Mengejar dunia tidak akan ada habisnya. Sifat dunia memang begitu semakin di kejar semakin tidak puas akan apa yang sudah didapatkan. Sederhananya saja ketika berjalan melihat orang-orang mengayuh sepeda di dalam hati bergumam setidaknya aku memiliki sepeda agar aku tidak perlu berjalan kaki kemana-mana, ketika sudah memilikinya kembali melihat lagi orang yang memiliki sepeda motor terpikirkan kembali andaikan aku memilikinya pasti aku tidak perlu mengayuh sepeda ini yang membuat bajuku basah dipenuhi keringat setiap harinya. Ketika sudah memiliki sepeda motor kendati hujan kamu bergumam dalam hati andaikan memiliki mobil Aku tidak akan basah seperti ini.
Itulah kehidupan dunia tidak akan ada rasa puas akan nikmat yang sudah di berikan oleh Allah SWT hingga nantinya berada pada kondisi semula hingga baru tersadar dengan besarnya nikmat yang selama ini Allah berikan. Ketahuilah ketika orang yang hanya mampu duduk di kursi roda melihatmu berjalan itulah keinginan terbesar mereka. Keinginan sederhana hanya untuk bisa berjalan menapakkan kaki kembali seperti sedia kala. Namun keinginan tersebut harus dikubur dalam-dalam ketika vonis dokter sudah disampaikan. Bukankah manusia hanya bisa merencanakan sedangkan ketetapan tetap dari-Nya.
Bukan tidak boleh berkeinginan akan sesuatu, namun jangan jadikan alasan untuk tidak membuatmu bersyukur dengan takdir. Beginilah nyatanya dunia penjara bagi orang yang beriman. Hidup dengan bayangan dunia memang melelahkan namun kita tidak juga bisa meninggalkan dunia namun jadikan dunia sebagai tempat mencari amal kebaikan. Nikmati masa-masa di dunia dengan tidak melupakan kewajiban sebagai seorang hamba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta itu Taqwa
Non-FictionDiantara indahnya kehidupan adalah merasakan cinta yang membuat diri lebih dekat Kepada-Nya. Merasakan ketenangan dalam keresahan jiwa, merasakan damai dalam kebisingan semesta, merasa tentram dalam hiruk piruk dunia.