Surat Temu untuk Bapak

14 0 0
                                    

Malam ini malam terakhir ramadhan. Seiring takbir berkumandang ada duka yang kian menyayat hati Temu, bayangan tentang bapaknya membawa temu pada lamunan saat terakhir Temu membersamai bapaknya sebelum bapaknya pergi untuk selamanya. Temu memilih untuk tidak pulang kampung lebaran tahun ini karena istrinya sedang hamil tua itu artinya tidak ada kesempatan untuk Temu  berziarah ke makam Bapak.
Di bawah sinar rembulan angin berdesir membelai duka yang Temu rasakan malam ini. Diiringi kalimat takbir yang menukik jauh di lubuk batinnya, Temu segera mengambil beberapa lembar kertas dan sebuah pena. Temu duduk di beranda depan rumah.menulis sebuah pesan unttuk bapak yang cintanya tak pernah usang di tempat yang jauh.
“Assalamualaikum,wr.wb.,”
“Bapak apa kabar? Semoga Bapak sehat, bahagia dan senantiasa berada dalam lindungan Alloh swt. “
“Bapak tidak terasa empat tahun sudah Bapak pergi meninggalkan Temu. Bapak, Temu rindu Bapak.Di keheningan malam sering kali Temu menangis mencoba menepis setiap bayangan tentang saat terakhir Bapak pergi meninggalkan kami. Temu mencoba meredam luka saat bayangan bersama Bapak berkecamuk dalam lamunan Temu. Ada sejuta sesal yang menyiksa, berharap waktu berputar dan Bapak bisa kembali agar Temu bisa membuat Bapak tersenyum walau hanya sekedar bersenda gurau sambil  menikmati hidangan sederhana.”
“Bapak, Temu rindu Bapak. Maafkan Temu karena terlalu banyak menggoreskan luka di hati Bapak saat Bapak ada, kesibukan senantiasa menjadi alasan klise bagi Temu dan anak-anakmu yang lain untuk membiarkan Bapak berkutat dalam kesepian di tengah hiruk pikuk anak-anakmu menjalani hari-hari.Betapa sering Temu melihat Bapak terduduk sendiri menunggu kami,anak-anakmu untuk datang menghampiri walau untuk sekedar menyapa dan menanyakan kabar.”
“Bapak, Temu Rindu Bapak. Maafkan Temu karena tidak pernah menyediakan telinga dan hati ini  untuk merasa senang saat Bapak ingin  berkeluh kesah dan bercerita tentang masa lalu yang tersisa di tengah perjuangan Bapak melawan lupa.”
“Bapak, Temu  Rindu Bapak. Maafkan Temu yang sering kali menunjukkan sikap kesal saat Bapak meringis menahan sakit, menolak untuk makan atau menolak untuk pergi ke dokter untuk cek kesehatan rutin. Maafkan Temu karena semua yang Temu lakukan untuk Bapak tidak dibumbui cinta dan kasih sayang.Tidak seperti halnya Bapak  yang senantiasa hadir penuh cinta dan kasih sayang di tengah perjuangan yang penuh liku demi kami,anak-anakmu.Bapak senantiasa menjaga kami,bahkan di akhir menjelang ajalmu, Bapak berlaku seolah Bapak akan hidup lebih lama  lagi demi membuat kami, anak-anakmu tidak bersedih. Masih terngiang saat terakhir Bapak masih melangitkan doa-doa untuk kami,anak-anakmu agar kami bahagai, sejahtera, dan selamat dunia khirat. Bapak, betapa hancur hati ini ketika membayangkan saat terakhir Bapak dengan penuh keyakinan meyakinkan kami, anak-anakmu bahwa kami,anak-anakmu akan sukses dan  berhasil menggapai apa yang sedang diikhtiarkan dan berharap agar kami, anak-anakmu senantiasa berbaik sangka dan bersyukur  pada sang pencipta.Senyuman hangat terakhir Bapak tidak sedikit pun menyiratkan bahwa Bapak akan pergi untuk selamanya.Bapak tidak sedikit pun memberi ruang untuk kami berucap kata maaf dan terima kasih.Bapak, Maafkan Temu. “
“Bapak, terima kasih karena senantiasa hadir menjadi penghangat bagi jiwa kami,anak-anakmu.Cintamu telah menjadi sumber mata air yang siap membasuh dahaga di saat kami, anak-anakmu lelah, terpuruk karena harus menjalani takdir yang tak selamanya manis saat bersamamu.Bapak, Maafkan Temu karena sampai terakhir Bapak membersamai Temu, Temu belum bisa membalas cinta dan kasih sayang Bapak”
“Bapak, hari Ini Temu  menulis surat untuk membuat Bapak tersenyum,merasa bangga dan tidak merasa khawatir lagi. Tahun ini Temu bisa mewujudkan cita-cita Bapak untuk menikah. Temu sudah bertemu dengan pasangan hidup yang baik dan insya Alloh Akan membawa Temu bertemu Bapak di janahnya Alloh. Tahun ini Temu juga mulai bekerja di kantor BUMN yang temu cita-cita kan sejak Temu kuliah. Akhir tahun ini insya Alloh Bapak akan mempunyai cucu. Do'akan cucu Bapak bisa lahir dengan sehat, selamat tidak kurang apa pun tumbuh menjadi anak sholeh, ganteng dan pintar.”
“Bapak, terima kasih karena meskipun kebersamaan kita terhalang ruang dan waktu, Temu masih merasakan cinta dan kasih sayang Bapak. Bapak, entah apa jadinya jika Bapak tidak mendidik kami dan membimbing kami dengan sangat baik  saat kami berada dalam pengasuhanmu.Semua yang Temu temukan saat ini adalah buah perjuangan Bapak.Terima kasih karena sudah menghiasi hari-hari Temu dengan penuh cinta dan kasih sayang sehingga Temu sampai pada hari ini. Bapak, Temu dan keluarga kecil Temu akan selalu mengunjungi Bapak di setiap sujud kami.Semoga Bapak senang menerima surat cinta Temu. Semoga Bapak ikut berbahagia dengan pencapaian Temu dan keluarga kecil Temu. .Semoga Alloh swt. melimpahkan rahmat-Nya sehingga kita dapat bertemu kembali di surga-Nya. “
“Salam sayang dari anakmu, Temu.”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Surat Temu untuk BapakWhere stories live. Discover now