1. MAYRA NARENDRA

12 3 1
                                    

"Jalan saja nanti juga sampai "

-Mayra Narendra



•••

Pagi hari seorang gadis yang memiliki mata indah dengan bulu mata yang lentik rambut hitam pekat masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, ia adalah Mayra Narendra gadis yang hampir sempurna. Tetapi tiba-tiba pintu di ketuk dengan sangat kencang membuat gadis cantik itu terbangun dari tidurnya

*TOK TOK TOK!!

"WOII BANGSAT BANGUN ENGGA LO BEGO BANGET INI HARI SENIN TOLOL, BANGUN LIAT JAM BODOH!" suara dari balik pintu, pemilik suara itu Kelvin Narendra kakak laki-laki
dari Mayra. Mayra dengan Kelvin adalah anak kembar berbeda delapan menit, walaupun kembar, sikap mereka sangat bertolak belakang, Mayra memiliki hati yang lembut bagaikan bidadari bersuara lemah lembut dan tak pandai melawan berbeda dengan Kelvin lelaki yang memiliki mata elang tidak suka di atur, memiliki suara tegas dan memilki sikap arogan

"Iya Bang, ini Mayra udah bangun" gadis bernama Mayra itu bangun dengan cepat dan berlari ke kamar mandi bersiap untuk berangkat ke sekolah, ia sangat buru-buru takut jika kakaknya itu akan memarahi dan memberikan hukuman kepadanya. Selang beberapa menit Mayra sudah siap dengan wajah berseri-seri dia keluar dari kamarnya, dia tidak sabar untuk bersekolah menemui sahabatnya

*CEKLEK

Suara pintu kamar terbuka menandakan Mayra telah keluar dari kamarnya, dia berlari tergesa-gesa menuruni tangga ingin menuju dapur bersiap untuk makan pagi, dia tidak boleh telat makan Mayra memiliki penyakit maag, sesampainya di dapur semua orang telah berdiri dari tempat duduknya

"Loh kalian mau kemana, Mayra udah siap mau makan sama kalian" tidak ada yang berniat menjawab pertanyaan Mayra, Mayra bingung kenapa mereka cepat sekali makan padahal Mayra merasa ia tak selama itu bersiap, baru saja ingin duduk di meja makan Kalvin bersuara menatap dengan nyalang kepadanya

"Lo mau ngapain, berdiri. hari ini hari senin Gue engga mau telat ke sekolah karena Lo" Kalvin berdiri dari duduknya dan mengambil tasnya ingin bergegas ke sekolah baru saja ingin melangkah keluar tetapi ucapan dari Mayra membuatnya berhenti melangkah

"Tapi Bang Mayra belum makan nant-" belum sempat menyelesaikan ucapannya Kalvin memotong ucapannya berbalik ke arah Mayra lagi dan lagi Kalvin menatap Mayra dengan tatapan penuh benci di matanya

"ITU URUSAN LO SIALAN SIAPA SURUH TELAT BANGUN HAH!" Kalvin menghela nafasnya dengan berat lalu

"Cepat jalan atau Gue tinggalin Lo di sini sialan" iya pun berbalik badan meninggalkan Mayra yang menunduk tidak berani menatapnya

"Iya Bang" Mayra menjawab dengan suara lesuh, dan berdoa dalam hati semoga penyakitnya itu tidak kembuh iya pun mengikuti Kelvin dari belakang

Ia berangkat ke sekolah dengan berkendara roda empat bersama Kelvin, ya Kelvin setiap ingin ke sekolah mereka berangkat bersama karena sekolah mereka sama, dari rumah ke sekolah lumayan jauh tetapi hari ini berbeda ia menempuh jarak sekitar delapan menit biasanya dua puluh menit karena Kelvin membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi, Mayra takut ia pun menoleh ke arah Kelvin, rahang lelaki itu mengeras, Mayra takut jika berada di keadaan yang seperti ini, ia pun menunduk memegang tangannya

"Bang bawa mobilnya pelan-pelan aja Mayra takut" tidak ada jawaban dari Kelvin, Mayra hanya menghela nafasnya, selang beberapa menit mobil berhenti menandakan Mayra harus turun lagi dan lagi Mayra turun hanya di halte bus

"Turun" satu kata dari Kelvin membuat Mayra sadar dari lamunannya, ia pun bergegas turun dari mobil itu dan menutupnya kembali, Mayra hanya menghela nafasnya kenapa meraka seperti itu kepadanya, bahkan Mayra pikir jika ia bukan anak kandung dari Devano Narendra itu adalah nama ayahnya dan Natasya Narendra nama ibunya Mayra juga memiliki adik perempuan yang bernama Calia Narendra yang masih bersekolah menengah pertama ia juga memiliki adik laki-laki tetapi dia hidup tidak lama di dunia ia adalah Nathan Narendra , Mayra tertawa, menertawakan dirinya, begitu mirisnya kah hidupnya. ia pun berlari ke gerbang sekolah dengan tergesa-gesa takut terlambat

SMA NEGERI 1 BIANTARA JAKARTA terpampang jelas nama sekolah itu di atas sana. Sekolah elit dengan fasilitas lengkap tetapi di dalam sana bagaikan neraka, Mayra berfikir kenapa manusia sekarang menjadi aneh, apalagi orang kalangan atas selalu menindas kalangan bawah dan juga bersikap arogan, tidak semuanya tetapi hampir sembilan puluh persen seperti itu di berbagai sekolah padahal dunia ini hanya sementara, sebelum masuk iya berhenti sejenak menatap sekolah itu lalu menghela nafasnya dengan berat, lalu berjalan santai memasuki pekarangan sekolah dengan santai ke kelasnya. Sesampainya di kelasnya ada yang memanggil dengan suara nyaring

"WOII MAYRA SINI MEK!!" suara nyaring itu membuat membuat Mayra menolah kepada pemilik suara itu, pemilik suara itu Kayla Arkatama yang sering di panggil dengan Kay seorang gadis cantik yang sangat luar biasa cerewet mulut yang toxic dan emosian memiliki kesabaran seperti tissue di bagi seribu bagian, Mayra pun bergegas kepada keempat gadis cantik itu yang berada di bangkunya entah apa yang mereka bincangkan pagi ini

"Yaelah tai Lo Kay, sabar napa itu Mayra baru sampe Lo udah katain" gadis itu adalah Jesslyne Alexander gadis lemot dan cerewet tetapi lebih cerewet Kay memiliki wajah bersih ia pecinta make up, ia seringkali di marahi oleh ibunya karena uang bulanannya cepat habis karena membeli make up

"Engga papa Lyn" Mayra menjawab santai, Jesslyn sedang duduk di tatap oleh Annabella Dirgantara pun mengerti apa maksudnya, ia pun beranjak dari duduknya karena bangku yang di duduki Jesslyn adalah bangku Mayra, bangku kedua dari depan dekat dengan tembok Mayra suka bersandar di sana

"May duduk, kayanya pak pomade juga bakal dateng mending kalian duduk di bangku masing-masing aja deh" Jesslyn menyuruh teman-teman mereka kembali ke tempat mereka masing-masing takut pak pomade atau guru Bahasa Indonesia itu marah-marah tidak jelas dan menghantam mereka dengan tugas yang banyak, tidak sedikit yang membenci guru itu, guru itu di sebut dengan pak pomade karna memakai pomade sangat banyak, dan juga memberikan tugas yang tak main-main, yang siapa saja jika di masuki kelas olehnya pasti akan menghela nafasnya gusar, setelah itu mereka duduk di bangku masing-masing.

TO BE CONTINUED.

HalOo jangan lupa vote yaaa, makasih udah mampir ke sini, kalo engga suka skip ajaa (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

See you next time all!! (⁠つ⁠≧⁠▽⁠≦⁠)⁠つ

I'M MAYRA NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang