01

3.2K 123 17
                                    

Two Love and a Marriage

.

By: CrowCakes

~Enjoy~

.

.

.

Ibu adalah sosok wanita yang penuh kelembutan dan penyayang, tidak hanya cantik dari luar tetapi juga dari dalam. Seseorang yang sangat berharga. Begitu berharganya hingga tidak dapat diganti ataupun dibuang.

Well, itu menurut kata-kata sok puitis seseorang yang selalu membaca buku dongeng ataupun menonton drama televisi. Tetapi bagi Menma-seorang remaja berumur 18 tahun-ibunya adalah sosok monster yang menyebalkan dan juga memuakkan, sangat berbanding terbalik dengan wanita-wanita kebanyakan.

Pagi itu Menma baru saja bangun dari tidurnya. Ia masih berbaring di tempat tidur saat seorang wanita berambut pink masuk ke dalam kamarnya dengan tiba-tiba.

"Kau selalu telat bangun dan kau tidak pernah merapikan kamarmu juga!" Wanita itu, Haruno Sakura, adalah ibunya. Dan Menma sama sekali tidak menyukainya. Terlebih lagi sifat dan sikap sang ibu yang sangat berbeda dari wanita kebanyakan. Sakura selalu berpakaian modis dengan perhiasan berlian yang menggantung di telinga, leher serta tangannya. Wajahnya juga selalu terpoles dengan make-up mahal keluaran terbaru, membuat dirinya terlihat sepuluh kali lipat lebih cantik. Sayangnya, hal itu tidak sesuai dengan sikapnya yang lebih mirip nenek sihir ketimbang putri-putri di negeri dongeng.

Sakura menatap jijik kamar anaknya itu. "Kau sudah dewasa, Menma. Bisakah kau merapikan kamarmu sendiri?!" Kesalnya. "Sarada, adikmu, dia lebih rapi dan juga sangat disiplin."

Menma menguap tidak peduli.

"Shut up." Ia bangkit dari kasurnya, membuat selimut yang menutupi tubuhnya merosot jatuh, menampilkan tubuh putih dengan lekuk otot yang sempurna. Tentu saja tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh telanjangnya itu.

Sakura memekik kaget. "Ya ampun, Menma! Kau tidak sopan sekali telanjang dihadapanku! Aku ibumu!" Serunya lagi.

"Just shut up!" Bentak Menma, mulai jengkel.

Sakura terlihat terkejut saat pemuda itu membalas kalimatnya. Ia meraung marah. "DASAR ANAK KURANG AJAR! KAU BERANI MEMBENTAKKU?!"

Belum sempat Menma membalas teriakan ibunya itu, ayahnya sudah datang lebih dulu dengan wajah mengeras. Uchiha Sasuke, dibalut jas hitam mewahnya tengah mendelik ke arah Menma dan Sakura bergantian.

"Ada apa ini?" Tanyanya tenang namun menusuk.

Sakura menunjuk sengit ke arah hidung Menma. "Dia telanjang dihadapanku dan berani membentakku!" Adunya.

Menma hanya diam. Mata birunya menatap sang ayah dengan lekat, menunggu siapa yang akan dia bela. Istrinya tersayang ataukah dia?

Pandangan Sasuke semakin tajam ke arah sang anak. Tangannya terangkat siap untuk menampar. Disampingnya, Sakura menyeringai tipis.

PLAAKK!

Tamparan itu melandas dengan cepat dan cukup keras, melempar tubuh ramping Sakura ke lantai. Bekas tamparan terlihat jelas di pipi kanannya, tetapi bukan itu yang membuat ibunya kaget, melainkan sikap Sasuke setelahnya.

"Jangan. Pernah. Memarahi. Anakku." Desis sang Uchiha rendah dan dingin. Mata onyx-nya mendelik bengis. "Kalau aku melihat kau memarahi anakku lagi, aku tidak akan segan-segan melemparmu ke jalanan, mengerti?" Ancamnya.

"Kau tidak bisa melakukan hal ini, Sasuke! Aku istrimu!"

"Dan Menma anakku." Balas pria itu lagi.

Two Love and a MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang