BAB 1

39 5 2
                                    

"Halo, Ma"

"Ya Gessa, ada apa?"

"Kira-kira, kapan Mama dan Papa akan pulang?"

"Maaf, saat ini Mama dan Papa sangat sibuk sekali. Mungkin satu atau dua bulan lagi kami baru akan pulang"

Gessa tersenyum kecut saat mendengar jawaban dari Mamanya.

Dua bulan itu tidak lama kan?

"Omong-omong, bagaimana sekolahnya? Apakah menyenangkan?" tanya Mama Gessa.

"Ya Ma, menyenangkan." jawab Gessa singkat.

"Baiklah Gessa. Selamat bersenang senang di liburan semester ini" ucap Mama Gessa menutup percakapan.

Tut! Suara tanda telepon berakhir terdengar di telinga.
"Miwa, kemarilah!" panggil Gessa kepada kucingnya.
"Mengapa tubuhmu kotor sekali? Ayo mandi," ujar Gessa ketika melihat kucing putih itu.

Gadis itu beranjak meninggalkan meja makan berwarna cokelat tua yang berada di tengah ruangan sambil menggendong kucing tersebut.

Tiba di depan kamar Gessa, ia menurunkan kucingnya dengan hati-hati. Belum genap tangan Gessa turun, Miwa sudah meloncat masuk ke dalam ruang di depannya.

Gessa ikut masuk ke dalam kamar tidur berukuran 5x5 meter dengan dinding berwarna putih susu. Dipojok kamar terdapat sebuah kasur berukuran kecil dilapisi seprai hitam bermotif garis-garis yang membentuk persegi.

Gadis manis tersebut lalu menggulung baju seragamnya hingga selengan kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mandi di samping kirinya. "Sini Miwa!".

Tanpa disuruh dua kali, Miwa meloncat ke dalam kamar mandi yang sebelumnya Gessa masuki.

Gadis itu sigap mengambil sebuah bak kecil. Ia mulai menuangkan sampo khusus ke tangannya. Perlahan tangan lentik Gessa mengelus bulu halus Miwa yang berwarna agak kelabu karena kotor.

"Kamu ini sebenarnya kucing apa sih, Miwa? Kok kalau dimandikan tidak pernah berontak?" gumam Gessa.
Sebagai jawaban, kucing lucu itu hanya mengeong sambil memejamkan kedua matanya.

Setelah selesai memandikan Miwa, Gessa membawa kucingnya keluar dari kamar mandi.
"Tunggu di sini ya, aku ambil handukmu dulu," ujar Gessa kepada kucing putihnya.

Gadis bersurai hitam sepinggang itu berjalan menuju lemari plastik hitam yang terletak di sebelah kasurnya.

Ia membuka lemari tersebut dan mengambil sebuah handuk kecil untuk mengeringkan bulu Miwa.

***

Setelah selesai mengurusi Miwa, ponsel Gessa berdering.

Flora. Nama yang tertulis di benda persegi panjang itu.

"Halo, ada apa?" ucap Gessa membuka percakapan.

"Oh, hai Gessa. Liburan ini kamu pergi kemana?"

"Tidak kemana-mana, kok"

"Kamu sendiri pergi kemana?" lanjut Gessa.

"Aku sedang bersiap ke Jakarta. Malam nanti kami berangkat, dan besok kami akan ke Ragunan. Adikku yang paling kecil ingin sekali melihat harimau" jelasnya panjang lebar.

"Jio?" tebak Gessa.

"Kau benar. Sejak kemarin ia terus merengek agar kami liburan ke Jakarta"

"Hm, ya"

"Sudah dulu ya, kita lanjutkan besok lagi"

"Ya, selamat liburan ya"

Gessa mematikan telepon. Waktu pada jam dinding sudah menunjukkan pukul 19.00. "Miwa, ayo kita ke danau samping rumah" ajak Gessa.

Dah segitu dulu ya

Kalo ada typo tolong kasih tau T_T

Jangan lupa vote ! Biar author semangat :)

Makasihh semuaa

Another World Behind The ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang