Pagi itu, banyak siswa maupun siswi berlalu lalang di koridor dari parkiran. Seperti sekolah pada umumnya, waktu masuk sekolah adalah awal dari aktivitas para siswa.
Tampak dari jauh seorang gadis cantik berjalan dengan tegas sambil menatap lurus kearah depan tanpa memalingkan wajahnya kesana kemari. Penuh percaya diri.
"wah, itu siswa baru yang katanya gadis cool itu ya?"
"auranya mahal banget!"
"bisa lihat secara langsung itu seperti keajaiban"
Ada banyak omongan manis yang terdengar di telinga gadis itu. Namun tanpa melirik sedikit pun, Raeka tetap berjalan lurus. Bahkan ekspresinya tidak berubah sama sekali.
10 IPA 1
Begitu membaca papan nama di depan pintu, Raeka langsung membuka pintu perlahan. Seperkian detik, semua mata tertuju padanya. Dia cukup terkejur, namun tetap tenang dan fokus berjalan mencari bangkunya.
Begitu dia duduk, semua orang langsung berkumpul kearahnya. Hari itu merupakan hari pertama masuk sekolah, jadi banyak orang yang ingin berteman dengannya atau hanya sekedar berkenalan.
Raeka merupaka cewek cantik dan dingin yang diincar banyak orang begitu kabar bahwa dia akan masuk ke sekolah Apartine sebagai siswa disana. Tidak hanya cantik, Raeka juga sangat pintar dan berbakat. Ketika hari terakhir MOS dia sempat bermain Violin dengan lagu rewrite the star milik james arthur.
Pada malam itu, banyak yang jatuh hati pada pandangan pertama terhadapnya. Hampir semua kalangan menyukainya.
"nama lo Raeka kan? Gue Ridwan!"
"permainan Violin bagus banget! Gue post di story Ig gue!"
"lo cantik banget! Spill dong skincare lo!"
"mau gak kita temenan?"
Ada banyak pujian maupun tawaran perteman dari berbagai orang. Suara mereka bercampur aduk membuat binggung Raeka. Itu benar benar kacau.
"Raeka ya, dia kemarin yang sekelompok sama gue kan? Yang bantuin angkat sampah di depan gerbang itu?" tanya Berlin kepada temannya menatap perkumupulan Raeka dari jauh.
"iya, yang angkatin Raeka doang! Lo cuman ngikutin dia sambil bawa karung!" julid Ringka menyuapi snack ke mulut Berlin sebelum gadis itu mengeluarkan kata mutiaranya.
"tau tuh! Beban banget si Berlin!". Lagi lagi dijulidtin sama Tiana. Berlin menatap sarkas kearah Tiana.
"ya gimana lagi kan? Gerakan gue lama banget! Lagian dia juga yang nyuruh gue bawain karung sambil ikutin dia dari belakang!" Bela Berlin atas tuduhan 2 sahabatnya itu. Mereka menatap tak percaya.
"lo kayak anak anjing tau gak! Lain kali mending lo gak usah bantuin apa apa. Gedeg juga gue ngeliat lo dimarahin sama kakak panitia!". Ringka mengambil botol airnya dan meminumnya.
"udah deh ya, yang tadi biarlah berlalu. Liat noh, mereka menggorototin Raeka udah kayak lalat aja!" tunjuk Berlin."apa kita ajak aja Raeka join circle kita?" langjutnya kemudian.
"apa apaan circle! Kita tuh perteman ya, mana ada circle!" bentak Tiana tak terima. "Ohhh.. Jadi gitu ya pemikiran lo selama ke kita ini?" langjutnya dengan nada dramatik.
"tinggal tolak aja! Drama banget deh pagi pagi!" timpah Ringka menepuk pundak Tiana.
"mau ikutan nyapa gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COOLEST GIRL
Teen Fiction"gue heran, gadis secuek dan sedingin Raeka kok bisa ya di dekatin banyak cowok?".Tanya Belia menyeruput es jeruk miliknya sambil menongka dagu. "lo mah mana tau. Cewek kayak Raeka itu sedang trend tau! Itu salah satu sifat yang sangat menarik!" ja...