Prolog

360 42 6
                                    

"Jadi… kamu orangnya,"

"Freya Nadhifa"

Suara bising kantin tidak mengusik kegiatan yang dilakukan Freya, ia sedang duduk seorang diri, ia melamun memikirkan apa yang dimaksud ketua osis yang menunjukkan letak kelas barunya karena ia adalah murid pindahan.

Freya menggeram frustasi dan mengacak-acak rambutnya, ia tidak mengerti yang dimaksud oleh sang ketua osis yang ia ketahui namanya adalah Zee.

"Kamu kenapa, Frey?" tegur seorang gadis yang menghampirinya dan ikut duduk di hadapannya.

"Bingung, ce." sahut Freya sambil mengepalkan kedua tangannya lalu meletakan jidatnya dengan kepala menunduk.

"Bingung kenapa," ujar Fiony yang ikut bingung tentang kebingungan macam apa yang Freya alami hingga membuatnya sefrustasi itu.

"Tad-"

"Panggilan kepada Freyana siswa baru untuk segera ke ruang guru"

Ucapan Freya terpotong dengan suara dari sound system yang menggema di dalam kantin.

"Mau aku temenin?" ujar Menawarkan diri yang dibalas gelengan kepala oleh Freya.

"Ga usah ce, Aku sekalian mau ke perpustakaan." tolak Freya seraya bangkit dari tempat duduk lalu berpamitan kepada Fiony.

"Duluan ya, ce."

***

"Terimakasih, pak"

Freya berjalan di koridor sekolah menuju perpustakaan yang tempatnya bersebelahan dengan uks.

Ia berdiri tepat di depan pintu masuk perpustakaan, namun bukannya melangkah memasuki taman bacaan itu ia malah salah fokus saat melihat seorang gadis mungil yang memakai almamater putih serta stetoskop yang mengalung di leher gadis itu.

Gadis itu berlari tergesa-gesa dan tidak menyadari keberadaan Freya yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan sulit di artikan.

"Lihat dia, kok aku merasa dejavu ya." Monolog Freya sambil melangkah memasuki perpustakaan yang sempat tertunda tadi.

***

"Duh, berat banget." keluh Freya yang sedang membawa setumpukan buku, ia berjalan keluar perpustakaan dengan hati-hati.

Ia berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai atas untung ada lift batinnya lega karena sedikit mengurangi beban untuk membawa setumpuk buku itu.

Namun tiba-tiba.





Brukk

Ada seseorang yang menabraknya dari belakang membuat ia terjatuh dan setumpukan buku yang ia bawa sudah berserakan dimana-mana, ia meringis melihat sikunya yang berdarah akibat terbentur vas bunga.

"Eh aduh, maaf ya gue ga sengaja"

Freya melihat gadis yang juga terhempas kebelakang karena menabraknya, ia mengernyitkan keningnya "dia'kan, gadis yang tadi" batin Freya bermonolog.

Gadis itu menghampiri Freya lalu melihat lengan Freya yang sudah berdarah. "Aduh sampe berdarah gini, ayo ke uks gue obatin dulu."

"Eh ga usah, gapapa kok luka dikit doang ini"

"Ga nerima penolakan, mau ya, sebagai permintaan maaf gue" gadis itu memberikan penekanan pada kata 'penolakan' dan terus menarik Freya agar ia mengikutinya.

"Buku aku gimana?"

"Kamu kelas berapa?" Tanya gadis itu seraya mengambil smartphone pada saku rompinya.

"XI-IPA2"

Gadis itu mengangguk lalu mengetik sesuatu di smartphonenya "dia ngapain si" batin Freya bingung.

"Dah, ayo." Gadis itu menarik lengan Freya agar ia mengikutinya, namun gadis itu tertarik menabrak dada Freya karena Freya tidak melangkahkan kaki nya.

Kepala gadis itu menempel pada hidung Freya membuat ia bisa menghirup wangi dari rambut gadis tersebut. Seperti terhipnotis Freya malah terbuai akan wangi rambut gadis itu "dia pake shampo apa si, kok candu ya" batin Freya.

"Kenapa?"

"Buku aku gimana?" Freya berbicara penuh penekanan di pada setiap kata.

"Ck, gue udah chat temen, minta tolong anterin buku-buku itu ke kelas kamu" gadis itu sudah mulai kesal, Freya pun menurut saja saat gadis itu kembali menariknya.

***

"Ssssh…, Aw jangan di teken" Freya meringis kesakitan tetapi tidak di gubris oleh gadis yg sedang fokus mengobati lukanya.

Freya memandang gadis itu yang tampak sangat fokus 'lucu banget' batin Freya gemas.

Seketika Freya membelalakkan matanya dan mengedipkan matanya beberapa kali untuk memastikan bahwa ia tidak salah melihat name tag gadis yang sedang mengobatinya.

Flora Azura

"Zu-zura? Ini kamu?"

Tbc

Halo…

Ini adalah cerita pertama saya, jika ada kesalahan dalam penulisannya mohon di maafkan.

Mohon bantuannya…

DESIDERIUM (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang