1. kesayangan Kapten Va

3 1 0
                                    

"Apapun opsi pilihannya,maka tujuanku tetap tertuju untuk mu selalu"

~Rakenva Shayyanza~

Pagi ini suasana di depan Ruang Operasi cukup mencekam. Tak lama keluarlah seorang Dokter yang baru saja melakukan tugasnya untuk membantu pasien agar tetap terus hidup dan bernafas.

Dokter Arsyella atau sering dipanggil Ella, yang sekaligus pemilik Rumah Sakit itu nampak kelelahan akibat jadwal operasi yang lebih lama kali ini akibat ada beberapa kesalahan karena dirinya yang kurang fokus. Alhasil operasi tersebut berlangsung lebih dari 6 jam.

Hal itulah yang menjadi pemicu perselisihan antara sang dokter dan keluarga pasiennya. Namun kini pasien sudah dalam kondisi stabil setelah sempat mengalami henti jantung.

Sang Ibu dari pasien pun langsung menghampiri Dokter yang baru keluar dari ruangan tempat putrinya berada.
"Apakah terjadi hal serius kepada putriku, Dok? Mengapa operasi nya berjalan sangat lama? Dia hanya mengalami sedikit benturan saja kan?" Tanya Nyonya Arzhandi itu

Karena tak sanggup lagi menahan lelah sedari tadi, tanpa menjawab pertanyaan wanita tersebut Ella langsung ambruk tak sadarkan diri

Brugh

Seketika mereka langsung panik,apalagi para suster yang terkejut melihat direktur mereka jatuh pingsan itu

~~•~~

"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa sampai drop seperti ini, Ella?" Tanya seorang Pria yang memakai seragam seorang Kapten pesawat itu-Kapten Rakenva.

Pria itu terlihat sangat panik luar biasa ketika ia yang baru saja memasuki Rumah Sakit mendapat kabar Dokter Ella jatuh pingsan setelah melakukan tindakan operasi selama berjam-jam. Pria itu langsung berlari untuk segera menghampiri Ellanya.

"Ughh.. Aku dimana?" Tanya Ella yang baru saja sadar itu, Ella belum menyadari ada pria yang kini menatap nya dengan tatapan tajam dari kedua manik mata yang seperti elang itu namun penuh kekhawatiran di kedua matanya. Tapi tak dipungkiri Rakenva sangat lega setelah manik mata hazel itu terbuka.

"Akhirnya sudah sadar,hm? Bagaimana bisa seorang dokter yang mengutamakan keselamatan pasien nya tapi tidak dengan kesehatan dirinya sendiri?" Tanya Rakenva yang sedikit emosi itu. Selama ini Revanka tidak pernah sampai semarah ini jika Ella melakukan operasi selama berjam-jam,namun kali ini gadis itu mengalami dehidrasi sehingga kehilangan konsentrasi dan fokus nya. Pasti ada yang gadis ini pikirkan sehingga membuat pikiran nya runyam dan berakhir pingsan? Pikir Revanka dalam benaknya.

Karena mendapat pertanyaan yang terdengar ketus itu Ella sempat terkejut,dan keterkejutan itu bertambah ketika dia melihat dengan jelas siapa sosok berseragam pilot yang kini menatap nya dengan bersedekap dada? Ya si Kapten Rakenva atau Enva, panggilan dari Ella untuknya.

"Sejak kapan Kapten Enva berada disini?" Tanya Ella dengan alis yang mengerenyit sebab efek baru sadar membuat kepala nya sedikit pusing.

Mendengar sahutan yang bukan berisi jawaban atas pertanyaan nya, membuat Enva bedecak kesal. Siapa yang tidak kesal, dirinya sudah berulang kali mengatakan tak ingin mendengar embel-embel nama kapten di depan namanya dari mulut Ella. Tapi tak apa asal nama Enva masih gadis itu gunakan untuk memanggil nya. Dih dasar bucinn!!

"Ck! Jawab dulu pertanyaan Enva yang tadi! Mengapa bisa sampai pingsan begini? Tidak biasanya ini terjadi, apa yang menggangu pikiran mu saat ini La? Katakan pada Envamu ini" Tanyanya dengan rasa khawatir serta cemas yang hanya dibalas oleh gelengan pelan dari gadis di depannya.

"Hanya masalah kecil, jangan berlebihan oke?" Jawab Ella yang kini sudah diposisi duduk tanpa melihat orang disampingnya

"Bagaimana aku gak khawatir coba? Setengah jam sebelum kamu pingsan aku udah ada firasat ngga enak pas ditelfon tadi! Jadi Direktur Arsyella, katakan kepada Kapten Rakenva di depan mu ini ada masalah apa sebenarnya? Ayo katakan! Enva tidak bisa melihat wajah pucat Ella yang seperti ini, ya ya ya" balasnya dengan menampilkan puppy eyes yang agak menggelikan itu

"Sudah aku bilang kan, ga ada yang perlu dikatakan" ujar Ella sedikit ketus

'kenapa jadi dirinya yang marah?' batin Anva

"Baik baik, seperti nya bukan waktu yang tepat untuk berdebat saat ini, istirahatlah sebentar dan jangan banyak bergerak!" Ujarnya super protektif

"Emm Va.." panggil Ella dengan nada lemah yang langsung membuat Enva disebelahnya langsung panik

"Kenapa, hm? Ada yang sakit? Mau dipanggilin dokter? Eh kan yang sakit juga seorang dokter " ujarnya bercanda sekaligus sedikit menyindir Ella.

Melihat reaksi Ella yang diam membuat Enva sedikit bingung karena melihat gelagat gadisnya, Enva tau ada yang ingin disampaikan oleh Ella, tapi Ella seolah ragu untuk menyampaikan nya.

"Kalo ada yang mau diomongin,bilang aja La! Emang ada masalah apa sampe berkerut gini tu jidat jenong nya?" Tanya nya lagi sambil tertawa ngakak melihat perubahan raut wajah Ella yang tadinya bingung berganti menjadi kesal

Asal kalian tau aja, Ella sangat anti jika ada yang mengatakan jidat nya jenong atau bahkan mirip seperti lapangan bandara yang cukup untuk menampung semua pesawat yang ada, karena nyatanya jidatnya tidaklah selebar itu!! Enva saja yang usil padanya karena dia suka melihat wajah Ella yang kesal setelah dikatai begitu

"Bisa gk sih jangan ngomongin nih jidat, kebiasaan banget ya Va! Lagian juga udah serius malah dibecandain" sungut Ella dengan dongkol

"Ngebet banget pengen diseriusin ya ayangnya Enva iniii" ucapnya sambil menggunyel kedua pipi Ella dengan tangannya

"Jadi kapan nih?" Lanjutnya bertanya pada Ella sambil menaik turunkan kedua alisnya dengan senyum yang membuat Ella semakin kesal

"Apanya?" Tanya Ella ketus dan pura-pura tidak mengerti maksud Enva

"Ya itu, tadi katanya minta diseriusin. Mau nya kapan?" Ucap Enva yang membuat Ella langsung terkejut

"Kok sampe gitu sih kagetnya? Ella nya Enva gak percaya ya?" Tanya Anva sambil mencubit hidung mancung Ellanya

"Tapii gimana Enva mau seriusin aku kalo Enva aja nerima dijodohin sama Opa?" Lirih gadis itu dengan kepala menunduk, dan langsung membuat pria didepannya gantian merasa terkejut dengan mata yang sudah hampir keluar tapi sayangnya gak jadi

'Sialann!! Siapa yang ngasih tau ke Ella sih?? Arghh awas aja!'

-----

Hai-hai welcome di the first cerita aku☺️

Dari awal aku ingetin apa pun yang terjadi jangan salah naik kapal ya..

Dari part ini gimana tanggapan kalian? Kritik dan saran dipersilahkan ya

Tandai juga kalo ada typo ya, HasVa!☺️🤣

Ella : jangan spoiler ya Mima! Ntar.  Enva ngamukk hihhihi

See U di part selanjutnya👋
Jangan lupa juga teken bintang di pojok yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Satu Hati Satu Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang