Eliciana, itulah nama dirinya, hanya sebuah kata tanpa nama belakang. Dirinya hanyalah anak dari seorang wanita penghibur dengan pria tak dikenal. Kata ibu "ayah" merupakan salah satu dari ratusan pelanggan ibu. "Ayah" tidak pernah sekalipun datang mengunjungiku, sepertinya "ayah" tidak menginginkanku.
Aku selalu penasaran, bagaimana rasanya mendapatkan kasih sayang dari orang tua? Ayah tidak pernah hadir dalam hidupku, sedangkan ibu sangat membenciku. Ibu bilang aku hanyalah sebuah beban dan pembawa sial dalam hidupnya. Karena mengandung diriku, ibu tidak bisa melayani pelanggannya selama 5 bulan. Kalau bukan karena nenek, mungkin aku tidak akan pernah lahir.
Saat ibu tahu bahwa ia mengandung diriku, ia ingin langsung menggugurkanku. Namun, nenek tahu akan hal itu dan mengancam jika ibu menggugurkan kandungannya maka nenek tidak akan memberikan sepeser pun uang pensiunnya pada ibu.
Oleh karena itu, ibu sangat membenciku. Tapi tidak apa apa! Walaupun orang tua satu satunya yang kumiliki sangat membenciku, aku masih memiliki nenek yang sangat menyayangiku. Nenek selalu merawatku saat sakit, selalu menyuapi ku makan, selalu membaca dongeng sebelum tidur untukku, dan selalu memasak untukku.
Aku sangat menyayangi nenek! Nenek merupakan satu satunya orang di dunia ini yang menyayangiku. Selama nenek berada di sampingku, maka aku akan baik baik saja.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
" Nenek! Nenek! Saat besar nanti, Eli akan bekerja keras dan mendapatkan banyak uang.
Eli ingin membelikan obat untuk nenek, membeli banyak makanan enak untuk nenek makan dan membawa nenek jalan - jalan keliling dunia! Eli ingin membuat nenek bahagia, selama nenek bahagia maka Eli juga akan ikut bahagia. Nenek adalah segalanya bagi Eli! Oleh karena itu nenek harus selalu sehat dan bersama Eli ya! Nenek harus tunggu Eli besar dan membahagiakan nenek! Janji?" Ucapku yang sedang memijat bahu nenek.
Nenek menikmati pijatanku sambil tersenyum dan berkata "Tentu saja, nenek janji. Nenek tidak sabar melihat Eli dewasa. Tidak perlu membeli nenek makanan dan membawa nenek jalan jalan. Nenek hanya ingin melihat Eli menikah dan hidup berbahagia, itu saja sudah cukup buat nenek"
Aku ingat sekali perkataan nenek saat itu, nenek berjanji akan menungguku dewasa dan membahagiakan nenek. Tapi, kenapa nenek mengingkari janji? Kenapa nenek sekarang pergi?? Kenapa nenek sekarang tertidur selamanya di dalam tanah?? Lalu bagaimana dengan Eli? Apa yang harus Eli lakukan? Nenek tahu bahwa nenek adalah segalanya bagi Eli, lalu kenapa nenek meninggalkan Eli?
"KATAKAN NENEK, KATAKAN APA YANG HARUS ELI LAKUKAN SEKARANGG?"
Aku berteriak dan menangis seperti orang gila di makam nenek. Bahkan langit menangis bersamaku, lihatlah nenek, bahkan langit menangis. Kembalilah nenek..bukalah matamu...tidakkah nenek kasian dengan kami yang menangis karena kepergian nenek?
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"DASAR KAU ANAK BAJINGAN!! ANAK TIDAK BERGUNA! KAU HANYALAH PEMBAWA SIAL DISINI! KENAPA HAHH??!!! TIDAK HANYA MEMBEBANIKU DAN MERAMPAS 5 BULANKU, KAU BAHKAN MEREBUT KASIH SAYANG IBUKU!!! DASAR BAJINGAN!! BISA BISANYA IBUKU MENINGGALKAN SEMUA HARTANYA DI TANGAN ANAK 5 TAHUN TAK BERGUNA SEPERTIMU!AKU ADALAH ANAKNYA!! KENAPA DIA MALAH MEMBERIKAN PADA MU!!ARGHHH"
Di malam hari yang sunyi itu, terlihat seorang perempuan berteriak dan memukuli seorang anak kecil di rumahnya. Ya, itu adalah Evangeline, ibu dari Eliciana. Padahal, Evangeline senang ibunya telah mati dan tidak ada lagi yang akan mengaturnya. Tidak hanya itu, ia sudah berharap akan mendapat sisa uang pensiun ibunya, Evelin.
Tetapi Evelin malah memberikan sisa uang pensiun miliknya pada cucunya bukan pada anaknya. Hal itu membuat Evangeline mengamuk dan semakin membenci Eli. Setiap hari Evangeline meluapkan amarahnya pada Eli dengan cara memukulinya setiap hari. Evangeline tidak pernah memberi Eli makanan atau minuman. Eli terpaksa bertahan hidup dengan mencuri makanan dan minuman di jalanan.
Setiap hari Eli berlari dan terus berlari dari kejaran orang - orang, itu adalah akibat dari pencurian makanan yang ia lakukan. Namun mau bagaimana lagi? Satu - satunya agar Eli dapat bertahan hidup hanya dengan mencuri makanan dari penjual - penjual itu.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"BANGUN KAU ANAK SIALAN" Eli yang sedang tidur, dijambak oleh Evangeline hingga terbangun. Hal seperti itu sudah seperti rutinitas yang dilakukan Evangeline sejak kematian Evelin, Evangeline dengan keadaan sadar akan menjambak rambut Eli hingga ia terbangun dan memukulinya. Namun kali ini berbeda, Eli dapat mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari Evangeline.
Rambut Eli dijambak keatas sehingga matanya bertemu dengan mata merah Evangeline. Eli melihat botol alkohol yang sedang dipegang oleh Evangeline.
"KAU ANAK SIALAN, KARENA KAU!! KARENA KAU HIDUP KU SENGSARA! KAU HARUSNYA MATI SAJA DASAR SIALAN"
PLAK suara tamparan terdengar, Evangeline menampar pipi kiri Eli.
"AH BENAR HAHA BENAR, MATI , SEHARUSNYA KUBUNUH SAJA KAU, SEKARANG WANITA TUA SIALAN ITU TIDAK ADA ,AKU BISA MEMBUNUHMU, SEMUA UANG ITU JUGA AKAN MENJADI MILIKKU HAHAHA"
PRANG Evangeline memecahkan botol alkohol di tangannya. Sekarang botol itu memiliki bagian - bagian yang sangat tajam.
"Tidakk....tidakk.. kumohon ..ibu jangann!! hiks aku mohon....aku akan menjadi anak baik ..aku.. hiks... jangan bunuh aku" Eli menangis dan memohon kepada orang yang melahirkannya untuk tidak membunuhnya. Namun seakan tuli Evangeline tidak mempedulikan tangisan dan permohonan anaknya. Evangeline menaikkan tangannya dan mencoba menusuk Eli dengan botol itu.
"TIDAKKKK"
Sebelum botol kaca itu mengenai Eli, tiba - tiba batang hijau yang penuh duri dengan bunga kecil yang tumbuh di batang tersebut muncul dari lantai. Batang berduri itu menusuk semua bagian tubuh Evangeline hingga ia mati seketika. Batang itu tumbuh dengan sangat pesat hingga rumah kecil mereka hancur. Di saat yang bersamaan tubuh Eli bersinar dan mengeluarkan energi bewarna ungu lilac.
Melihat mayat Evangeline yang di hadapannya Eli berteriak horror dan langsung pingsan. Beberapa saat kemudian tempat itu sudah dikelilingi banyak orang. Bagaimana tidak? Batang hijau penuh duri tiba - tiba muncul, membunuh seorang wanita dan menghancurkan rumah wanita tersebut.
"BERI JALAN! BERI JALAN! BERI JALAN!"
Beberapa prajurit sekitar bergegas ke tempat asal suara dan energi besar yang tiba tiba muncul. Mereka mengira bahwa ada serangan mendadak dari musuh. Siapa sangka yang mereka lihat adalah seorang anak kecil yang pingsan beserta mayat seorang wanita yang habis ditusuk dengan batang hijau penuh duri.
Bingung akan pemandangan yang mereka lihat, pada akhirnya mereka membawa anak kecil tersebut untuk diperiksa
dokter. Mereka juga memotong batang - batang tersebut dengan pedang mereka, namun dengan pedang biasa saja tidak cukup. Batang itu perlu ditebas dengan pedang yang dialiri mana. Ketika pemotongan selesai dilakukan, mayat wanita yang penuh luka tersebut kemudian mereka bawa untuk pemekrisaan lebih lanjut.
YOU ARE READING
Change of Destiny
RomanceDari seorang anak miskin dan kotor, hanya dalam waktu semalam ia tiba tiba menjadi putri dari Archduke kerajaan? Apa yang akan Eliciana lakukan sekarang? Ternyata Archduke dingin tersebut merupakan seorang ayah yang awkward! Kenapa penerus Archduchy...