1.

2K 73 3
                                    

Suatu malam Book bermimpi.

Dalam mimpi itu, seekor jerapah menjulurkan lehernya setinggi mungkin, tanpa lelah menatap ke padang gurun yang jauh.

Setelah beberapa saat, siluet seorang pemuda muncul di ujung hutan belantara—

Pemuda itu sendirian, berlari ke arahnya melawan arah datangnya cahaya.

Dia berusaha keras untuk melihat wajah pemuda itu, tetapi matahari yang terik tiba-tiba bersinar langsung dari atas, menyebabkan dia menutup mata.

Ombak sekuning emas di sampingnya berdesir, membuat suara…

Suaranya makin keras hingga menenggelamkannya bagai lautan.

“Book, apa kau mendengarku?”

Sebuah suara yang dalam dan asing bergema di telinga Book, membuatnya terbangun tiba-tiba.

“mimpi buruk?” Pria yang berbaring di sebelah menyentuh dahinya dan berkata, “kau berkeringat.”

Book membenamkan wajahnya di dada pria itu, dikelilingi oleh aroma Alpha-nya yang familiar. Book merasa lebih tenang dan bergumam, “Aneh, aku bermimpi tentang jerapah lagi…”

“Mimpi itu lagi. Yah, mungkin kau adalah jerapah di kehidupan sebelumnya.” Mond terkekeh acuh tak acuh, menepuk punggung Book dengan lembut, dan berkata dengan tenang, “Tidurlah lagi sebentar. Kita harus pergi ke rumah sakit nanti.”

“Baiklah.” Book awalnya menjawab, tetapi kemudian tidak dapat menahan diri untuk tidak mengangkat kepalanya, bertanya dengan ragu-ragu, “Bagaimana kalau… bisakah kau mempertimbangkannya kembali?”

“Book, kita sudah sepakat soal ini sebelumnya.” Jari Mond menyentuh kelenjar sensitif di leher Book, dengan sentuhan yang menenangkan sekaligus menekan, dengan tenang berkata, “Jangan membantah.”

Tubuh Book bergetar tanpa sadar, dia dengan patuh menurunkan bulu matanya yang panjang. “Kalau begitu aku akan tidur sebentar lagi dan bangun nanti untuk membuatkan sarapan untukmu.”

Hanya sedikit Omega yang dapat menolak keinginan Alpha mereka. Meskipun Alpha meminta untuk berpisah setelah ditandai selama enam tahun, hal itu merupakan hal yang wajar namun kejam.

Di pagi hari, saat Mond masih tertidur, Book sudah sibuk di dapur.

Mond belajar di luar negeri, dan dia hanya menyukai sarapan ala Barat. Seperti biasa, Book meletakkan roti gandum utuh di dalam oven, menyetel pengatur waktu, dan menyeduh kopi hitam sambil menggoreng bacon.

Hanya ketika Mond sedang dalam perjalanan bisnis, dia akan memasak makanan yang dia sukai.

Setelah enam tahun menikah, dia terbiasa mengutamakan Mond dalam segala hal.

Setelah semuanya siap, Book pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan merapikan diri. Dia terlalu malas untuk menyalakan lampu. Di bawah sinar matahari yang menyusup dari sela gorden, wajahnya kabur, dan dia tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Mond selalu memuji matanya, katanya dia memiliki sepasang mata anak anjing yang lembut dan terlihat menyedihkan.

Book merasa bahwa “lembut” lebih cocok untuk menggambarkan kepribadiannya.

Dia menarik napas dan menyeka kabut tipis di cermin dengan jari-jarinya.

Orang di cermin tampak kelelahan, dengan tahi lalat merah kecil di bawah sudut mata kanannya.

Usianya sudah 28 tahun, dan selain kulitnya yang putih dan halus alami, wajah ini tampaknya tidak mempunyai kelebihan yang berarti.

Dia adalah Omega yang mekar sangat terlambat, dan karena perkembangannya yang terlambat, tingkat kelenjarnya sangat buruk, dan aroma feromonnya juga sangat ringan.

✅[BL]Last Love (ForceBook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang