⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!"Mm... Itu anak Tante..." Ucap Gracia ragu.
"Eh itu ayah sama bunda." Tunjuk Chika pada Cio dan Shani yang baru saja datang. Gracia pun menoleh ke arah yang sama.
Cio menampilkan senyuman pada Gracia, namun lain halnya dengan Shani dia masih dengan ekspresi datarnya. Gracia bangkit dari duduknya dan berjabat tangan dengan Cio dan juga Shani."Gracia." Ucapnya pada Cio.
"Saya ayahnya Chika." Dibalas anggukan Gracia. Lalu Gracia beralih pada Shani.
"Ini pasti bundanya Chika ya. Perkenalkan saya Gracia."
"Shani." Singkatnya. Gracia hanya tersenyum.
"Silahkan duduk." Titah Cio.
"Iya terimakasih."
"Kak sini!" Ucap Shani pada Chika agar berpindah tempat duduk disampingnya Chika pun menurut. Chika tidak aneh kenapa Shani bersikap seperti itu, karena dia ingat kejadian beberapa waktu yang lalu.
"Maaf kalau kedatangan saya kesini mengganggu." Ucap Gracia.
(Ganggu banget) Batin Shani.
"Ga papa, ko saya baru lihat kamu ya?" Tanya Cio. Shani menyenggol lengan Cio, kenapa suaminya itu sangat ingin tau Gracia.
"Saya baru pindah beberapa hari yang lalu. Suami saya pindah kerja di dekat sini, jadi saya ikut suami." Jelas Gracia.
Cio mengangguk paham, sementara Shani mulai bosan dan ingin cepat mengakhiri obrolan itu."Tante Gracia ini juga pernah kasih kakak makanan banyak banget tau yah." Adu Chika pada Cio.
Telinga Shani semakin panas, mendengar Chika yang terus membicarakan Gracia."Oh ya? Udah bilang makasih belum sama Tantenya?" Tanya Cio.
"Udah dong yah,"
"Itu sebagai tanda terima kasih saya, karena Chika udah nganterin saya pulang. Waktu itu saya baru 2 hari tinggal disini, saya lupa jalannya untung ketemu sama Chika. Sampe dia nunjukin semua jalan yang ada di komplek ini." Ujar Gracia.
"Bun," Cio mengkode Shani agar istrinya itu ikut berbincang dengan mereka.
"Apa sih yah?"tanya Shani.
"Bun, yah, boleh ga Kakak main ke rumah Tante Ge?" Tanya Chika.
"Ge?"
Shani pun memicingkan matanya. Bahkan sekarang pun wanita itu sudah memiliki panggilan tersendiri dari Chika."Maksudnya Tante Gracia Bun, itu biar kakak gampang aja manggilnya. Iya kan Tan?" Tanya Chika pada Gracia. Selama mereka mengobrol Chika juga terlebih dahulu meminta ijin pada Gracia agar bersedia di panggil dengan nama itu.
"Iya sayang ga papa ko, gimana nyamannya kamu aja." Ucap Gracia yang selalu menampilkan senyumnya.
"Gak, bunda ga ijinin ya kamu main." Ucap Shani.
"Ko gitu sih Bun? Lagian rumah Tante Ge di blok A deket kan dari sini. Bunda ga usah khawatir." Ucap Chika, meskipun Chika melihat ekspresi Shani yang kurang menyenangkan tapi dia tetap membujuk Shani agar mengijinkannya untuk pergi.
"Sebentar doang, boleh ya Bun?" Tanya Chika sambil menggoyangkan tangan Shani.
"Bunda bilang nggak ya nggak bisa denger ga kamu?" Ucap Shani dengan nada yang meninggi. Baru kali ini dia ungkapkan kekesalannya pada Chika. Sementara Chika yang mendengar hal itu matanya mulai berkaca-kaca.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
DiversosTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.