Nineteen.

898 117 32
                                    

Sudah tiga hari Gita dan Kathrin tak berkomunikasi semenjak kejadian di Rumah Kathrine saat itu.
Kathrin yang masih bingung mengapa Gita menciumnya, dan apakah hubungan dia dengan Gita setelah kejadian tersebut.
Sedangkan Gita sendiri ... Kathrin tidak tahu apa yang Gita pikirkan selama ini.

Sekarang ialah hari Kamis.
Kathrine semenjak berangkat ke Sekolah dan hingga pulang sekolah, ia masih terus memikirkan tentang Gita, Gita dan Gita.
Namun kali ini ia memikirkan Gita bukan karena rasa suka nya, namun karena rasa penasarannya tentang hubungannya bersama Gita.

Misi Kathrin hari ini ialah mengajak Gita untuk membicarakan hal ini, harus hari ini.

Kathrine yang termenung sembari menumpu kepalanya dengan kedua tangannya pun tersadar dari lamunannya dikarenakan panggilan dari Ashel, "Woi, Kath!"

Kathrin tersentak kaget lalu badannya yang sebelumnya bungkuk pun langsung tegak.
Kathrin menoleh ke arah Ashel yang menatapnya dengan tatapan kesal.
Sedangkan Marsha hanya menyimak mereka berdua dengan santai.

"Kenapa, Shel?" tanya Kathrin seakan tak bersalah. Ashel memutar kedua bola matanya lalu berkata, "Lu bener-bener!" Kathrin sedikit memiringkan kepalanya dan mengerutkan dahinya. "Udah gua panggil lima kali juga! Kemana kuping lo, elah!" Marsha hanya tertawa mendengar celotehan Ashel ke Kathrin. Kathrin yang masih memproses ucapan Ashel hanya terdiam.

Lalu setelah beberapa detik Kathrin termenung, ia langsung mengangguk dan mulutnya terbentuk seperti huruf 'O', "... Ohh.. kenapa lu manggil gua?"

"Tck! Ini loh.. soal nomor tiga lu ngerti kaga?" dan setelah itu pun Marsha bergabung bersama mereka berdua dan berdiskusi tentang pelajaran yang baru saja mereka pelajari.

——

———

Kak Gitaa~🤍

Haii? Kak? -

- ?

Err.. mau ketemuan ga? Di Taman - Sekolah?

I wanna ask u something..-

- Oh.. boleh, ig..?

Sip! Aku tunggu yaa! -
👍🏻

———

Pesan berakhir di Kathrin dengan Gita yang me-react  pesan Kathrin dengan emoji jempol.

.

.

.

.

.

Kathrin sudah menunggu Gita selama 30 menit, namun Gita tak kunjung datang.
Di langit senja yang memerah, warna-warna bergradasi dari jingga ke ungu. Cahaya mentari yang mulai meredup dan mulai banyak burung-burung yang berkicau halus.
Sudah di waktu seperti ini, Kathrin seharusnya sudah berada di Rumahnya dan membersihkan diri.

Namun effort  Kathrin cukup tinggi.
Sungguh, ia sangat ingin membicarakan suatu hal bersama Gita. Itulah mengapa ia masih teguh pada pendiriannya untuk menunggu Gita.

Karena Kathrin sudah bosan menunggu, ia pun memberi pesan ke Gita yang berisi "Kaaakk, kamu dimana? Aku udah nunggu lama, nih." Namun sayangnya, Kathrin malah mendapatkan centang 1 dari pesan tersebut.
Kathrin tak menyerah, ia memberi Gita 2-3 pesan lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seventeen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang