___
Jennie hanya menatap kepergian Ruby dari hadapannya,ia beranjak dari kasur menutup pintu kamarnya dan menguncinya
Jennie berjalan ke arah jendela,dia duduk sambil melihat ke luar, melihat langit malam dan bulan yang indah di atas sana
"Rindu mommy..."
Jennie membuang nafas panjang "mommy..... daddy masih belum memaafkan ku, begitupun dengan ruby"
"Aku harus melakukan apa lagi agar mereka bisa memaafkan ku dan tidak membenci ku lagi?" Tanpa sadar air mata Jennie menetes
"Jujur saja mom....aku lelah"
"Aku tidak se kuat ini untuk terus-terusan mendapatkan kebencian dari mereka "
"Mom.... bolehkah aku menyerah?"
Air mata Jennie terus menetes, dia benar-benar lelah dengan semua ini,Jennie memang sering berbicara sendiri sambil menatap langit di jendela kamarnya, setiap dia lelah dia selalu berbicara pada mommy nya seperti ini, berniat untuk mengeluarkan semua yang dia rasakan hari ini, berharap mommy nya akan mendengar keluh kesahnya malam ini
Walaupun dia tau, mungkin dia seperti orang yang kehilangan akal,tapi dia yakin bahwa di atas sana mommy nya melihat dan mendengarkannya
Jennie selalu menatap bulan di sana,bulan yang indah, berharap mommy nya berada di sana saat ini, Jennie tersenyum memandang bulan air matanya terus menetes membasahi pipinya
"Mom.... Apa kau melihatku sekarang?" Jennie bertanya dan menatap bulan
"Maaf jika selama ini aku selalu mengadu padamu seperti ini... karena aku tidak mempunyai tempat mengadu selain mommy"
Jennie menghapus air mata di pipinya "ada yang ingin mendengarkanku,tapi...aku tidak ingin menceritakan semua kesedihan ku pada mereka"
"Aku tidak ingin mereka merasakan kepahitan yang aku rasakan mom...aku tidak ingin berbagi kesedihan pada mereka.. jadi aku memutuskan untuk mengadu padamu saja " Jennie tertunduk lemah
"Mom....maaf sudah membuat mu pergi " Jennie kembali menatap bulan
"Mommy tidak membenci ku seperti mereka kan?"
"Ku harap tidak"
Jennie kembali menangis "hiks.... daddy dan Ruby benar-benar membenci ku, mereka benar-benar membenci ku mom..hiks"
"Bisakah aku merasakan kasih sayang mereka seperti dulu lagi?"
"Hidup bertiga di satu rumah yang sama, seperti aku hidup seorang diri mom..."
"Tolong peluk aku untuk malam ini,aku merindukanmu mommy..." Tiba-tiba angin berhembus dengan kencang,angin malam yang masuk lewat jendela kamarnya mengenai tubuh Jennie, rambut panjangnya bergerak mengikuti angin
Jennie bingung,angin malam yang seharusnya dingin mengenai tubuhnya sekarang,tapi angin ini tidak... Jennie tidak merasakan dingin,yang dia rasakan adalah kehangatan dari angin itu...
Angin berhenti tiba² angin yang berhembus dengan kencang tiba² berhenti begitu saja, seakan-akan ini jawaban dari mommy nya
"Mom.. apakah itu kamu?"
"Apa kau baru saja memelukku?" Jennie tersenyum dengan air mata yang terus membasahi pipinya
"Jika benar itu kamu.... terimakasih telah memelukku"
"Terimakasih.... Terimakasih mommy"
"Hiks..." Tangisan Jennie pecah, mommy nya mendengarkannya?...mommynya memeluknya?....ini tidak bisa di percaya,apa semua ini hanya kebetulan,jika ia, tidak apa² setidaknya aku telah melepaskan semua kelelahan ini padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not guilty Daddy [Hiatus]
Short StoryMenceritakan dua gadis kembar Jennie Jane Kim dan Ruby Jennifer kim Jennie Jane Kim,yang selalu di salahkan atas kematian mommy nya sendiri...tapi,dengan kehadiran Lisa di hidupnya membuat jennie merasa di lindungi dan di bela. _______________ Sehar...