BAB 1

5 0 0
                                    

Hembusan asap rokok sangat menenangkan,seakan membawa beribu masalah hilang mengikuti asap yang lenyap terbawa angin malam. Seteguk wine sungguh membawa kenikmatan seakan tak ada beban yang datang.
Ku nikmati alunan musik dan indahnya gemerlak lampu yang menghiasi ruangan ini.
Terlihat banyak orang bergoyang mengikuti irama musik yang mengalun, tak banyak juga yang mereka tertawa lepas seakan beban yang ada hilang entah kemana.
Tempat ini adalah tempat yang sangat menenangkan, tidak semua tempat ramai itu menyebalkan, tempat ini contohnya.

Ku perhatikan semua aktifitas yang orang lain lakukan, mereka menikmati kehidupan seakan mereka tidak akan mati. Orang banyak yang mencibir bila ada yang masuk ketempat ini. Tanpa mereka tahu,bahwa tempat ini adalah tempat kebahagiaan kami. Bukan perihal Dosa, bukan setiap manusia memilih jalan dosa mereka masing-masing?
Kala aku sedang menikmati pemandangan dan alunan musik terdengar suara seperti memanggilku
"Claraaa!"
Ah ternyata Tasya, partner kerjaku.

"Ra dipanggil Papi, ada pelanggan yang nyari" aku masih enggan untuk menanggapi omongannya.

"Ra, ada 2 pelanggan yang ngerebutin Lu" ucap Tasya sekali lagi.

"Bilang Papi! suruh mereka kemari,gw layanin mereka sekaligus, kalau mereka gak mau, suruh sama yang lain aja" ucapku santai sambil menghisap rokok yang baru saja ku nyalakan.

"Gila ya Lu,Lu yakin sanggup Ra?"
Tanya Tasya yang heran dengan jalan fikiranku

"Lu ngeremehin gw Sya?" Tanyaku balik.

"Ah,yaudh Gw bilang Papi" Ucap tanya hendak beranjak dan pergi untuk menemui Papi.

"Gw tunggu diruangan biasa" teriakku pada Tasya, entah Dia mendengar atau tidak.

Aku memasuki ruangan tempat aku melayani para pelanggan yang memesanku.
Tak lama mereka datang dengan keadaan setengah mabuk dan masing-masing membawa sebotol minuman Alkohol dengan merek yang berbeda.

Ku samput mereka, mereka datang dan menarikku untuk berasa ditengah-tengah tubuh mereka.
Kubelai dagu mereka bersamaan, ku mainkan kancing baju mereka.
Sepertinya suhu badan mereka sudah sangat panas, sentuhan kecil saja sudah sangat membuat mereka terangsang.
Ku pergi dan duduk disofa yang tersedia diruangan itu, ku tuangkan wine yang sudah aku siapkan dan aku berikan kepada mereka yang sudah ikut duduk disisi kiri dan kananku.

Sambil mereka menikmati seteguk wine,aku mulai begelayut manja, jari jemariku bermain mengusap manja dagu dan leher mereka secara bergantian
Tanganku bergantian menggoda mereka dan mencoba memberikan rangsangan manja.
Tanpa menunggu lama mereka pun bergantian mencumbuku.
Sentuhan manja dengan penuh kasih sayang ku salurkan saat aku melayani pelanggan, karena itu yang mereka butuhkan hingga datang ketempat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hancurnya Dunia ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang