14

829 69 3
                                    

Maaf baru up lagi.. soalnya kemarin² wp aku eror, gak bisa update cerita😭
Untungnya skrg udah bisa..

...

Semenjak pertemuan antara jihoon dengan sang mama beberapa hari yang lalu,
jihoon lebih di awasi dan lebih diperhatikan oleh mamanya karena dia tak mau kehilangan nya lagi. Entah dari mana mama park mengetahui jihoon masih hidup, hal ini membuat rose merasa tidak becus menjaga sang adik.

Padahal ia sudah menyembunyikan jihoon dengan sebaik mungkin, tapi ternyata mamanya masih bisa menemukannya.

"APA MAKSUD KAMU MELAKUKAN HAL INI ROSE?! MENGAPA KAMU MENYEMBUNYIKAN JIHOON DARI MAMA??"

rose terdiam sembari menatap mamanya dengan nyalang, bukan tanpa sebab ia sengaja menyembunyikan jihoon. Tapi karena kejadian 5 tahun yang lalu membuat rose trust issue terhadap mamanya sendiri, dan tidak mau hal itu terjadi lagi. Makannya ia memalsukan kematian jihoon dan menyembunyikan jihoon dari sang mama.

"Ini semua karena mama! Aku ngelakuin ini karena kelakukan mama dimasa lalu.." ucap nya disela Isak tangis yang sedari tadi tak bisa di tahan.

Mama park terdiam kaku, tapi setelah itu dia kembali memasang wajah angkuh nya karena tak mau membuat rose curiga.

"apa maksud kamu.. mama tidak mengerti"

"GAUSAH PURA PURA! MAMA PIKIR AKU GAK TAU KALO SEBENARNYA ORANG YANG IDAH NYELAKAIN JIHOON ITU ADALAH MAMA SENDIRI?!!!!! SELAMA INI AKU BUNGKAM KARENA AKU PIKIR MAMA BAKAL BERUBAH, TAPI NYATANYA?! MAMA MALAH MAKIN MENJADI JADI.."

"TUTUP MULUTMU ROSE!! JANGAN SAMPAI KAMU MEMBOCORKAN HAL INI KEPADA ORANG LAIN" Mama park mengeluarkan ponselnya dari tas, lalu ia menunjukkan foto dua anak kecil kepada nya. "Kalo kamu gak mau mereka celaka!"

Ancaman dari sang mama membuat rose terdiam, ia sungguh tak mengerti dengan pemikiran busuk sang mama.

Karena foto yang ditunjukkan pada rose itu adalah foto jihoon bersama si kembar yang sedang berada di depan supermarket waktu itu..

"Stop ma, please.." mohonnya.

Rose bersujud dihadapan mamanya sembari memohon agar dia tidak melakukan hal jahat itu kepada mereka.
Tapi mama park tak perduli, dan malah pergi begitu saja meninggalkan rose yang kini menangis sejadi-jadinya.

Andai papa dan suaminya masih ada, mereka pasti akan membantu untuk menghentikan tindakan Jahat sang mama. Namun semua itu sangatlah tidak mungkin..

Masa iya dia harus ngegali kuburan papa sama suaminya dulu sih :)

"bunda kenapa nangis..?"

Rose langsung menghapus jejak air matanya saat mendengar sang buah hati datang menghampiri nya dengan wajah yang sangat khawatir.

"bunda gak nangis kok, ini cuma kelilipan tadi.. kamu kok udah pulang? emang beli eskrim nya udah?" tanya rose mengalihkan pembicaraan.

"Udah! Aku dibeliin 5 eskrim sama om jihoon"

"terus sekarang om jihoon nya kemana?"

"tadi lagi parkiran mobil.. oh iyaa bunda tau gak? Tadi aku ketemu temen baru, namanya rora! Dia cantik terus baik juga.."

"oh ya?? Bagus dong.. "

"besok aku mau main sama dia boleh gak bunda?"

"boleh sayang.. yuk mandi dulu udah siang, kamu dari pagi belum mandi.."

...



































"ayo anak anakku bangun.. udah siang"

Hyunsuk merapihkan selimut serta bantal guling yang berserakan dibawah ranjang dan di taruhnya ditempat semula.

Jeongwoo langsung terbangun saat mendengar suara mamanya, lalu ia duduk di samping ranjang. Sedangkan junghwan malah kembali menutupi tubuhnya dengan selimut yang telah di lipat rapih oleh hyunsuk, persis sekali seperti bapaknya.

"aku gak mau mandi.." ucap jeongwoo dengan suara khas orang bangun tidur.

"yaudah cuci muka dulu sana, jangan lupa gosok gigi ya!"

Jeongwoo mengangguk patuh, lalu pergi kekamar mandi dengan langkah yang sedikit sempoyongan karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul

"Chou Junghwan kalo mama hitung sampai tiga kamu belum bangun juga, ditinggal ya!"

Junghwan benar benar tidak mendengar perkataan hyunsuk dan malah pura pura tuli. Dia tak peduli jika mamanya marah,

"bener bener ya kamu.. oke mama tinggal !!" ucapnya lalu pergi keluar kamar, berharap junghwan langsung bangun dan menghampiri nya. Tapi nyatanya junghwan sama sekali tidak perduli dengan perkataan nya.

Kini kesabaran hyunsuk telah habis, ia kembali lagi ke kamar dengan amarah yang telah menggebu-gebu.

"CHOI JUNGHWAN, KAMU DENGERIN MAMA GAK SIH?!"

Junghwan terkejut mendengar teriakan sang mama hingga tubuhnya bergetar. Ia pun langsung membuka matanya dan bangun dari tidurnya karena takut hyunsuk semakin marah.

"kamu ini kebiasaan banget kalo dibangunin tuh.. susah!!" omel hyunsuk sembari berkacak pinggang.

"mama.." panggil jeongwoo yang telah selesai dari kamar mandi.

"Jeje sarapan duluan ya.. tadi Oma udah siapin susu sama roti pake alay".

"iya mama" ucap jeongwoo patuh, lalu dia pergi dari kamar..

Setelah jeongwoo pergi, hyunsuk kembali menaruh perhatian nya kepada junghwan yang kini terduduk disamping ranjang dengan mata yang tertutup, lagi.

"ayo cuci muka junghwan, terus gosok gigi. Jangan males gitu, mama gak suka!"

Tetiba saja Oma Choi masuk ke kamar karena mendengar suara omelan hyunsuk pada anaknya.

"kamu ini kenapa sih marah marah terus ke anaknya.. kasian Juju masih ngantuk"

"kita harus pulang sekarang, ada kerjaan yang harus aku selesain"

"yaudah biarin Juju disini dulu, nanti mami yang anter kalo dia mau pulang.."

"gak bisa gitu, nanti ngerepotin"

Oma Choi menghela nafas mendengar penuturan hyunsuk yang selalu tidak mau membuat nya kesusahan.

"apa sih kamu.. gak ngerepotin kok, mami malah seneng.."

"gausah mam, lagian dia banyak pr. Kalo gak pulang sekarang nanti dia bakal males ngerjain pr nya"

"yasudah lah, terserah kamu.." ucap Oma Choi yang sudah lelah dengan perkataan hyunsuk..

Papa - hoonsuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang