BAB 7 𓇢𓆸

19 5 0
                                    

Bersinarnya candra di malam hari , cakerawala yang menutupi bulan purnama itu , hanya terdengar suara angin dan keriuhan sebuah kampung yang terletak berdekatan istana itu , terlihat di jendela yang sedang menikmati keindahan malam oleh si aeman .

Begitu sungguh tenang , dia bahkan merasa tidak risau tentang dunia sebenarnya atau jangan-jangan dia sudah lupa akan dunia realitinya , tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu di biliknya .

" Knock , knock !! "

Aeman dengan segera bergerak ke pintu dan membukanya ,

" Aeman , jemput ayap malam di ruang ayap bersama tuanku dan tunku. Mereka menunggu aeman untuk jamu bersama , mari.. " Kata Mak Endah

" Baiklah kalau begitu , izinkan saya bertukar pakaian dahulu " Kata aeman

" Jikalau aeman perlukan pakaian bahru , ada disediakan di dalam almari , aeman boleh sahaja langsung memakainya . "

" Terima kasih , Mak Endah , susah-susah sahaja "

Hanya memberi senyuman manis , lalu pergi entah kemana . Aeman membuka almari tersebut , terkeluar banyak debu , seakan almari itu sudah lama tidak dibuka . Malah ada sarang labah-labah di hujung atas pintu almari itu , ada cermin yang terletak di tengah-tengah dalam almari itu , melihatkan wajah aeman begitu terasa unik dia di dunia barunya .
Terlihat banyak baju melayu klasik yang menarik perhatian si aeman , begitu cantik ukiran jahitan baju nya , terdapat 5 tanjak di bahagian kanan dalam almari , sangat menarik minat si aeman dan langsung mengambil satu memcuba memakainya. Sedang melihat ketampanan dirinya sambil memakai tanjak itu di cermin . Dengan nada suara perlahan..

" Uish , bila aku pakai benda alah ni , rasa lain pulak, hensem betul diri aku ni haha "

Rasa seakan riak tapi tidak mengapa , lalu tangan nya memilih satu persatu baju yang ingin dia pakai ketika makan bersama keluarga baharu nya .
Terlihat ada baju yang menarik minat nya , nampak simple ( biasa ) tetapi rasa nyaman ketika melihatnya , lalu dia terus cuba memakainya .

" Nampaknya , aku dah jumpa baju yang sesuai untuk hari-hari biasa aku , boleh juga pakai ketika bertemu mereka "

Membuka pintu dengan perlahan, berjalan menuruni tangga yang berpusing , dan menuju ke arah ruang makan . Ketika raja dan permaisuri sedang ketawa gembira bersama , disaat aeman mula memasuki pintu terbuka luas ruang makan , raja dan permaisuri terpaku dan memandang diri aeman yang dipakai baju melayu itu .

" Begitu afsun dan cendayam sungguh , baju yang dikenakan padamu , wahai anakku . "

Permaisuri memuji si aeman , dan raja pula berkata

" Jikalau tuan lama baju itu masih ada , meski dia pun euforia bagak . melihatnya .

Perbualan terhenti seketika, lalu aeman menundukkan kepala sambil menyentuh bajunya , dan hatinya berkata..

" Mesti ini baju arwah anak mereka , sudah tahu ku mengapa mereka mengambil ku sebagai anak angkat mereka "

" Eh , Sudah apa berdiri situ , marilah lekas , ayap bersama kami . "

Aeman menarik kerusi lalu ternampak ada sosokan bayang atau seperti roh di belakang raja dan permaisuri itu , rupanya seperti dia , tinggi nya sama , malahan rupanya hampir sama tapi tidak dengan nama rasanya . Roh itu tunduk dan melambai tangan lalu pergi dan menghilang..

Aeman terkejut , menyentuh badannya , jantung nya berdegup kencang , rasa bagaikan kena serangan jantung , tetapi tidaklah sampai begitu sekali .
Aeman terhenti seketika lalu menarik nafas dan hembus , berfikir positif .

" Eh , kamu mengapa ini , ada apa-apa kah? " Ditanya permaisuri itu .

" Tidak ada apa , tunku , maafkan saya "
Lalu , aeman duduk dan menikmati makanan yang terhidang sambil berbual mesra dengan raja dan permaisuri itu . Sambil-sambil itu , raja berkata..

" Dahina esok , mika akan dikenalkan ke bawah semua rakyat negeri ini , kerna beta mahu adakan majlis istiadat untuk semua rakyat beta " *kata raja itu

Lalu , aeman menundukkan kepala kepada raja dan permaisuri , dan ia berkata..

" Junjung titah tuanku , patik perkenankan , insyaallah patik akan cuba menghadap "

" eh eh , tidak perlulah kamu sampai menunduk kepala pada kami , anggap saja kami ayah ibu baru kamu "

Kata permaisuri itu , bahkan aeman hanya tersenyum akan kata-kata permaisuri itu.

Kata permaisuri itu , bahkan aeman hanya tersenyum akan kata-kata permaisuri itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


𝙃𝘼𝙇𝙐𝙎𝙄𝙉𝘼𝙎𝙄 𓇢𓆸 || OGWhere stories live. Discover now