Bab 1

10 1 0
                                    

Ketika ara hendak pulang tetapi cuaca sedang hujan dan ara pun tak membawa payung, ara berniat untuk menunggu hujannya reda tetapi tidak reda-reda dan ara pun mengambil HP dan mengirimkan pesan keayahnya untuk menjemputnya.
"Ayah tolong jemput ara dong, ara gak bisa pulang ara lupa bawa payung"

"Iya ayah jemput tunggu ayah ya"

"Iya ayahh"

Sudah beberapa menit ara menunggu ayahnya tetapi ayahnya tak kunjung dateng.

"Ayah kemana ya? Kok gak dateng-dateng?"ucap ara yang tampaknya khawatir terhadap ayahnya, lalu ara menerima pesan dari bundanya.

"Ara.. Ayah kecelakaan" pesan yang dikirim oleh bundanya.

Ara sangat terkejut ketika melihat apa yang bunda nya ketik.

"H-hah.. Yang bener bun jangan bohong dosa.. "

"Bunda beneran ara, ayah kecelakaan pas mau jemput kamu"

"Terus ayah gimana keadaannya bun.."

"Ayah lagi diperiksa dirumah sakit
📌sakit-sakitan"

"Ara kesana ya bunda?"

"Kamu mau naik apa ara?.. Bunda gak bisa jemput kamu.."

"Ara naik ojol bun, bunda gak usah khawatir bunda khawatirin ayah aja dulu"

"Yaudah hati-hati ya ara"

"Iya bun" pesan terakhir dari chatan tersebut.
Lalu ara pun mencari ojol untuk kerumah sakit tersebut, ara pun menemukan ojol nya.
"Pak bisa antar saya kerumah sakit gak ya pak? " ucap ara terhadap ojol tersebut.
"Bisa neng tapi rumah sakit mana ya? "

"Rumah sakit (sakit-sakitan) pak"

"Oh oke neng dipake helmnya dulu ya neng" ucap ojol tersebut.

"Iya Pak makasih ya"

"Iya neng. "















Bab 2 nya nanti yaa maaf kalo jelek soalnya baru pertama kali 🙏🙏

Bye byeee👋👋


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bun, ara traumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang