chapter 29 - our little angel (flashback.2)

6.3K 362 10
                                    

Happy reading

------

Beberapa bulan setelah kejadian

Angga yang sudah mengetahui keberadaan Sabrina segera mengerahkan seluruh bawahannya untuk menangkap Sabrina.

Sabrina tengah berlari sembari menggendong bayinya menghindari kejaran dari suruhan Angga.

Sabrina yang mengetahui jika akan ada bahaya segera membawa Avin mungil ke sebuah panti yang tak sengaja dia lewati.

Sabrina bersembunyi di sebuah bangunan tua yang berdiri di dekat panti agar tidak diketahui oleh bawahan Angga.

Setelah melihat situasi aman,Sabrina membawa baby Avin yang kini terbalut oleh kain panjang kearah panti. Sebelum itu dirinya mengecupi wajah Avin untuk terakhir kalinya.

Sebuah kertas bertinta dia letakkan di dalam kain itu. Sabrina menangis sejadi-jadinya karena akan berpisah dengan bayinya. Tidak rela rasanya dia pergi meninggalkan bayi mungil itu,namun keadaan yang membuatnya terpaksa harus pergi tanpa sang anak. Dadanya sesak,hatinya ikut sakit tak rela dan tak sanggup untuk meninggalkan sang anak. Ibu mana yang rela berpisah dengan sang anak. Saat ini dirinya tidak ada pilihan lain selain membawa baby Avin ke panti asuhan guna untuk melindungi sang anak.

Sabrina mengetuk pintu panti dengan keras kemudian langsung berlari menjauh dengan derai air mata yang semakin deras. Dari balik pohon dia melihat seorang wanita paruh baya menggendong anaknya dan sedang melihat ke sekelilingnya.

Tubuhnya meluruh dengan airmata yang masih saja berderai merasakan teramat sakit di dadanya. Hatinya hancur berkeping-keping karena takdir memaksanya berpisah dengan sang anak. Tangannya terkepal memukul mukul dadanya yang sakit.

"Maafkan bunda,sayang." tangis pilu Sabrina membuat siapapun yang jika mendengarnya merasakan iba.

"Maaf... maaf..."

"Kenapa tuhan?kenapa memberikan takdir yang seperti padaku. kenapa takdir harus memisahkan aku dengan anakku. aku tidak sanggup lagi Tuhan." Sabrina masih saja menangisi takdirnya.

Dengan sangat berat hati,Sabrina melangkahkan kakinya menjauh dari panti. Berjalan menyusuri jalanan dengan tatapan kosong dan wajah sembabnya.

Sabrina berjalan tak tentu arah,hingga tiba-tiba dari belakang beberapa pria berbaju hitam menyekal tangannya dan membawanya masuk kedalam mobil. Sabrina mencoba melepas cekalan itu hingga tanpa disadari salah satu dari pria itu membawa sapu tangan yang sudah terdapat obat bius ke hidung Sabrina membuat Sabrina seketika pingsan.

Beberapa waktu berlalu

Sabrina tersadar dari pingsannya. Sabrina menatap kosong di depannya,dia kembali lagi. Dia kembali lagi di neraka yang coba dia hindari.

"Mau kau lari kemanapun,kau akan tetap kembali padaku Sabrina." celetuk seorang pria yang tak lain adalah Angga.

Sabrina perlahan mendongak menatap wajah Angga,pria yang dulu sangat dia cintai. Sabrina menatap kosong Angga,membuat Angga tertegun sejenak.

Bukan kali ini Angga melihat tatapan itu,namun yang kali ini seketika membuat jantungnya berdegup. Perasaan bersalah perlahan muncul melihat bagaimana keadaan wanita yang dulu pernah ia cintai sehebat itu. Namun perasaan itu ia tepis karena mengingat jika keluarga wanita dihadapannya kini lah yang telah membuatnya kehilangan sosok seorang ayah.

Satu tahun kemudian.

Selama satu tahun itulah,Sabrina menjadi penghuni tetap ruangan gelap ini. tiada hari tanpa penyiksaan dari kedua ibu dan anak itu. Sabrina memilih bungkam ketika dipaksa untuk mengaku dimana keberadaan bayi itu.

OUR LITTLE ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang