"kau yakin akan tinggal sendiri?"
"Ya oppa. Aku selama sekolah juga tinggal disini. Aku akan sering berkunjung kerumahmu. Tenang saja."
"Hmm baiklah joy. Kamu harus sering datang kerumah. Aku harap dengan adanya kamu, bisa mengobati rasa rindu eomma dan appa dengan adikku"
"Iya pasti... Aunty harus sering ditemani. Keadaannya semakin memburuk"
"Aku sering mengajaknya keluar. Tapi dia sering menolak. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi joy"
"Aku yakin nayeon akan segera ditemukan. Aku akan sering menemani aunty nanti. Kamu harus tenang hanbin oppa"
"Terima kasih joy. Aku harus pergi sekarang"
"Iya hati-hati"
Hanbin mengusap matanya yang berair. Lalu pergi dari apartemen joy. Mereka baru saja dari rumah hanbin. Hanbin sedikit senang karena ibunya tersenyum hangat untuk joy. Pasti dia sangat merindukan nayeon.
"Aku akan menemukanmu adikku"
Hanbin bergegas pergi. Untuk menyusun strategi mencari adiknya kembali.
_______________________
Jennie pov
Setelah adegan lisa pingsan tadi, aku segera membangunkan seulgi. Dia sama kagetnya. Jisoo dan wendy juga sudah datang. Aku memanggil dokter pribadi kami. Dia sedang memeriksa lisa sekarang.
"Dia demam tinggi. Ini disebab kan oleh lukanya. Sebentar lagi dia akan bangun. Saya sudah menyuntikkan obat untuknya"
"Syukurlah. Terima kasih dokter" ucapku lega.
"Ini obatnya nona. Lukanya harus selalu dibersihkan agar tidak infeksi. Saya permisi dulu nona"
Aku mengangguk. Teman-teman lisa hanya diam menatapi Lisa yang masih terbaring lemah. Dia masih pucat.
"Hiks. Lisa bangunlah. Jangan mati" tiba-tiba wendy menangis.
"Dia hanya pingsan bodoh. Berhentilah seperti anak kecil" seulgi mendorong bahu wendy pelan.
"Terima kasih jennie. Jika tidak ada kamu, aku tidak tahu lisa akan seperti apa"
"Tidak apa jisoo. Tenanglah dia akan bangun"
"Iyaa. Jennie. Tidak usah memasak siang ini. Aku akan memesannya saja. Kau terlihat lelah"
"Baiklah. Tapi aku baik-baik saja seulgi. Dan aku masih ada kelas sore ini. Apakah tidak apa aku meninggalkan kalian?"
"Tidak apa-apa jennie. Kami akan menjaga lisa. Aku akan mengantarmu nanti. Jangan menolak oke" ucap jisoo. Dan aku hanya mengangguk.
Tiba-tiba lisa membuka mata. Dia masih lemas dan terkejut ketika melihat wajah wendy yang sangat dekat.
"Astaga setan..." Dia reflek menampar wendy.
"Ini aku sahabat baikmu buddy. Aku bahkan menangisimu. Lihat air mata ini. Kau pingsan tadi" ucap wendy sambil menunjukkan wajahnya.
"Pergilah bodoh. Nafas baumu membuatku batuk uhuk uhuk" dia terbatuk yang membuat wendy kesal.
"Ahh... Sekarang aku bisa melihat bidadari" lisa berkata sambil melihatku. A-apa?
"Kau masih saja haha. Bagaimana kau bisa pingsan. Dasar lemah"
"Aku tidak tau unnie. Tiba-tiba saja pandanganku kabur dan aku terjatuh dibenda yang empuk" ucap lisa tanpa jeda. Ya tuhan semoga lisa tidak ingat bahwa dia jatuh ke payudaraku. Itu membuatku kesal lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Emerging Love (Hiatus)
Teen Fiction. . . . . Dia hanya masa lalu. Jika jennie meragukan ku hanya karena dia?. Itu tidak adil. Aku punya cinta yang lebih besar untuknya. ______________________________ "Apa ini akan menjadi akhir?" "Tidak. Ingat... Selalu ada alasan dibalik suatu kejad...