37

526 75 6
                                    

"Selamat pagi..."

Hanya deheman yang Chaeyoung berikan saat itu--masih di antara alam mimpi dan alam sadarnya--saat mendengar suara Jungkook. Merasakan satu tangan Jungkook yang memeluknya selama ia terlelap menariknya semakin mendekat--dimana punggungnya bersentuhan dengan dada Jungkook.

"Tidak biasanya kau bangun lebih dulu dariku." Ucap Chaeyoung, masih dengan matanya yang tertutup dan menyamankan dirinya dalam pelukan Jungkook.

"Aku tak tidur dan baru beberapa jam yang lalu terlelap.."

Jungkook bisa mendengar suara tawa pelan dari Chaeyoung. "Karena kau tak bisa bercinta denganku semalam?"

Mendengar itu juga membuat Jungkook tertawa pelan, menyempatkan untuk mengecup kepala Chaeyoung. "Itu juga termasuk. Tapi aku tak bisa tidur karena terlalu gugup untuk bertemu dengan seseorang nanti."

Chaeyoung kali ini membuka matanya, sedikitnya berbalik untuk menatap pada Jungkook yang kini juga ikut membuka matanya.

"Seseorang? Siapa?"

"Rahasia. Dan aku ingin kau ikut denganku."

Chaeyoung sedikit terkejut ketika mendengarnya, "denganku? Kenapa aku harus ikut?"

"Kau akan tahu nanti."

"Ck, kenapa tak mengatakannya saja sekarang?"

"Jika aku mengatakannya sekarang, itu tak akan menjadi kejutan."

Chaeyoung tak menjawab apapun, masih memikirkan akan kemana Jungkook membawanya dan bertemu dengan seseorang. Mau seberapun ia berpikir, Chaeyoung tetap tak mengetahuinya.

Lalu sebuah kecupan di pipinya membuat lamunannya terpecah, menatap pada Jungkook setelahnya.

"Kau bilang kejutan tadi, bukan? Apa kita akan merayakan sesuatu?"

"Tidak semua perayaan harus memiliki alasan, sayang. Sudahlah, kau hanya harus berdandan yang cantik--ah, tidak. Kau bahkan sudah sangat cantik bahkan tanpa memakai riasan apapun."

Chaeyoung mendengus dengan tawa pelannya. "Baiklah. Si perayu handal sudah beraksi. Lebih baik aku pergi sekarang karena aku tak ingin mati karena selalu mendengarkan ucapanmu yang menggelikan itu."

Jungkook tak melepaskan pelukannya saat itu dengan mudah, dan membuat Chaeyoung sedikit memekik ketika tubuhnya kembali ditarik untuk berbaring oleh Jungkook.

"Aku perlu bantuan sebentar saat ini..."

"Bantuan?"

"Kau tahu? Karena kau sedang datang bulan saat ini, kau mungkin bisa melakukan sesuatu yang lain untukku..."

Chaeyoung tak menolak ketika Jungkook kini mempertemukan bibir keduanya dalam sebuah ciuman, lalu kembali memeluknya untuk mendekat pada pria itu.

Sementara Jungkook perlahan menggenggam satu tangan Chaeyoung, mengarahkannya untuk turun dan menyentuh kejantanannya di bawah sana. Walaupun sedikit berjengit karena terkejut, Chaeyoung pun akhirnya mulai menyamankan dirinya dan mengikuti keinginan Jungkook.

"Aku tak yakin jika aku bisa memuaskanmu. Sudah lama sejak aku melakukannya..."

Jungkook menggeleng dengan senyumannya, menangkup wajah Chaeyoung dan membiarkannya untuk melakukannya. "Aku sudah mengatakan jika ikuti saja nalurimu, sayang. Aku milikmu dan kau bisa menyentuhku dan menguasai diriku seperti saat ini sesukamu tanpa perlu untuk menahannya."

Kalimat tadi serta deru nafas Jungkook yang menimpa wajahnya seolah semakin membuat suasana panas dan intim terasa oleh Chaeyoung. Bibir yang saling menyentuh dengan kecupan-kecupan lainnya mereka lakukan dengan tatapan yang tak pernah lepas. Dan Chaeyoung melenguh ketika satu tangan Jungkook kini memilih untuk meremat dadanya setelah merambat masuk ke dalam piyama tidurnya.

all with you ❌ rosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang