3. Parah 2x

770 84 0
                                    

"Cuaca di luar lagi ujan deres, masa iya kamu mau nekad pulang hujan-hujan begini?"
Tanya aya, mamahnya chika

"Tapi saya bawa mobil kok"
Ucap ara

"Ini bukan perkara bawa mobil atau bawa motor, tapi cuaca di luar lagi ga bersahabat. Takutnya nanti di jalan malah kenapa-kenapa, mending kamu nginep di sini aja?"
Tawar aya membuat ara melebarkan matanya.

Mana mungkin ia menginap di rumah yang masih sangat asing untuknya, bahkan ini baru pertama kali ia menginjakkan kaki di rumahnya chika , itu pun juga gara-gara disuruh nganterin pulang.

"Emmm, ga usah makasih tante, saya ada kelas besok pagi takutnya malah terburu-buru"
Ujar ara

"Sini kunci mobil kamu, biar om masukkan ke garasi."
Ayahnya chika seolah tidak membiarkan ara untuk pulang.

Ara hanya bisa pasrah dan tidak bisa membantah lagi, sebab tidak enak kalau menolak permintaan dari dua orang paruh baya dihadapannya, yang sudah begitu baik mengajaknya makan malam bersama.

*

*

*

*

*

"Kenapa lo malah mau disuruh nenginap di  sini?"
Protes chika dengan sengaja mencubit lengannya ara.

"Awww...sakittt. Itu kan bukan mauku, tadi kamu liat sendiri kan orang tua kamu yang memaksa buat tetep di sini"
Ujar ara yang tidak mau disalahkan.

"Iya tau, tapi seharusnya lo nolak."

"Lah kamu juga udah  liat sendiri tadi aku udh nolak, kenapa jadi aku yang salah di sini? Aku cuma menghargai kebaikan mereka aja"
Ujar ara sembari mendengus.

"Ya terus lo mau tidur di mana?"
Tanya chika

"Lah mana aku tahu, kan kamu pemilik rumah ini masa aku yang nentuin?"
Balas ara

Orang tua chika menyuruh agar ara tidur di kamar yang sama dengan anak mereka dan itu membuat chika protes, karena tidak mau satu kamar bersama orang asing.



#flashback on

"Sayang, kamu kok tega biarin teman kamu ini tidur di kamar yang lain? Padahal dia udh baik hati nganterin kamu pulang, semalem dia juga udh hati nolongin kamu, jadi kamu harus tau yang namanya berterimakasih sayang. Jangan sampai kamu kehilangan teman kaya dia karena kamu ga tahu cara bersyukur dan berterima kasih"
Nasihat aya

"Fine! Ikut aku."
Chika tidak bisa lagi membantah kalau sudah maminya yang menceramahi, daripada nanti kena ceramah terussss lebih baik mengalah dan menurutinya.

Ara menaiki tangga menuju kamar chika, di mana ia belum pernah memasukinya sama sekali dan bisa dibilang juga, ia belum mempunyai banyak teman di Jakarta membuat ara masih terasa canggung kalau ngobrol bersama chika.

#flashback off

*

*

*

*


.....





"Lo mau tidur di mana? Itu kasur gue dan cuman gue yang boleh tidur di atasnya, jadi lo tidur di sofa aja mendingan"
tunjuk chik pada salah satu sofa yang kosong dan ara, hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan pasrah.

relationship without ties Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang