six: (kedatengan?)

10.6K 29 0
                                    

Happy Reading, enjoyy

halo semuanya, selamat membaca jangan lupa vote yaa!!!







Di siang hari, matahari sungguh terik.
Tania merasa kepanasan padahal ia sudah menyalakan ac.

Dan ia juga tidak memakai yang terlalu tebal, namun tetap saja panas nya sungguh luar biasa.

"Tania, ayo kesini" panggil varo, tania yang mendengar itu segera bangkit dari tempat tidur namun ia sadar bahwa ia hanya memakai baju minim.

"Iya yah, bentar, aku ganti dulu baju." balas tania, ia segera memakai baju yang lebih sopan untuk dilihat seseorang.

"Ada apa yah?" tanya tania sambil menuruni tangga, "Ini ada tetangga baru, kamu kenalan dulu ya." ucap varo dengan lembut.

Tania pun menuruti perintah sang ayah, ia pun berkenalan dengan tetangga baru nya itu.

"Halo tante, kenalin aku tania" ucap nya dengan lembut, "Iya sayang, kamu cantik banget sih." puji lia.

"Oh iya, ini kenalin anak tante" ucap lia, "Kenalin gua leo" sapa leo, sungguh cuek namun ia cukup tampan.

"gua tania" balas tania dengan singkat, "untung gua ganti baju dulu" cicit tania, jika tidak ia sudah dilihat oleh semua orang.

"Ya sudah pak, kami pulang dulu" ucap lia, ia berpamitan untuk kembali kerumah nya.

"Oh, iya bu, kalau mau dibantu, tania mau bantu" balas varo

"Eh, iya tante, ada yang bisa aku bantu?" tanya tania, aslinya ia malas namun kalau sudah begini harus bagaimana lagi?

"Makasih ya sayang, maaf tante ngerepotin kamu." balas lia. "Sama-sama tan, tante gak ngerepotin kok. Ini kemauan aku sendiri" sela tania.

"Ya sudah, yuk ikut tante." ajak lia, "pak, anak nya saya pinjam dulu ya." ucap lia, wanita paruh baya itu sungguh baik dan lembut.

Tania, seperti mengingat kenangan manis bersama sang ibu. Namun sekarang hanya tersisa kenangan, ia rindu pelukan hangat, di dekapan sang ibu.

"Iya bu tidak apa apa" balas varo.

.....

"Nak kamu bantu tante, tata buku ini yaa" lia mengasihi sebuah kemoceng dan lap.

"Iya tante" jawab tania, tak mau berlama lama tania segera membersihkan semua buku dan ditata dengan rapi.

"Ini buku siapa tan? banyak banget." tanya tania, sungguh disini banyak sekali buku. Dimulai dari majalah, buku resep masak, novel, dan buku lain nya.

"Kalau cerita nya yang aneh, punya leo. Kalau yang masak masak punya tante" ucap lia.

"Kenapa lu? nanya nanya, niat tolongin ga sih?" ucap leo, ia tidak masalah jika tania menanyakan soal itu, namun ia hanya.....

"Lahk emang kenapa? masalah buat lu? lagian gua nanya nya bukan ke lu." ucap tania, tak mau kalah.

"Masalah, banget malah." balas leo, ia juga sungguh tak mau kalah di hadapan tania.

"Eh, kok malah berantem sih? katanya mau pada bantu bunda tapi kok ini malah berantem?" potong lia, ia sungguh tertawa melihat kelakuan tania dan leo.

"Kamu juga leo, jangan kaya gitu dong, bukan nya dikasih minum." ucap lia, leo yang mendengar itu, wajahnya berubah menjadi masam.

Tanda kemenangan untuk tania, lia membela dirinya, mendengar lia bicara seperti itu, tania menjulurkan lidah nya kepada leo. Seolah-olah ia meledek lelaki didepan nya.

"Tinia, kamu jangan dulu pulang ya, kita makan dulu" pintar lia, tania pun setuju akan hal itu, walaupun ia malu tetapi perut nya tidak menolak untuk diberi asupan.

"Leo, leo sini turun kita makan" teriak lia, namun tidak ada balasan dari sang empuk.

Setelah kejadian tadi leo kembali ke kamar nya untuk mandi.

"Tania, tante minta tolong boleh?" tanya lia. "Boleh kok tan, minta tolong apa?" balas tania.

"Tolong panggil leo, suruh dia kesini."
ucap lia, tania pun mengangguk, ia segera keatas untuk ke kamar leo.

"LEO KELUAR LO, DIPANGGIL TANTE LIA, DISURUH MAKAN" teriak tania, tak lupa ia menggedor pintu kamar leo.

"Apaan Sih, suara lu ngalahin toa masjid, tau ga?" balas leo, ia terkejut oleh panggilan tania.

"Makanya punya kuping dipake, budek sih lu" balas tania, ia pun segera turun, dan kembali di meja makan.

"lucu juga tuh anak" ucap leo, ia pun mengikuti tania, dan duduk di meja makan.

"Ini semua tante yang masak?" tanya tania, di atas meja sungguh banyak aneka lauk pauk, bukan nya tadi ia repot membersihkan rumah? tetapi bagaimana bisa disini banyak makanan.

"Iya bun, tumben masak banyak" ucap leo, tak biasanya lia masak sebanyak ini.

"Iya ini tante yang masak"balas lia,
"Terus kenapa kalau bunda masak banyak? kamu gak bantuin juga tetep ngoceh" jawab lia.

"Semenjak ketemu tania, bunda jadi lebih galak ke aku" ucap leo, jika dibandingkan, lia lebih lembut kepada tania daripada, kepada leo.

"Udah, udah makan, jangan banyak ngomong, nanti bibir kamu makin ke depan tuh" ucap lia, tania yang mendengar itu pun tertawa terbahak bahak.

Bagaimana bisa, lia bicara seperti itu kepada leo? "Kenapa lu ketawa? ada yang lucu?" tanya leo kepada tania, ia sungguh kesal sekarang.

gara-gara lia, ia menjadi di ledek oleh tania.

"Tania, ini kamu bawakan buat ayah kamu" ucap lia, ia memberikan rantang berisi makanan kepada tania.

"Gak ngerepotin tan?" tanya tania, ia sungguh malu kepada lia.

"Engga kok, yang ada tante yang ngerepotin kamu" balas lia.

"Hehehe, makasih ya tan, aku pulang dulu" balas tania, tak lupa ia salim kepada lia.

"Iya sayang, makasih juga udah bantuin tante." ucap lia, sungguh anak gadis didepan nya ini sangat lucu bukan? (gak tau aja gimana tania)

"Leo sekolah di SMA Tunas bangsa kan tan? nanti bareng sama aku aja" ajak tania. "Ogah banget gua berangkat bareng lu" jawab leo.

"Kamu kenapa sih le? bukan nya lebih gampang kalau sama tania." ucap lia,
"Iya deh bun, iya. Nanti pagi aku berangkat bareng tania" ucap leo.

"Yaudah, nanti gua tunggu di depan ya, jangan sampe telat awas aja" tukas tania, setelah itu? ia langsung pergi dari kediaman lia.

"Dia lucu ya le? bunda pengen menantu kaya dia" ucap lia, leo yang mendengar itu terkejut. Sangat terkejut.

"Uhuk.. uhuk.." ia tersedak, bagaimana bisa lia bicara seperti itu? "Ini minum dulu le, kamu kok tersedak gitu sih." ucap lia.

"Masa modelan kaya dia bunda bilang lucu? lucu dari mana coba bun? kelakukan nya kaya anak konda gitu" jelas leo.

Lia yang mendengar itu hanya menggeleng kan kepala. "Yaudah, kamu tidur sana, besok kan hari pertama sekolah" ucap lia.

"Iya bun, aku duluan gapapa nih?" tanya leo untuk memastikan.

"Gapapa, biasa nya juga kamu ileran di sofa." balas lia, mendengar itu leo, memajukan bibir nya, bagaimana bisa lia bicara seperti itu?

"yaudah, aku tidur duluan ya bun" balas leo, ia segera melangkah kembali menuju tempat ternyaman.

*
*
*

Halo readers, gimana nih? kita kedatangan orang baru, kira kira siapa yang menang? masa lalu atau orang baru?....

makasih yang udah baca...

(yang belum move on, move on dulu ya, kasian orang baru nunggu dibales chat nya)

Dad and me: taniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang