BAB 7

440 50 3
                                    

keluarga

saya bersedia dok mendonorkan darah saya dok apakah bisa" ucap perempuan itu yang ternyata dia adalah Christy

anin yang kaget melihat Christy tak bisa berkata apa apa dia hanya bisa menangis dan menatap Christy

"bunda jangan nangis ya sekarang bunda tenang dulu" ucap Christy memegang bahu anin

"yaudah bagi yang bersedia mendonorkan darahnya silahkan ikuti saya" ucap dokter

christy berjalan mengikuti dokter ke salah satu ruangan setelah itu dia kembali ke depan pintu ruangan dimana aldo berada yang dimana disana ada anin, Marsha, dan ella

"Maafin bunda ya sayang setelah sekian lama kita berpisah namun harus bertemu dalam keadaan seperti ini" ucapan anin sambil menangis di pelukan Christy

"maafin dede ya bun baru bisa bertemu" ucap Christy yang membuat semua yang ada disana kaget sekaligus heran dengan mendengar ucapan Christy

aldo kini sudah di pindahkan ke ruangan lain sedangkan anin, Marsha, ella dan Christy sedang menunggu di sampingnya, setelah beberapa jam aldo pun kini telah sadar

"bun ini dimana" ucap aldo setengah sadar

"ini di rumah sakit sayang kamu terluka sekarang kamu sedang di rawat" ucap anin

"liat siapa yang ada disini" tamah anin memegang tangan Christy

aldo tak mengucapkan sepatah kata apapun dari mulutnya dia hanya bisa tersenyum saat melihat Christy.

Christy yang tak bisa menahan rasa rindu pada sosok abang yang selalu ia cari selama ini memeluk aldo dengan sangat erat hingga aldo meringis kesakitan karena Christy tak sengaja menyentuh bagian lukanya

"maaf ya dee harus ketemu dalam keadaan seperti ini" ucap aldo

Air mata yang Christy tahan dari tadi kini sudah tak dapat ia tahan setelah mendengar ucapan aldo barusan semua yang ada disana ikut menangis apalagi ella yang cengeng

Marsha dan ella yang bingung dengan keadaan tersebut kemudian bertanya pada anin dan anin menjelaskan semuanya tentang siapa Christy dan menceritakan masa lalunya

ella marah pada anin karena tak pernah di beri tahu tentang masalah itu namun dia juga tidak menyalahkan siapapun. anin hanya bisa meminta maaf pada ella sambil menangis ella pun mengusap air mata bundanya dan memohon supaya kedepannya orang orang di sekeliling ella lebih terbuka padanya

"do ada mama shani di luar bunda mohon kamu mau ya temui mama" ucap lembut anin pada shani

aldo hanya mengangguk pada anin kemudian semua orang yang ada disana keluar dan memberikan waktu untuk aldo dan shani

"shan cepet masuk aldo nungguin tuh" ucap anin pada shani dengan lembut

"makasih ya nin udah bolehin aku ketemu aldo" ucap shani dengan mata yang berkaca kaca

"kamu juga mamanya aldo shan sudah sewajarnya orang tua bertemu dengan anaknya harusnya aku minta maaf karena memisahkan aldo dari kamu" ucap anin sambil mendorong shani agar masuk ke dalam ruangan

shani pun melangkahkan kakinya ke arah aldo betapa sedihnya dia saat melihat putra kesayangannya dalam keadaan seperti itu, rasa bahagia juga terlihat jelas di senyum shani setelah bertahun tahun shani tidak bertemu dengan aldo akhirnya sekarang bisa bertemu dengan anak yang ia rindukan selama ini

"maa aldo kangen mama" ucap aldo pada shani yang sedang berjalan menuju ranjangnya

air mata shani pun mulai menetes setelah mendengar itu ia pun langsung memeluk aldo seolah tak ingin kehilangan putranya lagi

Revaldo dan kebahagiaannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang