Jaemin tersenyum, pria manis bahagia saat keluarga Jeno benar-benar menerimanya. Selain Taeyong dan Jaehyun, Mark dan Haechan serta si kecil Riku pun menerima Jaemin dengan senang.Haechan bahkan mengajak Jaemin mengobrol sejak tadi, banyak yang mereka bicarakan. Tentang perkembangan Yushi, anak itu selalu bersama Haechan dan Taeyong saat Jeno bekerja.
Mereka sangat dekat, kedekatannya membuat Yushi merasakan bagaimana kasih sayang ibu. Karena sejak awal, Yushi mengetahui jika ibu nya masih hidup. Anak itu tidak begitu merasakannya sebelum ia benar-benar bertemu Jaemin, bagaimana pria manis itu menyayanginya.
Sama seperti saat ini, anak itu terus menatap wajah cantik Jaemin yang sejak tadi memang menatapnya.
Pria manis itu tersenyum, tangannya terulur mengusap surai serta pipi Yushi.
"Kenapa?" Yushi menggeleng, anak itu mendekat kearah Jaemin dan memeluk tubuh sang ibu.
Sangat erat, seolah tak ingin jika Jaemin pergi.
Jaemin ikut tersenyum, mengusap punggung kecil Yushi dan mengecup kening sang anak.
"Yuci sayang Buna, sayang sekali." Ucap Yushi, entah sudah berapa kali ia menyebutkan hal yang sama.
"Buna juga sayang yuci, sayang sekali."
Yushi mendongak, menatap Jaemin yang terbaring di sebelahnya.
Cup.
Mengecup pipi Jaemin dan kembali memeluk pria manis itu.
"Mau puk puk."
Jaemin menurutinya, membuat Yushi tersenyum dalam pelukan Jaemin.
Rasanya sangat aman dan nyaman, Yushi tak pernah merasakan ini sejak dulu.
Bagaimana rasanya di peluk ibu saat tertidur dan hal lainnya seperti yang anak lakukan pada ibu nya.
Merasakan usapan Jaemin pada punggungnya, membuat anak itu mengantuk.
Tak lama terlelap dengan nafas teratur.
Jaemin tersenyum, beberapa kali mengecup kening Yushi.
Sangat bahagia saat mengetahui anak yang ia kandung masih hidup, karena yang ada pada pikiran Jaemin adalah anaknya yang sudah tiada.
"Maaf." Gumam Jaemin, pria itu selalu bergumam maaf saat melihat Yushi dan Jeno.
Meski Jeno yang mendengar, mengatakan untuk jangan karena ini bukan salahnya.
Pria manis itu kemudian ikut memejamkan mata, namun saat merasakan pergerakan dari atas kasur membuatnya membuka mata sedikit.
Menatap Jeno yang kini berbaring di samping Yushi, menatap Jaemin dengan senyum.
"Tidurlah." Ucap Jeno, tangannya terulur mengusap surai Jaemin.
Jaemin yang memang mengantuk hanya mengangguk dan kembali memejamkan mata, usapan Jeno pada surai nya membuat Jaemin mengantuk. Tak lama ikut Yushi ke alam mimpi, meninggalkan Jeno yang menatap kedua kesayangannya itu dengan senyum.
"Terima kasih Tuhan." Ucap Jeno dalam hati, karena Tuhan menyatukan mereka kembali meski dengan waktu yang tak cepat.
Tapi dengan rencana yang tak pernah Jeno bayangkan sebelumnya.
Mengecup kening Jaemin dan Yushi bergantian sebelum ikut memejamkan mata dan tertidur.
🐶🐰⭐
Jaemin membuka matanya, pria itu menatap ke sekeliling ruangan.
Menoleh, mendapatkan Jeno dan Yushi yang masih terlelap. Keduanya memeluk Jaemin dengan Yushi yang berada di tengah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret | nomin [✓]
FanfictionJaemin tak pernah menyangka jika keluarganya menyembunyikan hal sebesar ini.