Prolog.

19 7 2
                                    

𝗛𝗔𝗜 𝗦𝗘𝗟𝗔𝗠𝗔𝗧 𝗗𝗔𝗧𝗔𝗡𝗚 𝗗𝗜 𝗖𝗘𝗥𝗜𝗧𝗔 𝗗𝗘𝗩𝗜𝗡 & 𝗭𝗘𝗔.

𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔, 𝗔𝗕𝗦𝗘𝗡 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗞𝗔𝗟𝗜𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗠𝗔𝗡𝗔 𝗠𝗔𝗡𝗔? 𝗗𝗔𝗡 𝗧𝗔𝗨 𝗖𝗘𝗥𝗜𝗧𝗔 𝗜𝗡𝗜 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗠𝗔𝗡𝗔?

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘀𝗶𝗹𝗲𝗻𝗰𝗲 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿𝘀 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗮𝗰𝗮-𝗯𝗮𝗰𝗮 𝗱𝗼𝗮𝗻𝗴, 𝗵𝗮𝗿𝗴𝗮𝗶 𝗸𝗮𝗿𝘆𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗲𝗻𝗰𝗲𝘁 𝘁𝗼𝗺𝗯𝗼𝗹 𝗯𝗶𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗰𝗼𝗺𝗲𝗻 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗽𝗮𝗿𝘁

𝗛𝗔𝗣𝗣𝗬 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗜𝗡𝗚...💗🥀🧸

Tap
Tap
Tap

Langkah seorang pemuda memasuki Rooftop dengan kedua tangan yang berada di saku celananya dan rambut berantakan yang membuatnya terlihat seperti badboy.

"Kenapa lo ngajak gua ketemuan?", ucap dingin seorang pemuda dengan wajah datar menduduki dirinya di sofa panjang yang sudah di sediakan di rooftop itu.

Seorang perempuan yang berada di ujung pembatas rooftop yang sedang menatap suasana perkotaan yang terlihat jelas dari atas rooftop menghembuskan nafas kasar lalu berbalik menghampiri pemuda tersebut.

"Gua gak mau di jodohin sama lo", kalimat itu keluar dari bibir tipis perempuan itu

Pemuda tersebut menatap manik mata indah perempuan di depannya dengan wajah datarnya tentunya.

"Dan Gua juga", ketus pemuda tersebut menatap malas perempuan di depannya.

𝗭𝗲𝗮𝗻𝗮 𝗤𝘂𝗲𝗲𝗻𝘇𝘆 𝗔𝗹𝗱𝗲𝘃𝗮𝗻𝗼 itu lah nama perempuan itu perempuan dengan tubuh pendek, kulit putih, rambut hitam lebat sepinggang serta bola mata berwarna coklat terang serta bibir tipis dengan wajah tirus dengan pipi chubby dan hidung sedikit mancung perempuan yang tidak terlalu pintar namun memiliki segudang prestasi di bidang akademik.

𝗗𝗲𝘃𝗶𝗻 𝗔𝗹𝗴𝗮𝗿𝗮 𝗠𝗮𝗵𝗲𝘀𝘄𝗮𝗿𝗮 itu lah nama pemuda itu pemuda dengan tubuh tinggi, kulit putih bersih, hidung mancung, mata setajam elang serta rambut hitam dengan poni yang membuatnya arkhh sangat tampan, tak lupa tubuh kekar dan perut sispex yang menambah kesan sempurna dan juga termasuk cowok berprestasi selalu mengikuti Olimpiade mewakili sekolahnya.

"Bagaimanapun caranya tolong lakuin segala hal supaya perjodohan ini di batalin", ucap Zea menghembuskan nafas kasar frustasi.

"Hm", Devin bangkit dari duduknya lalu melangkah pergi dari rooftop

Zea menatap kepergian Devin dan tak lama Zea juga pergi dari rooftop menuju kantin.
___________D&Z___________

"Devin, sayang pikirin ini baik-baik ya, bunda sama ayah gini karena mau yang terbaik buat kamu", ucap bunda mengelus pinggang Devin lembut.

"Nda, tapi Devin gak suka Zea nda"

"Buat sekarang kamu bisa gak suka sama dia, tapi seiring berjalannya waktu pasti perasaan itu akan muncul sayang percaya ya sama bunda, dan terima perjodohan ini ya kamu tau kan ini permintaan terakhir dari almarhum kakek", ucap Bunda menghela nafas lalu tersenyum menatap putranya dengan tatapan yang tak bisa di artikan

Devin terdiam sejenak menatap sang bunda yang sedang menatapnya sambil tersenyum hangat.

"Iya nda", kalimat itu keluar dari bibir tebal milik Devin lalu tersenyum paksa.

"Jadi Anak bunda ini nerima perjodohan ini?", tanya sang bunda lalu di angguki Devin sebagai jawabannya

"Akhirnya, bunda bahagia banget sayang", ucapnya memeluk Devin erat dengan wajah yang begitu bahagia.
____________D&Z____________

"Enggak Pa, Zea enggak mau please jangan paksa Zea Pa, Ma", ucap Zea dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Zea, ini demi kebaikan kamu", teriak Papa Zea mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Pa, biar mama yang bicara sama Zea ya", ucap mama Zea melangkah menghampiri Zea kamarnya.

Tok
Tok
Tok

"Zea sayang mama masuk ya",
Dengan perlahan mama memasuki kamar Zea dan terlihat Zea yang sedang menangis di bawah selimut.

"Hayy, Zea sayang jangan gini ya, jangan nangis lagi okay", ucap mama lembut lalu memeluk Zea yang menangis di pelukannya.

"Ma, Zea hiks enggak mau hiks ma, Zea hiks enggak punya hiks perasaan hiks sama Devin hiks", ucap Zea di sela-sela isak tangisnya.

"Hayy, perasaan itu akan tumbuh sayang seiring berjalannya waktu dan mama tau kamu pasti bisa, please kamu tau kan ini kemauan almarhum kakek Devin yang mau cucunya yaitu Devin nikah sama anak dari papa kamu yaitu kamu tolong ya sayang demi mama dan papa juga", ucap mama menepuk kedua pundak sang putri dan meyakinkannya

Zea terdiam sejenak sejujurnya ia sangat-sangat di tidak ingin perjodohan ini namun ia tidak bisa membantah kedua orang tuanya ia tidak ingin menjadi anak durhaka

"Oke kalau gitu, demi mama papa dan Almarhum Kakek Aldi", ucap Zea menghapus air matanya kasar.

"Alhamdulillah, mama bangga sama keputusan kamu",
Tak bisa di pungkiri mama sangat senang dan bahagia dengan keputusan putrinya itu ia memeluk putrinya erat ia bahagia sangat sangat bahagia.

𝗧𝗢 𝗕𝗘 𝗖𝗢𝗡𝗧𝗜𝗡𝗨𝗘𝗗!

𝗧𝗵𝗮𝗻𝗸𝘆𝗼𝘂 𝘀𝗼 𝗺𝘂𝗰𝗵 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗯𝗮𝗰𝗮 𝗗𝗘𝘃𝗶𝗻 & 𝗭𝗲𝗮. 𝗦𝗲𝗲 𝘆𝗼𝘂 𝗻𝗲𝘅𝘁 𝗰𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝘆𝗮 🧸🥀

....
𝟮𝟲 𝗝𝘂𝗻𝗶 𝟮𝟬𝟮𝟰
𝗜𝗚:@𝘂𝗿𝗹𝗼𝘃𝗲𝗿𝗲𝗲𝟯/𝘂𝗿𝗹𝗼𝘃𝗲𝗰𝗵𝗲𝗹

Devin & ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang