ayah binal

1.9K 15 0
                                    

Aku tak menjawabnya, langsung saja aku meraba-raba dada Ayah. Ohh, dadanya yang berbulu dan berotot membuatku tertarik untuk merabanya lebih jauh lagi. Aku ingin memiliki dada sepertinya.

"Ahhh mas, ini enak mas. Ayo mas, maenin putting Ayah." Entah kenapa aku terangsang mendengar kata-kata Ayah.

Ayah menurunkan lengannya dari dadaku ke penisku. Aku kaget, tapi ini enak sekali! Baru kali ini penisku dipegang orang lain. Penisku dikocok-kocoknya. Aku dan Ayah sudah tidak memperhatikan DVD lagi.

"Kontol kamu gede banget mas. Sama kayak Ayah"

Tanpa dikomandoi aku pun memegang penis Ayah, dan baru kali ini pula aku memegang penis orang lain. Ya, penis Ayah begitu hangat dan menggemaskan.

"Dari kontol Ayah ini lah asal kamu, mas." Kata Ayah.

"Mas, duduk yuk" ajak Ayah.

Ayah lalu duduk di sandaran kasurku. Ia lalu asyik mengocok penisnya sendiri. Aku agak kesal juga karena aku masih ingin penisku dikocok oleh Ayah. Ya sudah lah, aku kocok sendiri saja. Ketika aku hendak mengocok penisku, Ayah tiba-tiba menepis tanganku.

"Enak gak mas kalau Ayah kulum gini" Ayah langsung melahap penisku. Ahhhhhh ini sungguh nikmat sekali. Aku tak percaya ini! Sedotannya kuat dan kumis Ayah membuatku makin geli. Ayah menjilati kelaminku mulai dari pangkal hingga ke ujungnya. Ahhh, precumku keluar semakin banyak.

"Yah, enak" singkatku.

"Iya mas, asal kamu tahu ini bentuk hukuman dari senior ketika Ayah masih duduk di akmil dulu. Ayah diminta menjilati kontol-kontol senior Ayah sampai keluar" jawab Ayah.

Aku kaget sekali mendengarkan cerita Ayah. Ah, sudahlah, aku sedang menikmati ini.

AYAHKU KEKASIHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang