di seberang Ruka duduk.

"Song Ryung Ri, kau yang akan tinggal di kamar lantai dua. Kau sungguh yakin bisa mematuhi seluruh peraturan share house ini?" ucap Irene agak menyinggung, kita semua tahu akting macam apa yang gadis itu tunjukan saat pertama kali mereka bertemu.

"Sangat yakin, eonni juga tahu_aku sangat ingin keluar dari rumah" balas Ruka percaya diri, wajahnya memang setebal tembok.

"pastikan kau memahami peraturan dan pasal yang ada di kontrak itu sebelum tanda tangan" ucap Irene mengingatkan Ruka yang kini tengah membuka penutup bolpoin.

"Semalam aku sudah baca ulang semuanya, aku sangat yakin" Ruka menandatangani kontrak sewa kamar.

Irene meletakan kunci kamar yang gadis itu sewa di atas meja.

"kau bisa mulai merapikan barangmu ke atas" Irene mengulurkan tangannya, dan gadis itu menyambut_ kontrak mereka sudah deal.

Ruka dengan semangat beranjak dari tempat duduknya dan membuka pintu utama, memberitahu pada pihak jasa pindahan untuk mulai membawa barangnya ke kamarnya. Gadis itu naik tangga diikuti oleh Mark sebagai perpanjangan tangan Irene.

Irene berniat untuk berdiri dari sofa untuk ikut naik ke lantai dua namun dicegah oleh Mino.

"Syukurlah pemilik share house ini adalah dirimu, akan lebih mudah untuk mengawasinya" ucap Mino sementara Irene hanya mengangguk.

"jika dia melakukan sesuatu yang melewati batas termasuk melanggar aturanmu. Kau harus memberitahu aku" lanjut Mino lalu memberikan kartu namanya pada Irene.

"Bisa dianggap aku adalah walinya karena kedua orang tuanya tidak tinggal di Korea"

"okay" balas Irene.

Heal & Validate (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang