part 7

847 67 0
                                    







Runtuhlah benteng pertahanan Christy yang selama ini ia bangun. Agar tak ada orang masuk dalam kehidupannya. Namun kebaikan keluarga Narendra tidak dapat di abaikan. Selama ini hatinya yang dingin mulai merasakan kehangatan. Hidupnya yang selama ini hanya berdua dengan ibunya,tidak mengizinkan bertambah dengan orang lain.

Christy pun menangis,entah perasaan apa yang sedang ia rasakan. Terasa asing, perasaan apa ini?Tangisan pertama setelah sekian lama tidak ia keluarkan,dadanya terasa penuh. Ia pun meremas bajunya dan menangis sesenggukan. Ia lupa kapan terakhir menangis,saat di pukuli ayahnya pun ia tak pernah menangis. Semua yang melihatnya seolah ikut merasakan apa yang sedang di rasakan oleh Christy. Mommy pun memeluknya dan mengusap sayang punggung Christy. Entah kehidupan apa yang sudah di alami oleh Christy sehingga membuatnya benar-benar menutup diri dari dunia luar.
Zean pun hanya diam, tak tau apa yang harus di lakukannya. Hatinya ikut merasa sakit melihatnya nangis seperti ini. Perempuan yang selalu terlihat
kuat,ternyata serapuh ini. Ia berjanji akan membahagiakannya.
Begitupun dengan Adel dan Daddy. Dan
ternyata para pelayan pun menyaksikan
semuanya. Ada yang sampai ikut menangis.

"Jangan menangis sayang,kami tulus menyayangimu nak. Ijinkan kami masuk ke dalam hidupmu." ucap mommy yang tanpa terasa ikut menangis

"Terimakasih...terimakasih.." ucap Christy yang masih sesenggukan dan membalas pelukan Gracia. Adel pun ikut memeluknya, sedangkanDaddy dan Zean hanya tersenyum melihat itu semua.

"Yu ahhh...keburu siang. Nanti ibu khawatir" ucap Adel

Christy pun menganggukkan kepalanya dan berlalu pergi ke kamar tamu untuk
mengganti bajunya. Setelah siap...mereka pun berpamitan untuk
ke rumah Christy. Mereka pun berangkat ke rumah Christy.

Zean yang duduk di depan bersama
supir, sedangkan Adel dan Christy di kursi belakang. Tak ada pembicaraan, karena hati Christy masih galau. Maybe....
Setelah setengah jam perjalanan, akhirnya mereka pun sampai. Supir menurunkan sepedanya.

"Mimpi apa aku semalam. Alhamdulillah ya Allah" gumamnya pelan

Mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum bu" ucap mereka
kompak. Saat ini ibunya sedang di ruang
tengah lesehan sambil menyetrika baju tetangganya. Ruang tengah kosong yang tidak ada sofa atau apapun itu.
Mereka pun mencium punggung tangan
ibu.

"Adduuhhh....maaf ya, keadaan rumahnya kaya gini. Ga ada sofa,jadi duduknya lesehan." ucap ibu yang segera menyudahi pekerjaannya,lalu menghampiri mereka.

"Ga apa-apa Bu,kita juga biasa seperti"
ucap Adel sopan

"Duduk nak, Christy tolong buatkan minum nak" titah ibu
Christy pun mengangguk dan berlalu pergi ke dapur.

"Terimakasih nak sudah mau berteman
dengan Christy, selama ini ia selalu menutup dirinya dari orang lain. Karena selalu mendapat perlakuan kasar dari ayahnya, ia tidak percaya pada orang lain." ucap ibu

Zean dan Adel yang mendengarnya pun kaget, ternyata itu alasannya ia menutup diri.

"Separah itu Bu?" tanya Zean

"Ya... ayahnya dulu selalu memukuli ibu
dan Christy. Kerjaannya hanya mabuk-mabukan,kadang ibu suka takut
melihat Christy. la tak pernah menangis, ibu seperti melihat patung tanpa ekspresi. Tak ada emosi...namun sejak kelas 1, ia mulai berubah. Ibu tidak tau apa yang membuatnya mulai berubah, namun ibu mulai bersyukur. Tambah lagi sebulan ini,ia mulai sering tersenyum, mungkin bertemu dengan kalian? Terimakasih nak" ucap ibu
tulus
Zean dan Adel pun memeluk ibu.

"Sama-sama Bu. Kami menyukai
Christy, bahkan mom and dad pun menyukainya. Entah... seperti asa magnet yang membuat kami semua tertarik padanya. Ini sudah takdir kami untuk bertemu Bu." ucap Adel

CINTA GADIS INDIGO (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang