Bab 35// Menggoda Radit

126 5 2
                                    

Putri merasakan gembira yang luar biasa, ia bisa diajak pergi dengan kedua pasangan ini. Sementara, Agnes juga menyiapkan bekal makan siang untuk putri. Bergiliran Reza yang sedang mencari sepatunya, ia melihat jika istrinya tengah mengemasi bekal untuk putri, sedangkan dirinya dilupakan.

Wajah Reza kembali tak semangat, ia pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Rasanya, Reza harus menyingkirkan putri dari rumahnya. Apalah daya, Agnes sangat menyayangi anak itu, daripada suaminya.

"Mas, kenapa dengan wajahnya. Apakah, ada sesuatu yang membuat mas frustasi?"tanya Agnes melirik sebentar.

"Tidak ada, ayo kita segera berangkat. Jangan lama lama nanti mas piket kelas"

"Tumben piket kelas, atau mas lagi mode merajuk ya! Mukanya kayak udah sambal colek ingin di mengerti."

Agnes tidak enak dengan lirikan suaminya, tak bisa diamkan segera Agnes mencium bibir suaminya dengan sentuhan lembut.

Cup,,

Tak lama, suaminya dibuat terkejut dan tersipu malu tak kuat jika melihat ekspresi Reza sudah baikan.

Untung saja, putri tak nampak jika ia lihat udah pasti jika mereka tengah mesum. Emang pikiran putri sangat kotor tidak layak untuk di perdengarkan.

Agnes kembali datang pada suaminya, ia menyerahkan sebuah kotak bekal untuk suaminya.

Kotak bekal, berisi ada nasi putih, ikan gabus goreng, tempe goreng, sayur Sup ayam campur sayuran, dan juga potongan buah buahan. Sangat nikmat, 4 sehat 5 sempurna. Reza bukanya tersenyum malahan ia membalas ciuman bekas istrinya.

Sementara putri sudah lelah berada didalam mobil, ia jenuh sambil menggusar rambutnya yang panjang. Rasa penasaran apa yang terjadi didalam rumah mereka? Walaupun ia jenuh, ia bisa memakan roti yang berada di mobil tersebut.

Putri sangat mengenal, pasti mereka akan melakukan hal yang diluar nalar. Dan putri sebagai seorang anak kecil sangat tahu, bahkan gara gara ia melihat bundanya berada dikamar, membuat ia semakin terpikirkan untuk melakukan hal yang sama.

Agnes tak terima, jika suaminya semakin liar dan menggoda. Ia bahkan tak mau seperti ini, padahal ia hanya sekedar mengerjai suaminya sepintas lalu.

"Mas, sudah hentikan kebodohan ini. Tadi istrimu mencoba untuk menjahili mas. Tapi, nyatanya mas malah beranggapan seperti ini"

"Iya yaudah deh, maafkan mas udah banyak kecewakan kamu terus, mas tidak akan menyentuh sedikitpun. Ayo sekarang kita pergi, sudah telat nanti kamu dihukum lagi" lirih Reza .

"Kenapa mas seperti itu sih, kan istrinya hanya berkata pelan. Seolah olah kalau Agnes yang salah, kok jadi serba salah"

Tak ada tanggapan diantara mereka, niat Reza hanya untuk membahagiakan istrinya. Apakah mungkin istrinya sedang pms, ataukah istrinya sedang hamil?

Agnes segera masuk ke dalam mobil, ia tak nampak keberadaan putri dimana. Sangking ia jengkel karena istrinya merasa tak dihargai. Maka ia duduk paling belakang, supaya suaminya merasa rileks tak terganggu.

Reza merasa bersalah,ia mendiamkan istrinya sampai duduk paling belakang. Bukan Reza marah, tapi ia tak suka dianggap bodoh. Baginya, Reza sebagai kepala rumah tangga ia masih menafkahi kebutuhan rumah tangga.

Saat berada duduk dibelakang, ia mendapati jika putri tengah tidur dalam posisi mulut mengunyah, tapi tangan masih memegang roti.

Sangking terkekeh kekeh nya, Reza merasa jika istrinya tidak marah melainkan ia dapat mengetahui situasi tersebut. Padahal, ia terkekeh melihat putri dengan gaya yang aneh.

Akhirnya mereka sampai, Agnes segera turun dari mobil disana ada pak Sofian melihat sudut pandang Agnes tak berkedip sekalipun. Bahkan, Reza yang keluar dari mobil tak terima jika guru bahasa Indonesia itu terlalu senang, dan genit.

"Sialan, malah lihatin istri gue. Sadar woy tua Bangka, malah dilihatin terus"

"Apa sengaja jika Agnes tengah mempermainkan diriku. Okelah kalau maunya begitu saya juga akan mempersiapkan dengan sesuka hati, sayang" papar Reza yang tersenyum sesama para murid muridnya. Namun Agnes justru tak bertindak, jika suaminya mulai eksis didepan para muridnya.

"Awas aja kamu mas, beginilah kalau cari suami yang terlalu tampan. Awas aja nanti kalau ada mama akan kuadukan, lihat saja kamu ya mas" ucap Agnes, ia pergi meninggalkan Reza yang tengah dipuji oleh banyak muridnya.

Bukanya makin sebal, tapi Agnes biasa aja. Ia yang tersenyum kepada Radit, seorang anak lelaki yang menyukai Agnes yang cantik, dan pintar.

Radit dibuat terpesona, saat lambaian tangan Agnes tertuju kepada Radit. Detak jantung Radit sangat kuat, sehingga ia mendekatkan pada Agnes yang terduduk elegan di bangkunya.

"Tumben amat loh mau senyum sendiri sama gue,bisanya lu tanya ogahan sama gue, loh pasti jatuh cinta kan samaku, hayo ngaku saja nona cantik, kamu ga pantes sama guru olahraga itu, bisanya cuman   kasih kamu formalitas" ucap Radit, saat Reza mendengar ucapan yang tidak ia senang.

"Apa kamu bilang?"formalitas, emang gue cewek yang matre apa. Loh kalau ngomong di jaga dong, gue senyum bukan gue suka sama loh, tapi gue lagi kesel lihat wajah pak Sofian, yang tengah di lapangan tak berkedip, kayak liat hantu aja"

Padahal Agnes lagi kesal dengan suaminya, malah disebut pak Sofian orang yang membuatnya kesal. Tak sadarkah jika suaminya tengah mendengar percakapan mereka didalam kelas.

"Jadi kamu ga sedang lihat aku nes, wah kamu bikin jantungku pecah, hancur berkeping keping dong. Pokonya kamu harus menyatukan lagi, bagaimana?"

"Emang jantung bisa pecah, udah ah saya mau keluar.

Radit mengejar dan mencium Agnes didepan suaminya, lantas Reza langsung menoyor pipi Radit penuh kuat, ia tak ingin istrinya disentuh oranglain pun. Bahkan, ia menampar berulang kali Radit tiada ampun untuk Radit sudah menggoda istrinya.

Agnes, segera memberhentikan suaminya yang sudah keterlaluan memukul Radit hingga babak belur. Tapi, segera tamparan terakhir mengenai pipi Agnes yang mulus.

Seluruh murid berhamburan keluar, dan melihat aksi Reza yang memukuli anak muridnya sendiri.

"Hentikan pak, apa yang kamu lakukan pak! Jika Radit sampai meninggal bagaimana?"ucap Agnes ia melindungi Radit dari pukulan suaminya yang kesal.

"Kenapa kamu bela Radit, sayang. Karena ia sudah melihat dan menggoda mu"

"Tapi bapak bagaimana?" Apakah tadi bapak juga tebar pesona, padahal disana ada Agnes. Tapi, bapak seolah pura pura tahu. "

Radit merasa kesakitan, tapi melihat Radit seperti itu jika Agnes tidak tega melihatnya. Seperti gebukan orang maling yang dimusuhi banyak masyarakat.

Akankah Reza membiarkan istrinya akan seperti itu?

Guruku Adalah Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang