putus cinta tumbuh cinta

8 1 0
                                    

Angin berhembus kencang menerpa wajah gadis yang tengah melamun entah apa yang tengah ia pikirkan sehingga tidak mendengar suara teriakan pengunjung pantai lain, pasalnya sudah dua kali gadis itu terkena ombak besar namun tetap diam saja.

 "Gendeng cah kae" ujar pengunjung pantai

"Pak tolongin itu aduhhh nanti kalo mati gimana?" Ujar ibu' khawatir

"Aduhh piye Yo Bu Kulo nggeh bingung"

"Ngomong apaan sih"

***

Semua orang akhirnya menghampiri gadis tersebut kala ombak sudah stabil, alangkah kagetnya mereka pasalnya gadis tersebut sudah pingsan dengan hidung berdarah dan bibir membiru.

"Ambulan ambulan panggil ambulan yaampun anak ini"ujar perempuan paruh baya

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya ambulan datang dan membawa gadis tersebut kerumah sakit.

***

Kabar mengenai gadis itu sudah menyebar hingga menjadi perbincangan topik.

"Huhh delok en cah kae mesakne yo salah sek enom" ujar perempuan paruh baya yang tengah menonton berita terkait kabar gadis tersebut

"Pak anakmu ngendi Yo kok ramoleh'" tanya perempuan tersebut kepada suaminya

"Raroh Bu" ujar santai sang suami

"Mbok yo digolek i anak e pak" ujar kesal perempuan itu kepada suaminya yang tengah santai menonton berita

"Bu anakmu kui wes gede ojok dimanja teros ngko dadi kulino, mbok Ben to" tegas sang suami

tululut... tululut


Bunyi telepon masuk.

"Halo

"Halo

"Apa benar atas nama bapak Pradita?"

"Enggeh sinten nggeh?"

"Kami dari dinas kepolisian ingin memberi tau bahwa anak anda dilaporkan akan melakukan percobaan bunuh diri di pantai"

"Hahh? Senggena sampean Iki"

"Untuk saat ini anak bapak tengah dirawat dirumah sakit citra lestari anda bisa datang ke sana jika ingin bertemu dengan anak anda"

"Enggeh enggeh matur sembanuwun pak"

tut...

"Pak anak e pak" ujar perempuan paruh baya itu sambil menangis

"Wes agihh gekndang Nang RS ayo" ujar tegas dan tegar suaminya

Perempuan itu terheran bagaimana bisa anak semata wayangnya itu melakukan hal yang bisa merenggut nyawanya, bagaimana tidak ia tau sekali karakter ristik anaknya itu, anaknya adalah anak yang mudah bergaul dia juga cukup banyak teman jadi tidak mungkin anaknya itu dibully.

"Yaallah ndok nypo ngelakoni ngeneki" ujar sang ibu dengan tangis di sekujur wajahnya

"Untuk saat ini pasien belum sadarkan diri karena obat bius mohon tunggu beberapa menit, mari" ujar suster yang menangani gadis tersebut

Jogja Pride •||• Alan & Gendis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang