Our Little Secret - dua

131 12 8
                                        

Saat ini, Hao sedang menemani Jiwoong pemotretan iklan minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, Hao sedang menemani Jiwoong pemotretan iklan minuman. Banyak yang harus dikerjakan oleh suaminya, tapi Hao tidak bosan. Hao melihat jam di ponsel dan sudah satu jam, Jiwoong melakukan pemotretan. Hao berdiri dari kursi, kemudian berjalan keluar ruangan. Niat Hao mau beli minuman kaleng di depan.

Setelah itu, Hao segera balik ke ruangan—takut kalau Jiwoong mencarinya. Namun, Hao tidak sengaja menabrak seseorang dan hampir tubuhnya oleng sebelum orang itu menahan pinggang Hao. Manik mata mereka bertemu. Ada getaran aneh di hati merek, ah lebih tepatnya orang itu.

"Ah maaf, aku nggak bermaksud," ucap orang itu sadar dengan apa yang dirinya lakukan kepada lelaki imut yang memakai kemeja biru tua dan celana hitam panjang.

"Nggak papa. Makasih udah nolong aku."

"Ya sama-sama. Oh ya kenalin aku Sung Hanbin, aktor baru di agensi ini. Salam kenal," kata Hanbin mengulurkan tangannya ke Hao dengan senyuman manisnya.
Hao menerima uluran tangan dari Hanbin. "Aku Zhang Hao, managernya kak Jiwoong."

"Ah artis itu. Aku tau. Siapa yang nggak kenal sama aktor terkenal itu."

"Iya—"

"Zhang Hao," panggil seseorang dan Hao merasa familiar dengan suara itu.

Hao berbalik badan dan terkejut ketika melihat Jiwoong sedang menatapnya tajam. Hao menelan ludahnya—takut dengan aura suaminya.

Jiwoong memasukkan kedua tangannya di saku, kemudianberjalan ke arah Hao dan Hanbin. Jiwoong tersenyum kepada Hanbin dam menatap datar Hao.

"Kalau gitu, aku pergi dulu. Hao, semoga kita ketemu lagi, ya."

Hanbin berlari meninggalkan mesin minuman. Kini hanya menyisakan Hao dan Jiwoong. Hao masih takut dengan Jiwoong karena ketahuan berbicara dengan orang asing yang baru dikenalnya. Jiwoong ini adalah suami pencemburu dan tidak suka melihat Hao bersama orang lain.

"Aku cariin kamu dari tadi, ternyata lagi berduaan sama oang asing. Bagus kamu, Hao."

"Kak, jangan salah paham. Aku baru aja ketemu sama dia dan dia udah nolong aku biar nggak jatuh. Kakak jangan marah sama aku dong. Aura kakak serem tau kalau marah," cemberut Hao.

Jiwoong mendekatkan mulutnya ke telinga Hao, membuat Hao gugup. "Mangkanya jaga hati dan pandangan. Ingat kamu udah nikah sama aku, Kim Hao. Kamu udah jadi hak paten milikku, Hao. Camkan itu."

Jiwoong menjauhkan mulutnya dari telinga Hao, lalu mengacak-acak rambut suaminya.

"Maaf, Kak. Jangan marah lagi, ya, sama aku? Plis."

"Oke, tapi ada syaratnya."

"Apa, Kak?"

"Layani aku malam ini. Aku ingin buat anak sama kamu."

Hao terkejut dengan permintaan Jiwoong. "Kak, yang bener aja. Inget, kakak lagi ngejar karir. Aku—"

"Bercanda, Sayang. Kita bakal pakai pengaman."

Hao meremas kemejanya dari samping. Sungguh perkataan Jiwoong, membuat hatinya deg-degan.

"Ayo kembali ke ruangan. Aku mau istirahat," kata Jiwolong.

"Iya, Kak."

Jiwoong dan Hao kembali ke ruangannya karena nanti jam satu siang, Jiwoong ada pekerjaan yaitu fanmeeting. Hao harus bisa menahan rasa cemburunya ketika melihat Jiwoong akrab dengan penggemarnya. Hao akui jika pernikahan ini membuatnya gelisah, takut Jiwoong berpaling darinya

Hao cinta mati dengan Jiwoong. Dia tidak ingin kehilangan cinta pertama dan terakhirnya. Hao hanya dekat dengan Jiwoong karena Hao lebih sering di rumah. Malas Hao jika keluar rumah, apalagi waktu panas. Kata Hao, enak rebahan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Little Secret || WoongHao (Zb1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang