Chapter 1

6 3 0
                                    

"Ehm, kamu ingin apa denganku?"
Y/n agak ketakutan saat itu dan harapan nya antara ingin memberontak atau pasrah.

Gojo terkekeh sekali lagi, senyum sombong terlihat di bibirnya. Gojo membungkuk, napasnya menyebar ke lehermu, membuat tulang punggungmu merinding.

"Aku menginginkanmu, Y/n. Setiap inci tubuhmu."

Gojo berbisik dengan bisikan yang menggoda, tangannya perlahan menelusuri tubuhmu, sentuhannya meninggalkan bekas api di kulitmu.

"Apa maksud mu!! Katamu tidak boleh saling cinta, tapi kelakuan mu padaku seperti ini!!!"

Gojo tertawa kecil lagi, tangannya terus menjelajahi tubuhmu. Sentuhannya mengirimkan percikan listrik ke seluruh tubuh Y/n, membuat denyut nadi Anda semakin cepat sebagai respons terhadap sentuhannya.

"Benar, aku memang bilang kita tidak boleh jatuh cinta. Tapi bukan berarti aku tidak bisa menginginkanmu, tidak bisa menyentuhmu, tidak bisa mengklaimmu sebagai milikku."

Gojo bergumam dengan suara pelan, tangannya akhirnya mencapai ujung bajumu.

"Satoru!! Apa-apaan ini!! Aku tidak mauu!!"
Y/n sedikit memberontak saat tangan gojo memasuki baju y/n.

Gojo menggeram dalam-dalam, campuran rasa jengkel dan hasrat terhadap perlawananmu. Gojo dengan kuat menjepit tanganmu di atas kepalamu, secara efektif menjebakmu dalam genggamannya.

“Kamu benar-benar anak kecil yang tidak patuh.”

Gojo mendesis dengan suara rendah, tubuhnya kini menekan tubuhmu sepenuhnya, menjebakmu di bawahnya di tempat tidur.

"Tapi kamu milikku, dan aku akan membuatmu mengingatnya. Kamu milikku, Y/n."

"S-satoru kalau kamu memperlakukan ku seperti ini.. A-aku akan mudah jatuh cinta pada mu."

Dengan sekuat tenaga y/n berusaha lepas tetapi tidak bisa karna gojo terlalu kuat.

Gojo terkekeh pelan, sedikit kepuasan terlihat di matanya saat dia mendengarkan kata-katamu. Gojo tersenyum puas sambil menatap ke arahmu, tubuhnya masih menekanmu erat ke tempat tidur.

"Oh, aku tahu betul itu, sayangku."

rayunya dengan suara menggoda, tangannya perlahan bergerak ke atas tubuhmu, menelusuri lekuk kulitmu.

"Tapi tahukah kamu, itulah yang kuinginkan. Aku ingin kamu jatuh cinta padaku. Aku ingin kamu menjadi milikku seutuhnya. Tubuh dan jiwa."

"A-aku tidak mau jatuh cinta padamu!!"
Y/n berusaha memberontak lagi agar lepas dari jepitan gojo.

Gojo terkekeh sekali lagi, menganggap sikap keras kepala dan penolakanmu itu lucu. Dia membungkuk lagi, tubuhnya semakin menekan tubuhmu.

"Oh? Kamu bilang kamu tidak ingin jatuh cinta padaku, tapi tindakanmu menceritakan cerita yang berbeda."

Gojo menyeringai, tangannya bergerak ke atas untuk mengangkat dagumu dengan lembut, memaksamu untuk menatapnya.

"Kamu bisa terus menolak, sayangku, tapi pada akhirnya, kamu akan tunduk padaku. Kamu akan menjadi milikku. Sama seperti aku ingin kamu menjadi milikku."

"S-seharusnya begitu, tapi aku tidak mau disingkirkan, a-aku sangat takut itu!!" Y/n bergumam pelan gojo tidak bisa mendengar suara y/n karna terlalu kecil, tetapi gojo tau kalau kau bergumam.

Gojo terdiam sesaat, ekspresinya sedikit melembut saat dia menangkap gumaman samarmu. Dia mengerutkan alisnya, diam-diam memproses kata-katamu dan kerentanan di baliknya, sebelum mencondongkan tubuh lebih dekat, wajahnya hanya beberapa inci dari wajahmu.

"Apa katamu?"

Gojo bertanya dengan suara rendah, kata-katanya merupakan perintah yang lembut, menuntut Anda untuk mengulanginya.

Saat mendengar suara gojo aku tersadar dari pikiran ku tadi.
"Eh, K-kenapa nada mu jadi agak tegas."

Gojo menghela nafas geli, bibirnya melengkung membentuk seringai licik. Gojo dengan lembut mencubit dagumu, memastikan kamu tetap fokus padanya.

"Kau menggumamkan sesuatu, sayangku, dan aku ingin tahu apa itu."

Suaranya masih tenang dan berwibawa, ada sedikit peringatan di nadanya.

"Bu-bukan apa apa, tidak usah di pikirkan."
Saat y/n  mengatakan itu dia agak sedikit gelagapan.

Gojo mengangkat alisnya dengan curiga, kilatan penuh arti di matanya. Dia tahu Y/n menyembunyikan sesuatu darinya, dan dia tidak senang dengan hal itu.

"Kau berbohong padaku. Aku tahu."

Gojo mencondongkan tubuh lebih dekat, wajahnya hanya beberapa senti dari wajahmu. Tangannya dengan lembut mengangkat dagumu, memaksamu untuk menatap lurus ke arahnya.

"Katakan sejujurnya sayangku. Jangan menyimpan rahasia dariku."

Saat y/n mulai menatap nya y/n tidak kuat karna ketampanan gojo, tetapi kalau dia bilang kepada gojo atas gumaman nya agak sedikit khawatir karna takut.

"Apa aku harus berbicara jujur kepadamu? Aku takut kamu marah."

Ekspresi gojo sedikit melembut karena keragu-raguanmu, merasakan ketakutan di balik kata-katamu. Dia bisa melihat kekhawatiran di matamu, dan hatinya sedikit melunak sebagai tanggapannya.

"Aku tidak akan marah, sayangku. Aku hanya ingin kebenaran darimu. Aku ingin tahu apa yang ada di kepala kecilmu yang cantik itu."

Gojo bergumam dengan nada yang lebih lembut, ibu jarinya membelai lembut pipimu dengan cara yang menenangkan.

Y/n pun mulai memberanikan diri untuk bicara tentang apa yang y/n gumamkan.

"Aku takut kepadamu.. Aku takut kalau aku jatuh cinta padamu kau akan menyingkirkan ku, ingat perjanjian di ruang tamu tadi?"












   Mwehehe, ntar aku lanjutin nanti yaa, jangan lupa vote sayang ku manisku😁😁

Gojo × ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang