60

3 3 0
                                    

Karena hanya mereka berempat di sana biantara pun berbicara apa tujuan mereka datang ke rumah mahendra

Saat mendengar penjelasan itu mahendra sedikit tersulut emosi begitupun dengan yara

Mahendra pernah mengatakan jika dia bersedia memenuhi semua kebutuhan yvainer begitupun dengan ayu asalkan ayu tetap merawat yvainer yang masih kecil tetapi ayu sendiri menolak dan memberikan yvainer ke mereka

Begitupun dengan yara, memang benar awalnya yara tidak menyayangi yvainer tetapi seiring dengan berjalanan waktu rasa kasih sayang kepada yvainer tumbuh begitu saja dalam diri yara dan sekarang yara sendiri kesal saat ayu meminta kembali yvainer untuk dia rawat

"Kenapa baru sekarang?,bukankah saya sudah mengatakannya sejak dulu tapi kau sendiri menolaknya, saya tidak masalah jika kamu mengambil yvainer dan memberikan nya kasih sayang tapi gimana perasaan istri saya saat ini?, dia sudah mengorbankan banyak waktunya dan rela mengundurkan dirinya dari tempat bekerja hanya untuk merawat yvainer tetapi kalian seenaknya mengambil yvainer darinya" ujar mahendra yang sedikit emosi

"Tapi gimana pun saya ibu kandungnya yang melahirkan yvainer"balas ayu

"Lalu bagaimana dengan saya?, dulu saya rela berpisah dengan mahendra agar yvainer lahir untuk memiliki seorang ayah tapi kamu sendiri malah menolaknya dan saya yang merawatnya hingga sekarang, jika saja saya tidak punya hari nurani sudah di pastikan yvainer sekarang berada di tempah entah berantah "ucap yara yang berdiri

Sejak lima tahun terakhir yara mencoba memahami ini semua. Saat dirinya sudah menerima yara datang dengan seenaknya mengambil yvainer dari dirinya

"Mama"yvainer berlari lalu memeluk kaki yara

Semua mata tertuju pada yvainer yang memeluk kaki yara bersama ethan yang berjalan kearah yara

"Mama jangan marah, apa mereka buat mama marah kalau gitu biar vai mengusir mereka ya mama jangan sedih"

Entah kenapa ayu malah sedih di buatnya yvainer lebih dekat dengan yara dibandingkan dirinya

"Kenapa kamu datang ke sini bukannya mama sudah suruh kamu untuk di kamar abang mu"

Kemudian yara melepaskan pelukan yvainer dan membawa yvainer kedalam pelukannya

"Mama, aku haus mangkanya aku ke sini tapi aku malah mama marah, mama jangan marah marah aku takut lihatnya "yvainer menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukan yara

Ethan pun duduk di kursi yang kosong

"Apa tante dan om mau mengambil yvainer dari mama?, kalau iya yvainer tidak akan betah di rumah tante, nolwen aja tante telantarkan gimana yvainer, kalau bukan nolwen seperti ini tante tidak akan mengakui yvainer sebagai anak tante kan?"

"Bukan itu maksudnya dan dari mana kamu tau jika yvainer anak tante?"

"Tante tante, baik aku atau nolwen mengetahui semuanya dan nolwen sering mengatakan jika dirinya sangat ingin melihat tante menerima yvainer sebagai anak tante tetapi tante malah seperti ini jika tante memang menganggap yvainer sebagai anak tante seharusnya sejak dulu tante tidak memberikan yvainer ke mama ku"jelas ethan

Ayu teringat dengan perkataan dari aris yang mengatakan jika nolwen mengetahui semua dan sekarang ethan juga

"Gini aja sekarang, yvainer mau pilih tinggal bersama dengan keluarga kakak nolwen atau papa?" Yara melepaskan pelukannya dari yvainer dan membawa yvainer ke tempat mahendra

Mahendra mencoba cara ini supaya yvainer mendapatkan kasih sayang dari ayu nantinya dan tidak memisahkan yvainer dari yara apalagi menyakiti hati yara nanti

"Aku mau main sama kakak tiap hari tapi aku gak mau pisah dengan papa"jawab yvainer

"Jika kalau kakak sudah sembuh kamu bisa tiap hari yvainer bisa nginap di rumah om sampai yvainer bosan dan kalau bosan bisa ke sini lagi gimana ?" Tanya biantara yang mencoba mengikuti cara dari mahendra

"Apa boleh ma?" Yvainer pun bertanya kepada yara untuk menyetujui itu

"Kalau yvainer mau ya mama gak memaksa "

Akhirnya yara mengalah walaupun hatinya sedikit sakit saat yvainer akan tinggal di rumah ayu tetapi yvainer akan tetap tinggal di rumahnya nanti

"Boleh "






Di rumah sakit ayu dan biantara sudah kembali ke sana ayu pun masuk dan biantara duduk di luar membiarkan ayu memiliki waktu bersama dengan nolwen anaknya

"Sayang ayo bangun, mama udah bawa vai ke rumah loh tapi kamu harus sembuh dulu, kalau kamu gak sembuh vai tidak akan datang ke sini "

Tetapi hanya jari jari nolwen yang bergerak, pernah sekali jari nolwen bergerak dan ayu langsung memanggil mala tetapi mala hanya mengatakan jika itu hanya lah respon yang di berikan oleh nolwen saat membalas perkataan dari lawan bicaranya

"Kamu senang kan sekarang ?, mama juga senang akhirnya mama bisa menerima yvainer sebagai anak mama tetapi yvainer tidak memanggil mama sebagai mama tapi tante tapi mama gak masalah karena tidak hukuman yang diberikan tuhan kepada mama. Anak mama yang paling cantik bangun ya jangan kebanyakan tidur nanti malah gak ada waktu untuk main sama adek mu nanti"ayu terus menerus mengeluarkan kata kata untuk membuat nolwen bangun dari tidurnya 



Dua bulan berlalu nolwen masih belum sadarkan dirinya

Begitupun dengan mala yang terus menerus mencoba menghubungi teman temanya untuk membantu membuat nolwen sembuh dari sakitnya dan hubungan antara yvainer dan ayu semakin hari semakin dekat dan yara sudah tidak mempermasalahkan hal itu lagi selagi membuat yvainer senang dan sekarang dia bisa bekerja di kantor milik mahendra lagi

Karena ada waktu kosong dan mahendra pun tidak mempermasalahkan jika nantinya yara tidak datang ke kantor karena yvainer berada di rumah mereka

Di kamar rawat nolwen di sana terdapat elang dan mala yang memeriksa keadaan dari nolwen

"Kondisinya sudah mulai stabil tapi dia masih belum menunjukkan tanda tanda untuk sadarkan diri"ujar mala

Lalu elang mencatat beberapa hal yang harus di catat di dalam catatan kesehatan nolwen

Lalu mala berjalan ke arah jendela untuk membuka jendela supaya udara segar datang

Saat mencatat beberapa hal dan mala masih berada di sana tiba tiba saja nolwen membuka matanya dan menatap langit langit sebentar

Saat sudah selesai mala pun berjalan menuju ke kasur nolwen dan terkejut melihat nolwen yang sudah sadarkan dirinya

"Syukur"mala menghela nafasnya begitu pun dengan elang yang terkejut saat mendengar perkataan dari mala dan melihat jika nolwen sudah sadarkan dirinya

"Kenapa lama sekali bangunnya hmm?" Tanya elang yang mengelus kepala nolwen dengan lembut

Nolwen melihat elang dengan dalam dan tersenyum ke arah elang

"Bagaimana keadaan mu sekarang apa membaik atau ada yang sakit kalau ada beri tahu ke tante ya" lalu nolwen mengalihkan pandangannya ke mala

hanya ingin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang