part 13

386 57 1
                                    

Jennie pov

Lisa menelepon ku pagi-pagi sekali,dia bilang dia ingin menjemputku, sekarang aku sudah siap tinggal sarapan dan berpamitan pada daddy,Ruby dan bi Ijah

Aku keluar kamar dan membuka pintu aku melihat ruby yang baru saja melewati kamarku, mungkin dia juga ingin turun untuk sarapan

"Ruby" aku memanggilnya,dia berhenti dan menghadap ke arahku

"Wae?"

"Apa kau tidak pergi hari ini?" Dia hanya menggeleng

"Apa kau tidak bosan jika terus-terusan seperti ini?"

"Apa maksudmu "

"Maksud ku.. menghabiskan waktu hanya untuk bersenang-senang,jika tidak bersenang-senang kau hanya diam di rumah seperti ini,tidak ada yang kau kerjakan "

"Hm, lantas apa masalahmu untuk itu?"

"Ini hidupku,jadi suka-suka ku ingin melakukan apapun "

Aku menghela nafas "aku tau,hanya saja aku takut jika masa muda mu sia-sia jika hanya menghabiskan waktu untuk bersenang-senang yang tidak ada manfaatnya itu"

"Kau memanggilku hanya ingin berbicara seperti ini padaku?"

Ruby terkekeh dan tersenyum miring "tidak penting " dia berjalan meninggalkan ku

"Ruby, cobalah dengarkan aku kali ini" ucapku sedikit berteriak dan menyusulnya ke bawah

Ruby duduk di meja dan meminum susu "ruby tolong dengarkan aku kali ini,aku ingin berbicara serius padamu" aku duduk di sebelahnya

Ruby hanya menatapku sinis "bi cepat bawakan sarapannya sekarang" Ruby mengabaikan ucapanku

"Baik non" BI Ijah berjalan ke sini membawa tiga piring nasi goreng, menaruhnya di meja

"Ini untuk non ruby"

"Dan ini untuk non Jennie" BI Ijah tersenyum

"Dan...di mana tuan ji" bi Ijah bertanya padaku

"Ahh... mungkin Daddy masih di atas bi" bi Ijah hanya mengangguk

"Baiklah, bibi permisi ya non" bi Ijah membungkuk sopan

Aku menatap ruby,dia makan dengan serius "mmm....aku ingin berbicara padamu "

Dia menatap ku tajam "kau tidak lihat aku sedang sarapan sekarang?"

"Ah..o-oke"

Daddy baru saja turun dan bergabung bersama kami,ruby menyapa daddy dengan ciuman dan pelukan,aku menyapanya hanya dengan sebuah senyuman

"OOO Daddy...kau rapih sekali dan wangi,ingin bertemu siapa?" Ruby berbicara pada daddy aku hanya mendengarkan

"Ingin bertemu klien,siapa lagi?..daddy harus rapih dan wangi bukan?"

"Hmm, memang seharusnya seperti itu,agar klien Daddy juga nyaman jika berada di dekat daddy"

"Hmm, benar sekali,kau memang sangat cerdas " daddy mengusap lembut pipi Ruby

Aku hanya bisa menyaksikan itu semua,dulu daddy memang selalu bersikap lembut padaku dan Ruby di saat sarapan seperti ini,tapi sekarang perlakuan lembut dan kasih sayangnya hanya untuk Ruby

Aku menatap Daddy, Daddy menatapku balik "kau.... mengapa masih disini?"

Aku hanya diam melanjutkan sarapanku,aku tidak ingin menjawab ucapan Daddy karena aku takut jika aku menjawabnya lalu daddy mengatakan hal yang membuat hatiku sakit lagi,lebih baik aku tidak menjawabnya

I'm not guilty Daddy [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang