beberapa hari kemudianJimin sedang bersantai di rumah ku dan kami hanya mengobrol tentang perempuan dan hal-hal semacam itu.
Menurutku, aku menganggap Jimin sebagai sahabatku, karena aku sudah mengenalnya sejak taman kanak-kanak, kami tumbuh bersama dan dialah satu-satunya yang melihat sisi "lebih lembut" ku dan dia juga satu-satunya yang melihatku menangis. Kelompok teman kami sebagian besar terdiri dari "anak nakal". Jelas ada Yoongi, dia yang paling ceroboh dan dia juga tipe laki-laki yang brengsek, tapi dia mudah diajak bicara dan sangat dingin. Dia juga sangat mengecualikan semua orang dan saya hanya tahu bahwa dia adalah orang yang jenius. Dia sangat pandai dalam mencari tahu dan mengamati sesuatu.
Lalu ada Namjoon. Dia adalah otak dari kelompok kami, bukan berarti dia belajar dengan sangat keras, tapi dia secara alami baik dalam hal sekolah. Dia juga senang bergaul dengan gadis- gadis.
Tentu saja Hobi adalah mood maker kami di grup. Dia sangat menyenangkan untuk diajak berteman dan dia satu-satunya yang benar-benar menjalin lebih dari satu hubungan serius.
Tapi saat ini dia juga masih lajang.
Jin seperti ibu di grup teman kita, bukan karena dia tidak menikmati berhubungan dengan gadis- gadis dan berhubungan seks tapi dia selalu berusaha mengeluarkan sisi terbaik dari orang lain dan mencoba membuat mereka melakukan yang terbaik dan sial seperti itu.
"Oh, aku hampir lupa memberitahumu, ada satu orang ini, namanya adalah taehyung, dia baru saja pindah ke sini dari Daegu, aku mulai bergaul dengannya karena dia duduk di sebelahku di kelas fisika, dia sangat keren", kata Jimin., terdengar sangat bersemangat. "Sepertinya aku belum pernah bertemu dengannya Hyung", jawabku. "Besok kau akan menemuinya, aku memintanya untuk ikut makan siang bersama kita",
istirahat makan siang ~
"Kooks, kenapa wajahmu dihajar?", tanya Jin sambil menatapku cemas. "Bertengkar lagi dengan ayahku, bukan masalah besar", kataku sambil melambai padanya. "Ada apa kali ini?", dia bertanya dan aku bisa melihat matanya sedih. "Sekolah", kataku pelan, sambil duduk di
sebelah Jimin di meja kantin kami."Ini Taehyung", ucap Jimin sambil tersenyum sambil menunjuk kepala merah yang duduk di sampingnya. "Ingat? Aku sudah memberitahumu tentang dia." Mustahil! Cowok yang seringai aneh, apakah cowok yang Jimin ceritakan padaku? Mata gelap Taehyung bertemu dengan mataku dan kemudian aku bisa merasakan dia mengamati tubuhku dari atas ke bawah. Perutku mulai terasa aneh. Aku terbatuk, memutuskan kontak mata dan memulai percakapan santai dengan Hoseok yang duduk di depanku. "Benarkah? Kau bahkan tidak mau mengucapkan sepatah kata pun kepadaku?", Suara serak dan dalam dari taehyung menyelaku, terdengar agak geli. "Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan kepadamu", ejekku. Taehyung hanya terkekeh dan mulai berbicara pada Jimin yang cukup bingung dengan reaksi sahabatnya saat bertemu dengan taehyung, namun dia menepisnya.
Yoongi juga datang ke meja kami. "Jadi, apa yang terjadi dengan wajahmu, bajingan?", Yoongi mendengus sambil menatapku tajam. "Jangan tanya lagi", kataku lagi.
Ayahku sering memukulku, aku hanya tinggal bersamanya dan aku sering takut pulang ke rumah karena aku anak tunggal.
Tapi aku tidak suka membicarakannya dengan teman-temanku, karena itu membuatku merasa lemah. Ayah ku memukuli ku karena segala hal, baik itu sekolah, nilai, waktu ku tiba di rumah, gadis-gadis yang aku bawa ke rumah, dll.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
RomanceDeskripsi seorang pemuda manis bergigi kelinci tetapi dia seorang bad boy yang tiba-tiba tertarik pada seseorang yang pendiam dan memperhatikan nya Tae Top Kook Bot INGAT CERITA INI BUKAN IDE KU TAPI AKU DARI PENGGUNA WP INGGRIS TERUS AKU TERJEMAHAN...