58

3 3 0
                                    

Aris sejenak berpikir bagaimana anaknya tau rahasia ini, aris berjanji pada dirinya sebelumnya untuk merahasiakan rahasia ini apalagi ayah dari anak yang di kandung oleh ayu saat itu adalah ayah dari sahabat dekat anaknya sendiri dan tidak mungkin aris mengatakan hal tersebut dan membuat persahabat yang sudah di jalin sejak lama putus begitu saja di tengah jalan

Tangisan nolwen semakin terisak lalu nolwen melanjutkan perkataannya lagi

"Aku tau semuanya pa, aku tau saat aku tidak sengaja lewat di kamar papa sama mama saat malam waktu papa pergi saat itu dan sejak saat itu aku tau alasan kenapa aku di bawa ke rumah keluarga papa, pa aku tau kalau papa sama mama tidak ingin aku tahu karena ayah dari yvainer adalah ayah dari ethan"

"Aku ngak masalah jika persahabatan aku sama ethan putus saat itu tetapi kenapa mama malah tidak menganggap yvainer sebagai anaknya?, bahkan abang elang dan abang leo yang masuk begitu saja di kehidupan aku sama mama mudah di terima sama mama, apa mama gak mikirin perasaan yvainer, apa itu alasan papa tinggalin aku?"

Aris mengelengkan kepalanya lalu melepaskan pelukanya dan menghapus air mata dari nolwen

"Asal papa tau, sejak saat papa meninggal, aku sendirian pa mama bahkan sering pulang malam alasannya karena mencari uang untuk aku dan mama, saat itu aku merasa tidak punya tempat bercerita lagi pa, mama sibuk cari uang dan bahkan lupa sama anaknya sendiri serta waktu aku meminta waktu mama sedikit untuk merayakan hari ulang tahun aku aja mama gak sempat"

"Papa tau, sejak mama nikah lagi baru lah mama sadar kalau dia masih punya anak perempuan itu pun, om biantara yang menyadarkan mama pa"

Pernyataan yang di layangkan oleh nolwen membuat aris sakit apalagi melihat anak satu satunya menangis seperti ini

"Nolwen, mama kamu hanya belum terima saat hamil yvainer saat itu, kami merahasiakan karena tidak mau kamu dan ethan menjadi asing karena papa tau saat itu hanya ethan lah teman kamu, papa pergi hanya pergi untuk menjenguk yvainer tapi papa malah tertabrak"

"Mama bekerja keras untuk kamu dan kehidupan kamu terjamin jadi jangan marah sama mama ya"

Nolwen menganggukkan kepalanya yang masih segukkan karena menangis

"Jangan panggil biantara om, dia sudah jadi papa kamu sekarang nolwen "

"Tapi aku masih belum terima jika dia mengantikan papa sebagai papa aku pa"

"Gak ada yang mengantikan papa sebagai papa kamu, tapi biantara adalah papa kamu yang ke dua bagaimana pun biantara sangat menyayangi mu sebagai anaknya sendiri, ingat jika saat kamu sudah sadar kamu harus memanggil biantara sebagai papa kamu jangan om ingat"

Nolwen menganggukkan kepalanya

"Biantara sudah menganggap kamu sebagai anaknya sendiri bahkan sudah lama menunggu kamu untuk memanggilnya dengan panggilan ayah tapi kamu masih enggan memanggil ayah, kamu sudah menganggap elang sebaga abang kamu dan sekarang kamu juga harus harus menganggap leo sebagai abang kamu juga"aris mengelus kepala nolwen

"Leo udah mulai menerima kamu sebagai saudaranya "

Nolwen mengelengkan kepalanya

"Leo, selama ini dia anak bungsu sejak kehadiran aku mungkin dia tidak terima"

"Percayalah dia sudah mulai menyayangi mu, buktinya kemaren malam dia rela tidak melukai marvel supaya kamu bisa menghukum sesuka hatinya"

Setelah itu hanya bincangan ringan antara keduanya tanpa menghiraukan apapun

"Pilih yang mana jadinya?" Tanya arsen

Mereka sudah sedari tadi berada di kantin rumah sakit tetapi sheena masih belum mengambil roti yang akan dua beli

"Beli dua boleh ngak?"

Sheena memegang kedua roti yang akan dia beli dan di tunjukkan kepada arsen, arsen yang sudah lelah tentu nya menganggukkan kepalanya menyetujui apapun permintaan sheena asalkan dia cepat selesai dalam memilih roti yang akan dia beli nanti

"Makasih, ini"

Sheena memberikan roti tersebut kepada arsen dan arsen pun mengambil roti tersebut

"Sama sama"

Arsen berjalan menuju kasir lalu membayarnya dan mereka pun pergi kembali ke ruangan nolwen saat sudah membeli minuman dan roti yang di beli oleh sheena


Saat sheena dan arsen datang mereka melihat jika ethan yang awalnya duduk di kursi kini berdiri begitupun dengan leo yang ikut berdiri

Sedangkan yang duduk hanyalah ayu, mala dan biantara

"Jadi gimana apa nolwen akan tetap seperti ini ?" Tanya ayu

"Tentu saja ngak, kamu hanya menyemangati dia untuk sembuh. Dia akan sembuh jika ada yang menyemangatinya, selama ini hanya ada ethan yang menyemangati dia sekarang giliran kalian yang menyemangati dia untuk sembuh, dia membutuhkan dukungan kalian " jelas mala

"Tante, nolwen bakal sembuh kok, dia udah janji sama kami untuk gapai cita cita sama sama masa dia sendiri yang ingkari janjinya, nolwen tu orang yang gak bakalan ingkari janjinya dia pasti akan sembuh dan tidak akan menyerah untuk meraih yang dia ingin kan "

Ucap arsen

Pernah satu hari nolwen pernah meminta mereka untuk berjanji meraih cita cita secara sama sama

Dan arsen serta sheena mengngat janjinya maka dari itu mereka berdua mengejar cita cita mereka begitu pun dengan nolwen dan dari itu sudah di pastikan nolwen tidak akan menyerah dengan penyakit nya walaupun akan merenggut nyawanya

Sudah satu minggu sejak hari itu nolwen belum saja menunjukkan tanda tanda sadarkan dirinya

Malam pun tiba ayu dan biantara tertidur di kamar rawat nolwen

Ayu berada di ruangan putih entah berantah lalu ayu menyadari jika seseorang berjalan ke arahnya ternyata itu aris suaminya yang sudah meninggal

Aris menepuk pundak kanan ayu lalu tersenyum, " yu, aku harus mengatakan hal ini padamu"

"Kau, bukannya sudah meninggal kenapa bisa ada di sini dan aku sedang di mana?, lalu apa yang akan kamu bicara kan ?" Tanya ayu yang melepaskan tangan aris dari pundaknya

"Aku memang sudah meninggal kau sedang berada di alam mimpi, hal yang aku ingin bicara kan ialah, tentang rahasia mu yang kamu tutupi selama ini"

Ayu melebarkan kedua matanya kenapa aris tiba tiba mengatakan hal tersebut

Apalagi rahasia tersebut yang membuatnya meninggal dunia

"Kenapa harus di bicara kan lagi itu sudah lama dan tidak perlu di bicarakan lagi ris"

Aris mengelengkan kepalanya lalu menunjuk kearah jarum jam angka 3 disana terdapat nolwen yang sedang bermain bersama yvainer

Dapat di lihat jika nolwen sangat bahagia jika bermain dengan yvainer serta yvainer beberapa kali mengatakan jika dia akan selalu ada untuk nolwen bahkan akan selalu menjaga nolwen apapun terjadi

Ayu melihat itu semua dia nampak jika anaknya sangat bahagia ketika bersama dengan anak yang tidak dia inginkan selama ini

hanya ingin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang