part 17

206 10 0
                                    

Setelah mereka bersiap, mereka pergi ke pelabuhan.

Di pelabuhan
Chika pergi ke kapal tim SAR bersama pucho dan Sean

Kini mereka sudah tiba di lokasi.
Yah,Pi izinin Chika nyari Tian ya.ucap Chika
Kamu hati².ucap Sean
Chika pun memakai baju nyelam tim SAR tidak lupa juga dengan tabung oksigen,setelah memasang oksigen di mulut dan hidung lalu Chika menyelam di temani oleh indra.

Ia mencari batu karang dan tidak jauh dari tempat ledakan ia menemukan batu karang lumayan besar dan ternyata ada tian.
Indra langsung menyuruh kapal nya ke arah tempat batu karang.

Sedangkan Chika ia melihat Tian dengan kepala yg luka akibat benturan batu karang yg cukup keras dan tubuh nya yg terluka akibat ledakan.
Chika menangis melihat kondisi Tian
Lalu ia mengeluarkan Tian dari batu karang tersebut dan di bantu oleh indra buat mengeluarkannya

Setelah berhasil mengeluarkan Tian dari batu karang mereka membawa Tian ke atas kapal.

Di kapal
Chika langsung memopang tubuh Tian
Dan meletakkan nya di kursi panjang.
Setelah itu ia membuka pakaian nyelam nya lalu menghampiri Tian
Tian...Tian kamu bisa dengar suara aku.ucap Chika
Tian...Tian...ucap Chika memukul pelan² pipi Tian
Tidak ada jawaban ia mengecek nafas Tian ternyata tidak ada lalu mengecek nadi Tian ternyata masih ada.
Chika memompa dada Tian
Tian kamu harus bangun.ucap Chika terus memompa dada Tian sedangkan Sean membuka sepatu dan kemeja anak nya.

Tidak ada hasil Chika meminta izin ke sean kasih nafas buatan ke Tian
Lakukan semampu kamu nak.ucap Sean memberikan izin
Chika mengambil nafas dalam² lalu ia menutup hidung Tian dan membuka mulut Tian
Chika pun menghembuskan nafas sekuat nya
Uhuk...uhuk...uhuk...batuk Tian keluar air dari mulut nya
Alhamdulillah.ucap mereka semua
Tian kamu bisa dengar aku.ucap Chika
Uhuk...uhuk...uhuk...batuk Tian sambil mengangguk
Uhuk...uhuk...uhuk...batuk Tian
Chika memberikan air mulut Tian supaya Tian minum
Setelah Tian meminum Chika menyenter mata tian melihat apakah ada yg sakit.
Setelah mengecek ternyata tidak apa² lalu Chika membantu Tian untuk duduk
Aaargg sakit.ucap Tian memegang kepalanya yg masih luka karena terkena angin

Chika mengambil handuk dan menutup luka Tian dengan handuk.
Alhamdulillah kamu selamat.ucap Chika
Kalo kalian nggak nemuin aku pasti undah meninggal di laut ini.ucap Tian
Nanti ayah buat Christian Alvaro Natio meninggal kerena ledakan kapal di sg nya .ucap Tian
Kamu ini bukan nya terimakasih sama Chika malah ledekin ayah.ucap Sean
Biasa bro anak².ucap pucho
Bilang makasih gih.ucap Sean
Makasih ya sayang.bisik Tian ke telinga Chika
Membuat pipi Chika merah
Hey² kamu apakan anak papi sampai merah pipinya.ucap pucho
Kepo.ucap Tian

Sini kepala kamu.ucap Chika
Lalu Tian menghadap Chika
Oh ya kapten gimana.ucap Tian
Kamu ini kondisi kamu kaya gini masih aja nanyain kapten.ucap Chika
Kapten aman kok masih dalam masa pemulihannya.ucap Chika
Kamu tau nggak bos perompak kemaren.ucap Chika
Siapa.ucap Tian
Flora sama keluarga nya.ucap Chika
Bener² tu orang kagak ada kapoknya awas aja kalian asalkan nggak keluarga gua atau keluarga Chika gua habisin kalian.batin tian
Plak...Chika menggeplak kepala Tian
Hiks...hiks... Aaa sakit.ucap Tian menangis

Mangkanya jangan bengong.ucap pucho
Huwaa....ucap Tian menangisnya lebih kencang
Eeh maaf jangan nangis.ucap Chika
Mulai ni bentar lagi jadi manja ni anak.batin sean
Jangan nangis lagi.ucap Chika mengelus rambut Tian
Sakit tau.ucap Tian
Ya maaf mangkanya jadi orang jangan bengong.ucap Chika
Chika membuka handuk yg ia tahan di kepala Chika
Lalu melihat luka Tian yg terus mengeluarkan darah.

Chika pusing.ucap Tian menyandarkan kepalanya di bahu Chika
Eeh kamu jangan tidur dulu.ucap Chika
Kamu tidur dulu ya.ucap Tian menuntup matanya
Tian².ucap Chika menggoyangkan badan Tian tapi ia tidak sadarkan diri
Pucho yg melihat itu langsung memberi tahu pengemudinya.
Pak cepat pak Tian udah banyak kehilangan darah.ucap pucho
Lalu nahkoda pun langsung menancap gas penuh sampai di pelabuhan

janji yg di tepati (ch2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang