Prolog

450 67 9
                                    



Hinata memandang sengit papan pengumuman itu. Mengepalkan tangan nya dengan kuat. Melihat nama yang ada di urutan no 1 bukan lah dirinya. Melainkan nama pria yang begitu ia benci. Kalah, ia kembali di kalahkan oleh pria bajingan itu.

"Sial," umpat nya dengan pelan dan segera berlalu dari kerumunan itu dan di ikuti oleh kedua sahabat nya.

Sedang tak jauh dari sana, seseorang yang nama nya berhasil berada di urutan pertama itu cukup tersenyum miring. Melihat wajah kesal dari gadis yang ia kalahkan. Ada rasa menyenangkan setiap kali dirinya bisa menyingkirkan nama gadis itu dari urutan pertama. Ia semakin melebarkan senyum nya, saat foto sang gadis telah di ganti menjadi foto nya.

Uchiha Sasuke. Murid peraih peringkat pertama di sekolah unggulan itu. Mengalahkan Hyuuga Hinata, yang juga tak kalah cerdas nya dari pria itu. Skor mereka bahkan hanya berbeda amat tipis. Dan itu bukan lah hal yang baru lagi bagi para murid di sana.

Kedua nya akan saling mengejar satu sama lain. Sasuke dan Hinata. Dua murid yang tak pernah akur sama sekali. Dua murid yang menjadi pilar di sekolah itu. Dan tak hanya kedua nya, bahkan keluarga mereka pun saling bersaing dalam dunia bisnis.

Meski begitu, ada hal yang membuat persaingan kedua nya semakin menarik. Yaitu taruhan yang mereka lakukan. Banyak dari mereka yang melakukan taruhan setiap kali ujian di adakan. Bertaruh pada siapa yang akan menjadi peringkat pertama. Dan itu bukan hanya di lakukan oleh murid lain. Karena Sasuke dan Hinata melakukan hal yang sama.

"Jadi, apalagi kali ini ?" sebuah lengan bertengger nyaman di pundak nya.

Sasuke hanya melirik malas pada sahabat kuning nya yang selalu ingin tahu tentang taruhan yang di buat dirinya dan Hinata. Ia lalu kembali melihat anak anak yang mulai menyerahkan harta, benda mereka pada teman mereka. Sasuke pikir jika anak anak itu sedang kalah dalam bertaruh. Dan hal itu membuat Sasuke mengingat akan sesuatu. Seringai mengerikan muncul di wajah tampan itu.

Tanpa memperdulikan rasa penasaran Naruto. Sasuke pergi begitu saja, meninggalkan pria kuning dengan teriakan kekesalannya karena di acuh kan.

.

.

.

.

"Cepat katakan apa mau mu ?!" tanya Hinata dengan geram. Ia sudah berada 1 jam di sini, tapi pria di depannya ini tampak nya enggan membuat semua nya menjadi mudah dan cepat.

Sasuke sendiri tak peduli dengan hal itu. Ia masih asik menikmati segelas wine di tangan nya dengan pemandangan kota malam hari yang indah dari balik kamar hotel nya.

Sasuke mengundang Hinata untuk makan malam bersama di salah satu kamar mewah milik hotel keluarga nya. Bagus nya, gadis itu sama sekali tak keberatan bahkan tak menaruh curiga sama sekali setelah dirinya meminta datang dengan menggunakan dress yang Sasuke pilihkan langsung untuk nya.

"Tck.." Hinata yang mulai jengah pun bangkit dari kursi nya. Hendak meninggalkan tempat memuakan itu.

"Jika selangkah saja kau keluar dari ruangan ini. Kau akan tahu akibat nya, Hyuuga."

Suara berat milik Sasuke berhasil menghentikan langkah gadis itu. Meski begitu, Hinata justru memunculkan senyum remeh di wajah cantik nya.

"Apa kau sedang mengancam ku, Uchiha ?"

Ini dia. Yang begitu Sasuke sukai dari gadis nya itu. Keangkuhan yang tidak akan pernah runtuh meski dirinya sedang berada di kandang musuh. Sasuke bangkit dan berjalan ke arah gadis itu dengan senyum miring di wajah tampang nya. Tubuh berbalut kemeja dan celana kain itu. Tampak begitu sempurna bagi siapapun yang memandang nya. Tentu saja, Hinata adalah pengecualian.

Love to hate youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang