Saat Alan dan gendis hendak pulang dipojok cafe gendis melihat seorang perempuan yang tengah menangis, tanpa berlama-lama gendis pun akhirnya menghampiri perempuan itu dan bertanya
"Permisi, kamu kenapa nangis?" Tanya gendis
"Jangan ikut campur kamu ga tau apa-apa" ujar sang perempuan
"Aku cuma berniat menolong siapa tau aku bisa apa salahnyakan"- gendis
"Sakit kak... Sakit sakit banget rasanya ga dianggap, aku udah muak rasanya mau mati aja hiks..." Ujar perempuan itu terbata-bata
"Kamu mau mati?, coba lari ketengah jalan itu kalo ada motor yang nabrak kamu itu tandanya takdir kamu buat mati sekarang, tapi hal itu ga ngebuat kamu dianggap lagi tapi ngebuat kamu menjadi sakit, kamu ga perlu ngerasa ingin dianggap sekiranya mereka emang gamau nganggap kamu ada yaudah bodo amat aja, buktiin kalo kamu bisa tanpa mereka sekiranya kamu bisa tanpa mereka untuk apa ada mereka, kesepian itu adalah tempat paling nyaman you know?, jadi stop nangis ya mereka aja ga peduli kamu nangis jadi buat apa kamu nangisin mereka, berhenti ya nangisnya" ujar gendis panjang lebar
"Makasih ya kak sekarang aku tau, makasih juga udah nasehatin aku sepanjang itu aku ngerasa lega karena masih ada orang yg peduli aku, ngomong-ngomong nama kakak siapa?"- Sekar
"Oh kenalin aku gendis"-gendis
"Aku Sekar kak salam kenal ya"- sekarang
"Yaudah kami pulang dulu ya ini no aku hubungin aja kalo ada masalah sampai jumpa"- gendis
"Iya kak sekali lagi terimakasih ya" ujar Sekar berterimakasih
"Urwel"- gendis
Akhirnya gendis dan Alan pun pulang.
"Tadi kamu keren banget tau ga nyangka ternyata gendis yang aku kenal suka bersosialisasi good girl" ujar Alan memuji
"Biasa aja itu kitakan emang harus bersosialisasi sesama makhluk hidup dan sesama makhluk sosial"- gendis
"Hahaha iya selalu gitu ya ndis jangan berubah i like you kaya gini and thanks you for teaching me earlier I am very happy to be able to speak the language of my birth thanks you gendis Ajeng Prameswari" ujar Alan
"Haha urwel lan no problem aku ikut seneng kalo kamu seneng so no problem boy"- gendis
"Mau mampir kesuatu tempat ga sebelum pulang?" Tanya Alan
"Mmm... Boleh deh kemana emang?"- gendis
"Adadehhh"- alan
Alan pun membawa kesuatu tempat yang sangat indah
"Kenapa kesini?" Tanya gendis
"Ndis aku mau tempat ini jadi saksi bisu rasa cinta dan kasih sayangku untukmu terimakasih sudah mau berada di sisiku walau terlihat canggung dan gugup terimakasih sudah mau menjadi pendamping hidupku ndis"
bener jare ibu witing tresno jalaran Soko kulino saiki aku ngrasakke roso tresno iku tenanan Nyoto Ono, matur suwun yah Bu wes mertemukan gendis Karo cah bagus Iki -batin gendis
"Aku juga mau terimakasih ya, makasih udah mau Nerima kekuranganku" ujar gendis
"No you have no shortcomings kamu sempurna dimataku ndis" ujar Alan
So sweet kan mereka jadi ga sabar buatin konflik haha😂😂 -author
"AKHIRNYA AKU TAU CINTA ITU ADA, walau lewat perjodohan"- Alan
"Lan dengerin gendis, witing tresno jalaran Soko kulino"- gendis
"dan cinta itu sudah tumbuh sekarang, terimakasih sudah bertahan sejauh ini gendis, aku tresno koe"
~~~
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK TRIMAKASIH 🙏🏻 ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Jogja Pride •||• Alan & Gendis
Fiksi RemajaTentang gendis alan dan jogja, saksi bisu munculnya cinta. "AKHIRNYA AKU TAU CINTA ITU ADA, walau lewat perjodohan" "Lan dengerin gendis, witing tresno jalaran soko kulino" "dan cinta itu sudah tumbuh sekarang, terimakasih sudah bertahan sejauh i...