THE CHAPTER |JICHEN|

chapter eight⚠️

gue kambekk (*'▽')ﾉ ini part ga ada NC nya ya jadi maaf banget (╯︵╰,)

Happy Reading All~~

.
.
.
.
.
.

"hiks hiks, jangan tinggalin aku, hiks" suara tangis namja manis yang sedang menatap batu nisan di depan nya. Jung Chenle. menatap sendu batu nisan yang bertuliskan nama Jung Jisung, suaminya yang baru saja di makamkan.

"yang sabar Le ini cobaan" namja berkulit tan itu mencoba menenangkan sahabat nya yang sedang menatap kepergian suaminya, Lee Haechan.

"hiks, Chan ga mau, gue ga mau Jisung pergi hiks" tangis Chenle semangkin sendu.

Haechan sendiri bingung harus bagaimana.

"ayok Le kita pulang, Jisung pasti udah tenang di sana, lo jangan nangis kek gini, nanti jisung sedih di atas sana"

"hiks, kalo gue ga nangis, Jisung ga bakal sedih?" pertanyaan polos itu lolos dari bibir si manis.

"iya mangka nya lo jangan nangis, mending kita pulang ya" Chenle menjawab dengan anggukan.

.
.
.
.
.
.
.
.

5 tahun kemudian

Tidak terasa jika sudah 5 tahun kepergian Jisung, selama 5 tahun itu pula Chenle menjadi diam terkadang juga selain diam dia juga kadang pergi keluar ikut dengan Haechan, setiap kali Haechan mengajak nya keluar pasti Chenle hanya melamun, Haechan pun bingung dengan sahabat nya ini.

kepergian Jisung emang sangat berdampak buruk bagi Chenle.

"Le di makan dong, masa di tatap doang tu makanan"

"gue udah kenyang Chan"

"kenyang gimana? orang dari tadi lo ga makan" tanya Haechan.

"Le ayok dongg, jangan gini terus, kan kasian sama diri lo sendiri, kasian juga liat Jisung di atas sana liat istri nya sedih mulu"

"terus gue harus gimana, biar ga kayak gini?"

"move on, itu cara satu satu nya buat lo ga kaya gini"

"gue ga bisa, gue masi cinta sama Jisung, gue juga masi setia menunggu Jisung kembali"

"Le inget, orang yang udah pergi ga bisa kembali lagi, dan lo juga masi bisa ko setia sama Jisung, tapi ko juga harus kasianin diri lo sendiri, jangan nyiksa diri"

"masi banyak ko yang suka sama lo Le, lo cantik, emang idaman para seme seme la"

"hm iya bakal gue coba"

"nah gitu dongg kan baru Lele nya Echan" ucap Haechan berseru.

setelah sedikit berbincang mereka berdua melanjutkan makan siang nya dengan sibuk pada makanan nya masing-masing.

.
.
.
.
.
.

"Le kalo gitu gue pulang dulu ya, lo hati hati di jalan nya"

"iya"

setelah mendengar jawaban Chenle, Haechan langsung pergi dan melambaikan tangan, dan di balas oleh sang empuh.

"bener kata Haechan gue harus move on"

Chenle berjalan menuju ke rumah nya, ia melewati halte bus yang di mana emang lagi sepi di sana, netral Chenle menatap laki laki yang sedang duduk di kursi halte, ia seperti kenal dengan sosok yang duduk di sana.

"ha-ha, Ji-Jisung?" Chenle gemetar saat melihat sosok suaminya di halte.

dengan secepat kilat Chenle berlari ke arah sosok yang di bilang nya Jisung tadi.

sampai ke tempat halte Chenle memeluk laki laki yang mirip dengan Jisung itu, atau mungkin emang Jisung (?).

"Ji hiks, aku kangen kamu, akhirnya kamu kembali hiks".

laki laki itu terkejut dengan kelakuan pria kecil di pelukan nya ini, kenapa tiba tiba dia di peluk?, dan siapa 'Ji' itu.

"eh, maaf kamu siapa ya?" tanya laki laki itu.

"ha? hiks Ji kamu ga kenal aku? aku Chenle istri kamu"

"ha? istri? saya bukan suami kamu, mungkin kamu salah orang"

"engga, ga mungkin aku salah orang kamu Jisung suami aku"

"Jisung? maaf ya nama saya Andy bukan Jisung"

"A-Andy? ga kamu bohong kan Ji, kamu lagi prank kan"

"maaf sekali lagi ini bukan prank atau sebagai nya, tapi emang nama saya itu Andy"

Chenle menatap lelaki yang mirip dengan mendiang suaminya itu, dan ta lama mata nya mengelap. Chenle pingsan?.

.
.
.
.
.

Fin
23.06.24

haii maaf banget kalo ini ga ada NC nya 😭😭🙏🏻 otak gue lagi ngepbleng banget ga bisa mikir. ini juga kemaleman lagi upnya :( gue bingung harus buat gimana lagi. jadi nya gini.
kurang ngefeel ga sii(つㅅ･')･゜, ini juga kalo gue pengen buat NC nya kaya kaga nyambung njirr😞😞, jadi maaf ya sekali lagi kalo ga sesuai sama yang kalian mauu. :(