“Apa yang sedang kau lakukan, Krys?” Dalen mengagetkanku. Terlalu bodoh untuk melakukan sesuatu pada saat dini hari seperti ini apalagi dengan lampu dapur yang temaram.
“Ah, aku hanya ingin minum. Aku haus.” Itu adalah kebenaran. Dalen menggenjotku selama berjam-jam tapi pria itu sama sekali tidak menyediakan air minum di kamarnya. Bukankah itu sama saja perbuatan yang jahat?Berkali-kali aku meneguk air dingin, dan aku seperti mendapatkan oase di gurun pasir. Entah sudah berapa lama aku membutuhkan peredam dahaga.
Hampir saja aku menyemburkan air di mulutku saat sesuatu benda hangat menempel pada payudaraku yang telanjang. Ah, iya, aku sengaja tidak menggunakan apa-apa, karena menurutku itu percuma.
“Aku seperti mendapatkan mainan,” komentar Dalen saat ia masih sibuk meremas kedua payudaraku dari belakang. Memang otak laki-laki selalu memiliki imajinasi yang sangat hebat.
“Puting yang menonjol dan merah muda.”
Aku menggeliat dan memilih untuk menyandarkan tubuhku di dadanya. Berkali-kali Dalen memelintir puting payudaraku dengan lembut, seolah ia sedang bermain dengan mainan kesukaannya.“Apakah dia bisa keluar asi?”
Aku ingin sekali merutuki setiap kalimat yang keluar dari bibirnya. Tentu saja itu hal yang tidak mungkin karena aku belum memiliki seorang bayi. Ha, kecuali bayi-bayi besar yang selalu menghisap payudaraku.
“Tidak bisa.” Aku menjawab sambil menggigit bibir bawahku.
“Mungkin bisa jika terus-terusan distimulasi.” Dalen menarik putingku hingga membuat payudaraku semakin membusung ke depan. Jemarinya yang besar dan juga kasar seperti menghantarkan aliran listrik berkekuatan besar. Aku terangsang.
Tanpa aba-aba, Dalen membopongku dan mendudukkan ke meja makan.
Astaga, di bawah cahaya yang temaram aku bisa melihat siluet wajah tampan dari pelangganku. Dalen adalah satu-satunya pelanggan yang aku kagumi. Well, mungkin dari sekian puluh pria yang menggerayangi diriku, Dalen adalah pria yang kasar sekaligus lebih dominan daripada yang lain.
Bak seperti terhipnotis, aku menyelami mata hijau itu dan mencari tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Dalen, tapi sayangnya pria ini tak bisa ditebak. Sial!
“Kau terpesona terhadapku, Krys?” Tangan pria itu menyentuh rahangku dan kemudian dengan cepat ia mencium bibirku dengan ganas. “Jatuh cinta pada pelanggan adalah hal yang ilegal, kan?” bisik Dalen.
Aku mengangguk. Pria itu masih terus menginvasi setiap sudut mulutku. Kadangkala ia juga sampai harus menjambak rambutku yang lebat hingga mendongak.
“Ahh ....” Aku tak tahan untuk tak mendesah saat ciuman pria itu telah sampai di leherku. Salah satu tempat sensitif yang aku miliki. Tak hanya menciumnya, pria itu bahkan menjilat dan menggigit kecil-kecil kulit leherku. Nikmat.
“Berkali-kali aku menghisap putingmu dan meremasnya, aku tak akan pernah bosan, Krys. Mereka sangat lucu.”
Aku tersanjung dengan kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Dalen. Pria itu bisa dengan mudah meninggikan hati seorang wanita dengan cara menyanjung setiap inci tubuh.
Dalen duduk berjongkok sedikit untuk menyejajarkan dirinya pada puncak dadaku. Semula ia akan menenggelamkan wajahnya di sana dan menghidu aromaku lamat-lamat.
“Mmm ...” Aku gila! Dan peganganku hanya rambut pria itu. Dalen menghisap puting sebelah kananku dengan sangat kuat. Menyedotnya bak bayi yang kehausan.
Mata kami bertabrakan dan ada tatapan rayu di sana. Aku paham.Ia menggigit kecil putingku dan menariknya, kemudian mengulum lagi. Ya, dia melakukan itu berulang kali hingga napasku berat. Aku tidak tahan dengan perlakuannya.
Seluruh titik sensitifku dipermainkan olehnya dan aku suka.
“Kau lapar, Krys?” Terakhir kali, akhirnya Dalen menjilat kedua putingku dan meninggalkan si kembar. Air liur pria itu menjadi saksi bahwa payudaraku telah terjamah sangat lama.
“Ya.” Aku tak bisa memungkiri bahwa aku sangat lapar sekarang. “Tapi aku hanya ingin makan buah. Apa kau ada buah, Dalen?”
“Tunggu sebentar!”
Aku hanya menyaksikan bokong seksi yang tertutup boxer itu pergi ke arah refrigerator besar. Tubuh Dalen sangat sempurna dengan otot yang besar di setiap tempatnya. Dia sempurnya.
“Astaga, pantas saja badanku seperti remuk redam. Pria besar itu berkali-kali menindihku.” Aku mengomel dengan suara kecil.
“Hanya ada beberapa buah dan juga madu serta susu. Persediaan ternyata terbatas, Krys. Maafkan aku.”
“Tak apa. Ini bahkan lebih dari cukup.” Aku bisa melihat Dalen membawa nampan yang lumayan agak besar. Nampan yang berisi buah-buahan seperti; anggur, ceri, buah mangga yang telah dipotong, serta pir.
“Aku mau susu, Dalen.” Aku merengek bak anak kecil karena melihat Dalen membawa sekotak susu dengan merek terkenal.
“Kau bahkan memiliki susu, Krys. Minum saja milikmu.” Ia mencubit kedua putingku.
“Kau yang selalu meminumnya, Dalen.” Aku protes, tapi melihat pria itu yang menuangkan susu untukku, aku menjadi terpesona.
Astaga ini segar sekali. Malam hari minum susu dingin dan itu membuat pikiranku menjadi lebih fresh.
“Buka mulutmu!” ucap Dalen saat ia duduk di hadapanku. Aku yang hendak turun dari meja, langsung dihentikan oleh pria itu. “Jsngan bergerak. Enjoy dengan posisimu, Krys.”
Aku membuka mulutku dan menerima suapan buaj dari tangan pria ini. Enak.Berkali-kali Dalen menyuapiku dan juga dirinya sendiri hingga membuat aku menggeleng. “Sudah cukup. Aku kenyang.”
“Masih tersisa beberapa anggur hijau lagi, Krys.”“Perutku tidak akan muat.” Aku tetap dalam keteguhanku. Sudah terlalu banyak buah dan susu yang kami santap dan itu lebih dari cukup.
“Okey.” Dalen meminum susu di gelas yang sama denganku hingga tandas.
“Dalen, aku heran padamu. Untuk apa kau membawa madu?” Aku bertanya karena rasa penasaranku yang semakin membumbung tinggi. Pria itu sedari tadi tak menyentuh botol madu dan lebih memilih makan yang lain.
“Untuk dirimu.”“Apa?”
“Untuk dirimu, Krys.”
LANJUTANNYA ADA DI TRAKTEER, YAAA...
Oh, iya. Bagi kalian yang bingung dengan sistem trakteer pasti bertanya-tanya kok di sana agak mahal kak untuk 1 chapter?
Ternyata gini, guys.Misal kalian beli koin sebanyak 10k untuk 1 chapters, terus kalian pengen buka lagi chapter yang lain dengan harga 15k, kalian cukup top-up 5k aja, karena di sana sistem kalkulasi.
Example :
- Kalian beli chapter 'Model Profesional' sebesar 2 ramen / 10k.
-Terus, kalian mau beli lagi chapter 'Aku Hanyalah Gadis Pemuas' sebesar 3 ramen /15k.
- Kalian cukup bayar 1 ramen aja lagi agar bisa buka chapter tersebut. Karena kalkulasi sudah 15k. Gitu.
- Andai, kalian beli chapter yang seharga 4 ramen alias 20k, otomatis semua chapter yang dibawah harga segitu kebuka semua.Kalo ada yang bingung, cus japri 🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
AFRODISIAK
Romance[MATURE CONTENT] Ini adalah petualangan antara Krystal dan Dalen. Silakan ikutin keseruan mereka! 🔥🔥💦💦