chapter 28 - our little angel (flashback)

6.4K 362 3
                                    

Happy reading

-------

Flashback 8 tahun yang lalu

Di sebuah mansion,tepatnya di ruangan keluarga.

satu keluarga tengah berkumpul dan sedang membahas sesuatu.

"maaf pa,Sabrina belum bisa."

"Tapi kenapa?" sahut sang papa meminta jawaban.

"Sabrina merasa belum sanggup untuk menjalankannya. Lagipula Sabrina belum lulus kuliah dan belum ada pengalaman lebih dalam menjalankan sebuah perusahaan. Sabrina hanya ingin merasakan dari bawah,dengan menjadi karyawan biasa." jelas Sabrina menunduk. sedangkan sang mama hanya mengelus punggung sang anak.

"Baiklah jika itu mau mu papa akan menyetujuinya. Mulai besok papa akan menempatkan mu di bagian marketing." putus sang ayah.

Sabrina menggeleng "tidak pa,Sabrina tidak ingin bekerja di perusahaan sendiri."

sang ayah mengernyit mendengar perkataan sang anak.

"Apa maksudmu?jadi kamu ingin bekerja di perusahaan lain?" tanya sang papa diangguki Sabrina.

"Jika Sabrina bekerja di perusahaan sendiri,mereka akan segan denganku. tetapi jika sabrina bekerja di tempat lain yang orang-orang tidak mengetahui siapa aku,mereka akan tetap biasa saja. Dan itu lebih membuat Sabrina nyaman,maaf pa."

papa Sabrina menghela nafas berat kemudian mengangguk.

"semua keputusan ada di tanganmu,papa akan mendukung apapun keputusan yang kamu buat. Tapi ingat,jika sudah tidak ingin lagi beritahu papa." ucap sang papa membuat Sabrina tersenyum senang.

Sabrina segera menghambur ke pelukan sang papa. Inilah yang dia senangi dari papanya. Papanya tidak pernah mengambil keputusan sendiri untuk sang anak. sang papa memberi kebebasan dalam mengambil keputusan.

"Di perusahaan mana?" tanya papa mengelus kepala sang anak dengan sayang.

"Jaya Group"

----------

Satu tahun setelah kelulusan Sabrina.

Pertemuan Sabrina dan Angga Brawijaya.

pertemuan singkat namun membekas dihati masing-masing,masih teringat jelas di otaknya saat sebuah memori pertemuan antara keduanya.

Sebuah adegan klise dimana seorang wanita yang tak lain adalah Sabrina tengah terburu-buru karena hampir terlambat dihari pertamanya masuk kerja. karena tidak melihat jalan di depannya,Sabrina tak sengaja menabrak seorang pria. Matanya terpejam saat merasakan ingin jatuh,namun beberapa menit saat dia terjatuh dirinya tak merasakan sakit sedikitpun.

Pria yang tertabrak itu dengan cepat menangkap pinggang ramping sang gadis karena ingin terjatuh. jantungnya bergemuruh hebat saat melihat paras ayu dari Sabrina. Bisa di katakan ini adalah jatuh cinta pada pandangan pertama. Di telusuri setiap inci wajah ayu itu,sangat cantik. wanita cantik itu perlahan membuka matanya dan dengan sekejap kedua pasang mata itu saling pandang.

"Ekhem"

Sebuah suara membuat mereka tersadar dari saling pandang mereka berdua. Sabrina langsung berdiri dan menunduk berterimakasih pada pria yang menolongnya.

"Terimakasih pak,permisi." Sabrina langsung pergi setelah mengucapkan terimakasih,meninggalkan pria itu yang sedari tadi tak melepaskan pandangannya dari Sabrina.

"falling in love at the first sight?" seorang pria lainnya menyadarkan pria itu kemudian menatap kesamping kirinya.

"maybe yes, i'm falling in love with her." jawabnya kemudian tersenyum tipis melihat Sabrina yang kini sudah menghilang di balik pintu lift.

Sejak pertemuan itu,membuat keduanya menjadi lebih dekat. Dan pada waktunya yang tepat pula,seorang Angga Brawijaya sosok pria yang membuat Sabrina jatuh cinta sekaligus atasan Sabrina mengutarakan perasaan cintanya. Tanpa berpikir dua kali Sabrina menerima perasaan itu. Dan pada akhirnya kedua insan itu menjalin sebuah hubungan.

Hingga tiba waktunya,hubungan mereka sudah berjalan ke tahap serius. Hubungan keduanya sudah di ketahui oleh kedua pihak. Dan malam setelahnya, keduanya memutuskan untuk mempertemukan kedua belah pihak keluarga.

Setelah malam pertemuan itu,dengan sekejap semua berubah. orang tua Sabrina yang awalnya merestui hubungan sang anak kini beralih menjadi tidak merestui. Berkali-kali Sabrina meminta alasan,namun tidak ada jawaban dari kedua orangtuanya.

Lain halnya dari pihak Angga,setelah malam itu dan setelah mendengar cerita dari sang ibu,rasa cinta yang besar terkalahkan dengan rasa ingin membalas dendam.

Sang ibu menceritakan jika dahulu,ayahnya meninggal karena terbunuh. Dan yang membunuhnya adalah ayah dari Sabrina,kekasihnya. Rasa cinta itu dengan sekejap menghilang,dengan dada yang bergemuruh karena diliputi rasa amarah yang membuncah Angga berjanji akan membalaskan dendam sang ayah pada keluarga itu.

Tidak dengan membunuh,melainkan dengan mengambil harta yang paling di jaga keluarga itu yang tak lain adalah Sabrina Cameron anak dari pasangan Arthur Cameron dan Vera Cameron.

(chapter 18 sepasang suami istri yang mengunjungi kediaman Pranadipa)

Angga membuat cerita palsu di hadapan Sabrina dengan mengatakan jika keluarga wanita itu tidak merestui hubungan mereka karena Sabrina akan dijodohkan dengan pria lain.

Untuk pertama kalinya,pertengkaran terjadi di kediaman keluarga Cameron hingga menyebabkan putri kesayangannya pergi meninggalkan kediamannya dan lebih memilih untuk ikut dengan Angga.

Untuk melancarkan aksi balas dendamnya beberapa bulan setelahnya,pernikahan mereka terlaksana tanpa kehadiran keluarga Sabrina.

Awal pernikahan mereka baik-baik saja,hanya saja Angga tidak pernah menyentuhnya sejak pernikahan itu terjadi.hingga pada akhirnya sebuah fakta terdengar jika pernikahan nya tidak di dasari oleh cinta. Angga yang tau jika Sabrina mengetahui fakta sebenarnya semakin menyiksa Sabrina baik fisik maupun batin. Bukan hanya Angga,sang ibu pun ikut menyiksa.

Hingga kejadian malam itu,kejadian yang tak diinginkan Sabrina terjadi. Dimana malam itu,kehormatannya di renggut paksa sehingga menumbuhkan sebuah janin di rahim Sabrina.

Mendengar kabar itu,bukannya merasa bahagia Angga semakin menyiksa Sabrina lebih sadis,bahkan berkali-kali Angga mencoba untuk membunuh janin yang di kandung Sabrina.

beberapa bulan kemudian,usia kandungan Sabrina sudah menginjak 8 bulan. Selama delapan bulan itu,Sabrina berjuang sendirian untuk menjaga buah hatinya.

Hingga pada suatu malam,dengan nekat dirinya pergi dari neraka itu karena sudah tak sanggup menjalani kehidupan yang kelam disana.

Dia pergi dengan berselimut gelap di sekitarnya. Hanya bermodalkan uang lima ratus ribu yang dia dapatkan dari dompet sang suami yang dia ambil diam-diam.

Di kegelapan malam yang sudah mulai menyepi,kakinya berjalan menjauh dari sana. Hingga rasanya kakinya tak kuasa menahan beban pada tubuhnya,dia terjatuh.

Cairan keluar dari area bawah dan saat melihatnya matanya membola kaget karena cairan bening keluar. air ketub*nnya pecah belum pada waktunya. Dengan kekuatan yang tersisa,dirinya bangkit guna mencari tempat atau mencari seseorang untuk meminta bantuan.

Hingga pada akhirnya sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya,kemudian tanpa pikir panjang si pemilik mobil membantu membawanya ke rumah sakit.

Di malam itu,bayi mungil nan menggemaskan terlahir. Bayi yang akan menjadi penguat hidupnya,bayi yang akan selalu dia jaga kehidupannya.

Bayi itu adalah... Gavinero.

-----

Terimakasih sudah membaca cerita Avin, jangan lupa vote and comment yaa.

OUR LITTLE ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang