4

94 10 0
                                    

"Del, ada yang ketinggalan ga?" ucap mira mengingatkan adel

Kini adel telah berkemas-kemas dibantu dengan teman teman nya

"Iya del, lihat dulu." sahut oniel

"Ga ada, udah ayo cepet. Gue pengen pulang kerumah." jawab adel

"Yang lainnya, lihat dulu barang nya ada yang ketinggalan ga." ucap eli

"Bentar ceu, dompet aku mana, ya." ucap lulu mengingat dimana dompet nya

"Coba cari di-tas lo." ujar flora menunjuk tas selempang lulu

Lulu sibuk mencari dompet didalam tas selempang nya
"Udah ketemu guys, didalem tas." Lulu cengengesan sambil mengangkat dompet nya "Yaudah, ayo keluar." ucap adel

"Mari pulang marilah pulang marilah pulang" olla sedari tadi menyanyi

"Bersama-sama, Yeay!" sahut adel girang, akhirnya ia bisa pulang setelah 2 hari di rumah sakit

"Apaan sih del, mau gue sambung malah lu duluan, ck." canda lulu

"Dih, gue duluan ye nyet, berarti gue yang menang." jawab adel tengil

Semua nya terkekeh mendengar balasan adel

Di dalam sebuah bangunan kosong tapi tampak megah nan mewah.

BRAKK!

Suara gebrakan meja yang sangat keras, membuat yang lainnya berdiri dengan tegap dan ketakutan.

"SAYA MAU MEREKA KEMBALI! BAWA ASHEL DAN ADEL KESINI!"

"KALIAN SUDAH SAYA BAYAR MAHAL, TAPI KENAPA UNTUK MENCULIK ANAK PEREMPUAN DUA SAJA TIDAK BISA?!"

"Sa-saya kemarin melihat ashel ada disebuah bar boss." ucap sebuah laki laki dengan menunduk

Laki laki yang menggunakan jass hitam tersebut mengacak rambutnya frustasi.

"Ma-maaf, bos." ucap mereka serentak

"Sialan" umpat laki laki paruh baya yang dipanggil dengan sebutan boss

"Kalian harus bisa membawa ashel dan adel kesini, mereka bisa membuat nama perusahaan saya naik. Ingat, jika perusahaan saya bangkrut kalian yang akan saya hukum. Mengerti?!" ucap boss itu

"MENGERTI BOSS!" tegas mereka serentak

"Pergi kalian semua!" ucap boss itu

"Siap boss!" jawab kompak 5 orang

Ceklek

Wanita paruh baya membuka pintu dari ruangan yang berbeda

"Pah, apa papah ga cape? nyembunyiin kebenaran kalo sebenarnya kita masih hidup." ucap laurence, mamah ashel, juga mamah tiri adel.

"Sampai kapanpun saya tidak akan menerima anak anak itu!" jawab johendra, papah tiri ashel, juga ayah kandung adel.

Lalu, dimana papa kandung ashel? Sedari kecil ashel tidak pernah melihat wajah dari ayah kandung nya. Yang ia tau bahwa Johendra adalah papah kandung nya.

Begitupun dengan adel, ia sedari kecil hanya melihat pertengkaran johendra dengan ibu kandung nya, sampai akhirnya Johendra menikah lagi dan meninggalkan adel kecil sendirian bersama omah adel.

"Bagaimana pun, dia anak aku."

"Dia memang anak kamu, tapi dia bukan anak saya."

"Lalu, bagaimana dengan adel? dia juga anak kamu."

ADL-ASLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang