1. PESONA SAGARA RESPATI DIRGANTARA

10 0 0
                                    

Gimana hari ini???
.
.
.
.
.
.
Hai haiii.....👋👋👋
Selamat datang di cerita SAGARA🏴‍☠️
Kenalan dulu nanti juga suka
.
.
.
.
.
Jangan kayak dia yang cuma ngajak kenalan baru ngilang🐊
.
.
.
.
SELAMAT BERNAUNG
SELAMAT MEMBACA SOB🏴‍☠️
.
.
.
Hidupku, aturanku.

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

"Apa kamu membuat masalah dengan sekolah lain?".

Pertanyaan itu tertuju pada remaja dengan seragam berantakan khasnya. Dia Sagara, lelaki itu tetap menunduk dan memberikan jawabannya, "Saya tidak berbuat apa-apa".

"Terus kenapa mereka menyerang?".

"Saya tidak tahu".

Ruangan itu kini hening tanpa suara. Hanya tersisa suara nafas pelan dari beberapa orang disana.

BRAK.....

"Kalo bukan karena kamu gamungkin diserang!". Suara itu mengalihkan perhatian disana.

Pak Narto, guru lelaki yang mungkin menjadi musuh bagi siswa nakal di Mandala. Lelaki dengan kacamata itu sangat kejam dan bertindak seenaknya sendiri. Dia menduduki kursi BK dan dipercaya oleh guru lain bisa membimbing kenakalan remaja disana.

Sagara berdiri menatap tajam pak Narto, "Kalo bapak jadi saya apa yang bapak perbuat jika bapak dituduh?!". Gara menekankan pembicaraannya dan kemudian beranjak pergi darisana.

Sampai di depan pintu dirinya berhenti, "Saya akan kembali dengan anggota saya". Ucapnya sebelum benar-benar meninggalkan ruangan itu.

Beberapa menit berlalu, Sagara menepati ucapannya dengan membawa empat anggota intinya kesana duduk menghadap kepala sekolah.

"Ada dari kalian yang tahu kunci permasalahannya?".

"Kami tidak tahu pak, tidak ada hubungannya dengan kami di kejadian kemarin". Sahut Pikko membenarkan.

"Apa kalian tahu siapa mereka?".

"Kami gatau identitas mereka pak, kami kemarin hanya di warkopnya bi Sri, kami belum menyentuh gerbang sekolah sedikitpun. Kami tahu sekolah diserang dari Nanda. Dan waktu kami datang semuanya bubar". Seru Gara.

"Kalo bukan karena kalian gamungkin mereka datang kesini". Oceh pak Narto.

"Bapak tidak usah ikut campur!". Seru Sagara.

"Loh, saya ini BK loh. Saya ikut andil mengurusi anak berandalan seperti kalian".

"Maksud bapak kami yang jadi kunci setiap masalah ditempat ini?!". Sahut Nanda.

"Ya itu tau emang kalian yang jadi biang masalahnya".

"Bapak emang punya masalah sama kami makanya ngomong seperti itu". Seru Gara.

"Bapak ngurusin semua anak nakal di Mandala..".

"Bapak gausah bawa-bawa jabatan Bapak disini. Kami punya hidup sendiri. Bapak gausah kerepotan mengurus kami". Sargas Gara.

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang