Seorang gadis yang baru beranjak dewasa sedikit tertegun dengan dunia yang sedikit berbeda. dahulu semasa kecil kehidupan dunia adalah tempatnya bermain. Namun setelah dewasa dunia yang menjadi permainan untuk kehidupannya. Bagaimana tidak hari-hari yang di laluinya setelah dewasa sangat berbeda. Ada perubahan dalam dirinya yang membuatnya menjadi begitu menyukai kesunyian namun tidak merasakan kesepian. Beda halnya dengan dirinya yang merasa jenuh dengan keramaian karena harus menjadi orang lain di dalam keramaian tersebut. Menurutnya jatuh cinta dengan sunyi bukanlah hal yang buruk sebab di dalam kesunyian ada rasa berbeda di dalam dirinya, merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta. Menikmati waktu yang lebih banyak untuk dirinya sendiri.
Ketika memilih sendiri bukan berarti terlepas dari masalah dengan orang lain. Terkadang diam saja bisa mendapatkan masalah. Namun, Ketahuilah kamu hidup di dunia ini adalah tempat untuk di uji, jangan terlena dengan kehidupan yang fana ini. Saatnya nanti kamu juga akan kembali ke tempat yang lebih kekal dimana setiap tindakan dan perbuatan Allah minta pertanggungjawabannya. Jangan di kira posisi kita aman di dunia akan aman juga di akhirat, semua akan di minta pertanggungjawaban. Setiap yang kita lakukan selama di dunia, kemana kamu langkahkan kakimu, berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk perihal dunia, Berapa lama kamu habiskan waktumu untuk beribadah. Semoga terbebas dari kesia-siaan.
Lalu ketika memilih berjalan di jalan Allah pasti dihadapkan dengan kesunyian lalu dengan kesendirian sudah terbukti bagaimana secara tidak langsung Allah menyeleksi teman-temanmu. Ketika memilih hijrah semakin sedikit pula temanmu. Selipkan dalam doamu untuk selalu di pertemukan dengan orang-orang baik. Dengan catatan kamu juga harus bertekad menjadi orang baik. Hingga nantinya Allah pertemukan kamu dengan orang baik. Menemukan teman untuk sama-sama dalam ketaatan bagaikan mencari mutiara dalam lumpur hitam. Begitu sulit menemukannya, sebelum sibuk mencari maka menjadilah orang baik terlebih dahulu.
Kamu di dunia ini harus bisa memilih, dunia kita akan selalu di hadapkan dengan setiap pilihan. Misalnya saja seorang mahasiswa yang harus melaksanakan kewajibannya mengikuti perkuliahan dari hari senin hingga jumat. Dan memiliki kesempatan waktu libur di hari sabtu dan ahad. Nah, dalam hal ini pasti mahasiswa sudah merencanakan planning apa yang akan di lakukannya dalam dua hari di waktu libur. Di hadapkan kembali dalam sebuah pilihan, ada yang memilih ingin refreshing ke tempat belanja, ada yang berencana pergi ke tempat wisata mencoba wahana, menikmati kuliner yang menjadi ciri khas di tempat tertentu. Namun ada juga yang memilih mengisi liburannya dengan mengikuti kajian, atau sekedar berkumpul dengan orang yang bisa di ajak berbincang untuk sekedar mengisi kepala dengan ilmu akhirat. Karena sangking lelahnya dengan hiruk-piruk dunia perkuliahan sehingga mencoba mencari hal baru untuk menambah pengetahuan tentang akhiratnya.
Bukankah ketenangan jiwa itu begitu mahal, begitu banyak pembelajaran yang dapat diambil dalam hidup ini dalam mencari sebuah ketenangan. ada seseorang yang Allah beri rezeki lebih. Rumahnya mewah, jabatan tinggi, terkenal hingga punya ratusan bahkan ribuan penggemar, ingin sesuatu tinggal beli. Tetapi tidak sedikit kita dapati fakta bahwa ada orang yang memiliki kecukupan harta ada yang memilih memakai narkoba dan bahkan ada yang memilih mengakhiri hidupnya. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab dari itu semua. Jawaban tepatnya mencari sebuah ketenangan. mereka yang kita lihat cukup dalam harta dunia terbesit tanda tanya bukankah itu tidaklah cukup. Namun ketika di tanya kepada mereka jawabannya cukup singkat mereka tidak merasakan ketenangan sehingga jiwanya terasa kosong, dunianya terasa hampa. Begitupula dengan popularitas yang tidak dapat menjamin kebahagian karena banyak kasus yang terjadi ketika sedang naik-naik daunnya seorang yang bekerja di entertainment memilih mengakhiri hidupnya. Padahal materi tercukupi, memiliki banyak teman di mana-mana.
Namun juga ada orang yang kita lihat hidupnya biasa saja tetapi memiliki rasa syukur yang luar biasa. Memiliki rumah seadanya, bekerja dari pagi hingga malam hanya untuk memehuhi urusan perut saja. Namun tidak pernah mengeluh dengan keadaaannya. Di wajahnya masih terlihat ketenangan dalam menerima takdir yang Allah berikan. Jika cinta Allah sudah bersemanyam di dalam hati, dunia ini tidak ada harga di bandingkan dengan perjalan akhirat yang sudah pasti. Sebuah ketenangan tidak dapat kita ukur dengan sebanyak apa harta, sepopuler apa karir, seberapa banyak negara luar yang sudah kita kunjungi. Namun ketenangan bisa di dapat dengan berkumpul bersama orang-orang yang pembicaraannya mengenai akhirat. Menemukan orang yang mengingatkan kita perkara akhirat itu sulit di temukan. di dalam sepi belum tentu sunyi, di dalam keramaian belum tentu merasa damai. Pada akhirnya ketenangan yang di cari-cari kesana kemari dengan mencoba hal-hal baru seperti memakan makanan enak, ke tempat wisata paling terkenal tidaklah cukup mendatangkan ketenangan sebenarnya. Sebab Allah sudah jelaskan dalam QS. Ar Ra'd Ayat 28.
Artinya : "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-Lah hati menjadi tenteram."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta itu Taqwa
Non-FictionDiantara indahnya kehidupan adalah merasakan cinta yang membuat diri lebih dekat Kepada-Nya. Merasakan ketenangan dalam keresahan jiwa, merasakan damai dalam kebisingan semesta, merasa tentram dalam hiruk piruk dunia.