BAB 1. bisakah lebih lama lagi?

8 3 0
                                    

PROLOG

  "maaf, pasien tidak terselamatkan" ucap seorang dokter yang keluar dari ruangan operasi tersebut.

  seketika di ruang tunggu menjadi hening, bahkan waktu terasa berhenti sejenak bagi seorang gadis yang berada di sana.

  mendengar itu gadis mungil yang masih shock mendengar kabar dari dokter pun langsung berlari masuk kedalam ruangan operasi, dan melihat jasad kekasihnya.

  air mata gadis itu membasahi pipi mulus nan cantiknya, seakan tak percaya ini semua terjadi.

  perasaan di dadanya sangat lah sesak, ia bahkan tidak sanggup untuk melihatnya.

  gadis mungil itu, kini berjalan mendekat kearah jasad kekasihnya.

'ka?, ini beneran?'

ia menjatuhkan tubuhnya tepat di samping tempat tidur kekasihnya.

dinginnya udara di ruangan operasi sangat menusuk bagi gadis mungil yang masih menangis menatap alas ruang operasi.

  "hiks.. hikss.. ka, gw harap ini bercanda dan becanda lo ga lucu ka" gumamnya menahan isakan yang semakin sakit.

"KAK! INI BOONG KAN?!!" gadis itu mulai meninggikan suaranya, ia merasa marah kepada keadaan.

  tidak lama, keluarga dari pasien dan orangtua gadis itu pun menyusul ke dalam ruangan operasi, niat awal menenangkan gadis mungil itu.

  "sayang, yang kuat ya hikss" ucap bunda shopia, memeluk tubuh kecil yang rapuh.

  "bun, hahh. dia bercanda kan ya bun?" ucap gadis itu dengan air mata yang terus menetes, meyakinkan bahwa ini semua hanyalah gurauan yang di buat oleh kekasihnya itu.

  "shutt, sayang ga boleh gitu, ini udah takdirnya sayang hikss.. hikss" sambung bunda shopia, sebenarnya ia pun sesak. namun ia sudah belajar ikhlas sejak lama, guna mempersiapkan perpisahan yang menyedihkan ini.

  "engga bunda, dia udh janji buat ga ninggalin aku di sini, jadi ini pasti cuman bohongan ya kan ka, bilang ka sama bunda kalo ini tu bohongan. hikss.. hikss.. hikss.." sakit sangat sakit

  "sayang, mamah mohon jangan kaya gini ya? sayang kasian bunda sama ayahnya, kalo kamu kaya gini pasti bunda sama ayah lebih sakit" ucap mamah Sinta, ibu kandung dari gadis mungil ini.

  "hiks... hikss... hikss.. engga mah, kaka tu bohongan!" ucap gadis itu menoleh ke arah sang mamah.

  "ka, lo jahat. lo udah janji ga bakal ninggalin gw ka. tapi kenapa sekarang lo ninggalin gw hiks.. hiks..." pecah tangisan dari seorang gadis cantik berbadan mungil itu.

  isakan gadis itu semakin terdengar amat sakit.

  "bunda boong kan?!, hikss... hikss ka, lo cuman ngeprenk gw kan, lo pasti udh siapin ini semua buat ngasih surprise di hari ulangtahun gw kan ka?, bun, anak bunda bercanda kan?! hiks.. hikss..." tubuh gadis itu semakin lama semakin lemas seakan tak ada tenaga.

  "ra, udah ya ra. ikhlas sayang hikss.. hikss" ucap bunda shopia, yang tidak kalah sesaknya dengan gadis mungil yang sekarang berada di pelukannya.

  "bun, bilang sama aku kalo ini tu cuman bercanda bun. hiks.. hikss.." ucap gadis mungil itu.

  "mahh, ini bercanda kan?!" ucap gadis cantik itu menoleh ke arah ibunya.

  tidak ada yang bisa menenangkan tangisan gadis mungil ini, harapannya masih sama semoga ini semua tidak terjadi.

hari ulang tahun yang seharusnya menjadi hari yang paling bahagia, namun berbeda dengan gadis yang bernama. KIARA LAURA . ia harus menerima kenyataan bahwa orang yang ia cintai harus meninggalkan dirinya.

  tatapan gadis mungil kini berubah menjadi tatapan sendu, sesak slalu menghampiri dirinya dikala rindu yang terus datang.

  bahkan hari bahagia itu berubah menjadi hari yang paling di takuti gadis mungil ini, mungkin prasaan trauma takut akan kehilangan seseorang yang sangat berarti.

'andai lo tau, seberapa hancurnya gw hari ini ka'

******
Lanjut lagii ga yaaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALGIBRAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang