PROLOG

135 13 0
                                    

BRUKKKK!!

"Adohh!.. Sakit bangett"

" hah badan mulus gua gak kenapa napa kan? "

" hah untung masih mulus haha, btw gua dimana ini anjir.. "

Giselle bangkit dari acara lesehan nya (g mksdnya) dari duduknya berjalan di dalam? Hutan...

" ini maksudnya gimana ya gua tadi di kamar waktu gua mau terjun ke kasur yg gua rasain bukan rasa empuk kasur gua tapi malah terjun ke hutan mana terjun nya ga elit lagi aihh"

Giselle terus berjalan asal di hutan bukannya jalan keluar yg dia dapatkan tapi ia merasa malah masuk lebih dalam di hutan itu

" lah ini jalan keluarnya dimana sih??!"

" gua capek pengen tidur tapi klo gua tidur di sini juga bukan hal baik"

Di tengah hening nya malam giselle yg larut dalam pikiran nya segera tersadarkan oleh sesuatu

KREKKK...

Giselle tak tau itu suara apa yang pasti suara itu tak jauh dari dirinya karna takut giselle berlari secepat yang dia bisa

Giselle terus berlari dengan keringat yg bercucuran dipelipis, dengan nafas yg terengah-engah giselle terus berlari tanpa menoleh kebelakang sedikitpun, dimalam yg gelap dan dingin di tengah hutan dengan pepohonan yg menjulang tinggi, giselle terus berlari meski rasanya kakinya sudah mati rasa, kaki giselle terluka karna dia tidak mengenakan alas kaki, darah...

Darah yg merembes dari kaki giselle yg tadi sempat tertusuk ranting kayu tanpa giselle tau aroma darah itu sudah meninggalkan jejak, tak peduli sejauh mana giselle berlari mereka akan menemukan giselle.

Ntah sudah sejauh mana giselle berlari tapi giselle tidak kunjung keluar dari hutan ini, giselle semakin jauh masuk kedalam hutan, lolongan hewan terdengar jelas, giselle berhenti sejenak hanya untuk mengambil nafas, giselle mengadah ke atas melihat bulan yg bersinar penuh, Bulan purnama, disini tidak lagi terlalu gelap giselle mengedarkan pandangannya ke sekeliling dia masih didalam hutan.

Sunyi... hanya terdengar suara nafas giselle. ini terlalu senyap. tidak ada lagi suara hewan malam apapun. angin berembus dingin membuat giselle semakin takut.

Hingga giselle dapat mendengar gemerisik langkah kaki di dedaunan kering, rating kayu yg di injak patah dan suara nafas berat yg mendengus.

Dengan ketakutan, giselle menoleh ke belakang, mata giselle melotot kaget saat matanya bertemu dengan dua mata berwarna merah tua semerah darah yang menyala di kegelapan, bukan hanya sepasang mata, giselle mendongak dan ada tujuh pasang mata.

Tubuh giselle membeku giselle bahkan lupa caranya bernafas sekarang hanya suara dengusan nafas berat yg berasal dari tujuh hewan itu. Giselle replek terjatuh dan dengan sisa keberanian giselle beringsut mundur.

Giselle masih mendongak ntah kenapa matanya juga tidak bisa teralih dari mata merah yg kini juga menatapnya lapar seperti hanya dengan hitungan
detik saja hewan dengan tinggi satu meter lebih itu dengan bulu abu-abu? Dengan kuku yg tajam itu. Giselle tau dengan taring dan kuku yg tajam itu akan dengan mudah mengoyak tubuh giselle, tubuh kecil giselle hanya seperti boneka kecil di bandingkan tubuh besar hewan tersebut.

Giselle susah payah menelan salivanya tubuhnya bergetar karna rasa takut dan hawa dingin yg menusuk tulang. Karna sinar bulan yg terang giselle dapat dengan jelas mengidentifikasi makhluk apa yg ada dihadapannya sekarang.

Serigala...

Tujuh serigala itu maju semakin dekat dengan giselle, tujuh serigala itu sekarang mengelilingi giselle , giselle yg jatuh terduduk ditanah.

Sekarang gelap, tubuh besar serigala tersebut menutupi cahaya bulan. dekat semakin dekat, sekarang jarak giselle dan serigala-serigala tersebut hanya ada enam langkah.

Giselle memejamkan matanya
menggenggam ranting yg ada didekatnya dengan erat sampai tidak sadar tangan nya terluka, dan lagi-lagi mengeluarkan darah.

Dapat giselle rasakan nafas hewan tersebut berembus didepan mukanya, dan dapat giselle dengar nafas berat tersebut semakin memburu. Giselle semakin memejamkan matanya air matanya sudah merembes dari tadi...

Apakah malam ini akhir dari hidupnya, mati sendirian jauh didalam hutan dengan tubuh terkoyak-koyak... Air matanya jatuh semakin deras. Giselle menangis tanpa suara. Giselle masih memejamkan matanya. Bersama nafas panas makhluk tersebut yg dapat giselle rasakan disekitar lehernya.

"Tolong,gua masih pengen hidup... Hikss".

" mama papa tolongin aeri, aeri janji ngga nakal hikss"

Setelah mengatakan itu dengan lirih giselle semakin terhuyung kebelakang,tubuhnya ambruk, bersama hilangnya kesadaran giselle.

ternyata dia pingsan duluan sebelum ajal menjemput.

Samar-samar giselle dengar suara auman keras dan seperti sesuatu yg dibanting dengan keras kearah pepohonan.

Dan setelahnya..kesadaran giselle benar-benar hilang.

Giselle yang menyerahkan nasibnya pada hutan dan malam.



Yah cemen banget lo belum di apa apain dah turu ae

Vote ya cuy, biar makin semangat hahah

Mau tau gimna kelanjutan nya?

PROLOG BY :almadny__

Btw aku udh izin ya guys dan di bolehin aku cuma tambahin sedikit aja

Trapped with them (ENHYPEN X GISELLE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang