39

11 2 0
                                    

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮, 𝗸𝗮𝗿𝗻𝗮 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿 𝗽𝗲𝗿𝗹𝘂 𝗯𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮.

______

Motor itu akhirnya terparkir di sebuah tempat.

Setelah memarkirkan motornya dengan sempurna, cakra turun dan melepas helm serta sarung tangan kemudinya.

Pria itu sedikit berkaca pada kaca spion untuk memperbaiki rambutnya.

Setelah itu, cakra berjalan masuk ke tempat yang ia tuju.

'JEMBATAN DERMAGA'

tempat ini berada di tepi pantai, tempat yang dulu sering ia kunjungi bersama renza.

Untuk memandangi senja di kala sore.

Semenjak kepergian gadis itu, cakra sering datang ke tempat ini.

Bahkan setiap seminggu dua kali.

Dan kini, tempat ini juga menjadi tempat favoritnya.

Pria itu berjalan perlahan menikmati semilir angin yang begitu menenangkan .

Cakra melangkah dan terus melangkah.

Hingga....

Langkah pria itu terhenti, kala melihat seseorang berdiri di tepi jembatan sembari membelakanginya.

Rambut bergelombang yang indah, menggunakan style kemeja hitam dengan perut ramping yang terpublis.

Dengan rok mini hitam yang memperlihatkan kaki jenjang yang indah.

Membuat cakra tak bisa berhenti memandangnya.

Ada perasaan yang familiar di lubuk pria itu, pacuan jantungnya berdetak tak karuan.

Ada apa ini...? Kenapa jantungnya berdetak ugal ugalan...? Kenapa..?

Cakra dengan susah payah meneguk salivanya, kala jantungnya benar benar berdetak gila.

Hingga akhirnya....

Sosok itu berbalik menghadap cakra, hembusan angin yang cukup kencang membuat rambut bergelombang itu berayun ayun dengan indah.

Sosok itu tersenyum, lensa indahnya menatap cakra dengan tenang.

"Hai.. Kita bertemu lagi... "

Suara indah nan lembut itu membelai gendang telinga cakra.

Pria itu membatu, ia tak tau lagi harus berbuat apa.

Ia sungguh tak percaya dengan pemandangan indah di depan sana.

Di tengah tengah cahaya senja yang akan berakhir, sosok itu tersenyum dengan manis kearahnya.

Membuat pemandangan itu terkesan tidak nyata.

Ia takut, ia takut yang ia lihat saat ini hanyalah ilusi.

"Ren.. Renza... "

Lirih pria itu, dan kembali mendapat kan senyuman dari gadis itu.

Tak tahan lagi, cakra langsung berlari dan....

Pelukan itu begitu erat , rasa tak percaya sekaligus kaget membuat hati pria itu tak menentu.

Sedangkan renza, ia membalas pelukan cakra.

Ia dapat merasakan bahwa cakra menangis sesegukan di pundaknya.

"Ren... Gw kangen banget sama lo.. "

Renza hanya menghela nafas kala merasakan pelukan pria itu begitu erat.

𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang